SATGAS Covid-19 mengungkapkan terdapat risiko terjadinya klaster baru pada aktivitas kerumunan massa yang terjadi pada beberapa waktu lalu di Jakarta dan sekitarnya, dengan dari hasil pemeriksaan PCR ditemukan 80 orang positif, sementara 15 orang sedang menunggu hasil.
Hal itu diungkapkan Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Budi Hidayat, dalam konferensi pers yang digelar di media center Satgas Covid-19 Graha BNPB, secara live streaming, Minggu (22/11), pukul 17.00.
“Dari hasil tracing dan testing pada sejumlah kejadian tersebut berdasarkan data pemeriksaan PCR ditemukan di Tebet total 50 kasus positif, di Petamburan 30 kasus, dan Megamendung 15 sedang menunggu hasil,” kata Muhammad Budi Hidayat.
Sebab itu, Satgas Covid-19 mengimbau kepada masyarakat yang telah melakukan kontak dalam kerumunan, baik acara keagamaan maupun pernikahan, untuk dapat melakukan isolasi mandiri 14 hari apabila tidak memiliki gejala. “Apabila bergejala segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyebaran kasus Covid-19 ini, Satgas Covid mengharapkan adanya teladan dan pemerintah daerah kepada masyarakat.
“Kepada para tokoh masyarakat, agama, dan pemerintah daerah agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya mencegah dan pengendalian Covid-19 agar ini dapat segera kita atasi,” kata dia.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dalam penanganan terhadap pasien Covid untuk mencegah lonjakan kasus.
“Kami telah menyiapkan langkah antisipasi berupa penyiapan sarana dan prasarana di rumah sakit, di antaranya bila terjadi kenaikan pasien sampai 20 dan 50%, maka RS itu masih dapat menampung,” ujarnya.
Demikian juga soal ketersediaan obat-obatan, menurutnya juga masih cukup. (DET/CR1/IKZ/S1)