MENINGKATNYA jumlah kasus Covid-19 di Lampung menyebabkan sejumlah rumah sakit (RS) dipenuhi pasien, bahkan tidak tertampung di ruangan yang telah disediakan untuk pasien penderita Covid-19. Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung minta seluruh pihak rumah sakit pemerintah dan swasta menambah kapasitas dan tempat tidur pasien terpapar virus corona.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, mengatakan Pemkot telah membahas ketersediaan fasilitas pasien Covid-19 bersama seluruh pihak RS di Kota Tapis Berseri. “Kami minta partisipasi RS untuk menambah kapasitas dan tempat tidur sesuai dengan instruksi gubernur,” ujarnya, Kamis (8/7).
Dia mengatakan sejatinya untuk RS pemerintah dapat menambah fasilitas sekitar 30 persen dan RS swasta 20 persen agar penanganan pasien Covid-19 dapat diatasi dengan cepat. “Ternyata hal itu sudah dilakukan sebagian besar RS, mereka telah menambah tempat tidur agar kapasitas pasien rujukan bisa cepat diatasi dan tidak terjadi kasus pasien telantar,” katanya.
Selain itu juga, Pemkot akan menambah ruangan bagi pasien isolasi mandiri (isoman) di RSP Unila yang merupakan RS rujukan pasien Covid-19 di Bandar Lampung. “Kota Bandar Lampung punya kebijakan akan menambah lagi ruangan di RSP Unila, lantai 2 kapasitas 25—30 orang, saat ini lagi dipersiapkan mulai dari alat kesehatan, tenaga medisnya,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua IDI Bandar Lampung dr Aditya mengatakan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri kesulitan mendapatkan obat-obatan.
Hal itu diketahui dari puluhan pasien isoman yang menggunakan layanan konsultasi gratis. Sejumlah masyarakat mengeluhkan sulit mendapatkan obat-obatan, vitamin, dan alkes seperti oksimeter.
“Masyarakat mau isolasi mandiri di rumah, tapi obatnya tidak ada, sudah hilang dari pasaran. Yang paling fatal itu oksimeter,” ujarnya.
Kepala UTD PMI Lampung itu mengatakan oksimeter berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam tubuh. Alat itu penting bagi pasien isoman untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Standar saturasi oksigen pada tubuh seseorang adalah 95 persen. Jika di bawah standar itu, disarankan untuk menggunakan alat bantu atau dirawat di rumah sakit.
Ia berharap pemerintah dapat memastikan ketersediaan obat-obatan bagi pasien Covid-19. Menurutnya, harus ada penertiban pada oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dalam kondisi pandemi.
“Orang isolasi mandiri biar tambah sehat dengan obat-obatan seperti vitamin harusnya gampang didapat di pasaran,” kata dia.(DET/CR1/R5)