MESKI terdapat lonjakan kasus Covid-19 di Lampung, tingkat keterisian tempat tidur isolasi baru mencapai 38,16%. Dari total 938 tempat isolasi, baru 10 tempat tidur isolasi dengan ventilator dan 348 unit tempat tidur isolasi biasa yang terpakai.
“Tempat tidur isolasi yang masih tersisa 580 tempat tidur. Jumlah itu terbagi atas 555 tempat tidur biasa dan 25 tempat isolasi dengan ventilator,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana kepada Lampung Post, Selasa (18/5).
Meski demikian, ia memprediksi keterisian tempat tidur isolasi akan bertambah mengingat adanya tambahan pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19. “Jumlah itu kemungkinan akan terus ada penambahan,” kata dia.
Reihana menjelaskan tempat isolasi tersebar di RS rujukan 15 kabupaten/kota. Ruang isolasi diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang hingga berat.
Sementara, pasien dengan gejala ringan disarankan hanya menjalankan isolasi mandiri. Sedangkan alat ventilator digunakan khusus bagi pasien dengan gejala berat.
“Untuk saat ini tempat isolasi di Lampung masih mencukupi,” kata Kadiskes Lampung itu.
Sementara itu, Reihana menjelaskan bila kasus Covid-19 d Lampung terus mengalami kenaikan. Meski demikian, terdapat dua kabupaten yang berhasil kembali ke zona kuning.
Daerah yang status zonanya turun yakni Way Kanan dan Tulangbawang Barat. Dengan tambahan itu, Lampung memiliki tiga zona kuning dan 12 zona oranye. “Daerah zona kuning satu lagi adalah Tanggamus,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, status itu ditentukan langsung oleh Satgas Nasional setiap pekan. Penetapan zona berdasarkan kondisi epidemiologi, fasilitas kesehatan, dan surveilans.
Kasus Covid-19 di Lampung saat ini sudah menyentuh angka 17.124 kasus. Sebanyak 15.467 pasien telah berhasil sembuh dan 944 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, angka reproduksi efektif (rt) Lampung hanya 0,22. Jumlah lebih rendah dibandingkan rt pada 14 hari yang lalu.
“Meski masih di bawah 1, tapi angka reproduksi efektif kita selalu berfluktuasi. Sehingga masyarakat tetap harus waspada,” ungkap Kadiskes Lampung itu. (CR1/S1)