UMAR ROBBANI
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan kebijakan PPKM darurat diterapkan pada fase krusial dalam pengendalian Covid-19. Salahsatunya saat sejumlah fasilitas kesehatan di sejumlah daerah sudah kewalahan menghadapi ledakan kasus positif Covid-19.
“Keberhasilan kebijakan PPKM darurat menekan jumlah kasus positif Covid-19 secara signifikan sangat diharapkan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian Covid-19 di tanah air,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, Kamis (1/7).
Namun, jelas Rerie, kelancaran pelaksanaan PPKM darurat sangat tergantung dari peran aktif masyarakat dan para pemangku kepentingan di setiap daerah.
Ketegasan dalam pelaksanaan PPKM darurat di lapangan, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, diharapkan dapat membantu pemahaman masyarakat dalam berperan aktif menjalankan kebijakan tersebut.
Lebih dari itu, Rerie berharap, transparansi dalam melakukan evaluasi terhadap setiap target yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan kebijakan PPKM darurat itu, harus secara konsisten dilakukan.
“Dengan transparansi dari setiap pemangku kepentingan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan PPKM darurat diharapkan mampu menekan sebaran Covid-19,” tegas Rerie.
Menurut Rerie, tiga pekan mendatang adalah fase yang sangat menentukan dalam pengendalian Covid-19 di tanah air.
Alami Kendala
Di sisi lain, pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pesawaran, mengalami kendala dengan habisnya persedian vaksin sinovac untuk kabupaten setempat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Yasmin mengatakan, untuk saat ini program vaksinasi memang sedang dihentikan, mengingat persedian vaksin di Pesawaran sudah habis.
“Iya kami saat ini masih menunggu kiriman lagi dari pusat, karena vaksin ini kan dikirimkan dari pusat, kalau untuk saat ini persedian kita memang kosong,” katanya.
Sementara itu, Covid-19 menyasar empat tenaga kesehatan di Puskesmas Rawat Inap (PRI) Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Akibatnya Puskesmas ditutup sementara selama tiga hari ke depan.
Kepala UPTD PRI Kecamatan Sragi, Muhammad Ali mengatakan keempat nakes tersebut merupakan nakes yang bertugas di bagian UGD tiga orang dan satu orang bagian rawat inap. Untuk itu, pihaknya melakukan penutupan sementara guna mensterilkan ruang rawat inap dan UGD puskesmas.
Di sisi lain, Lampung Barat tengah kehabisan peti jenazah. Akibatnya, satu warga yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 terpaksa dimakamkan tanpa menggunakan peti jenazah. (SYA/CK1/ELI/S1)
umar@lampungpost.co.id