PEMERINTAH Provinsi Lampung membentuk satgas oksigen yang khusus menanganani persoalan pasokan O2 di sejumlah rumah sakit. Hal ini mengantisipasi krisis oksigen yang dapat berakibat fatal terhadap pasien bergejala berat yang memerlukan bantuan alat pernafasan.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung serta Bupati/Walikota se Lampung melakukan konsolidasi bersama pimpinan perusahaan distributor oksigen medis di Mahan Agung, Senin (26/7).
Di Provinsi Lampung ada beberapa perusahaan distributor oksigen yang terdiri dari CV Bumi Waras Divisi Gas Oksigen, PT Aneka Gas Lampung, PT Perwira, PT KDK, PT Buana Cipta Niaga, PT Asiana, PT Lampung Gas, PT Prima Gas, PT Samator, PT Pusri dan PT Natarang Mining.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto meminta kepada seluruh perusahaan distributor oksigen medis agar fokus pada penanganan pasokan oksigen medis ke beberapa rumah sakit yang saat ini memiliki keterbatasan pasokan.
“Pemerintah Provinsi Lampung telah mengambil langkah penanganan Covid -19, yaitu dengan membentuk Satgas Oksigen dan menjalin kerjasama dengan distributor oksigen medis,” katanya.
Ia mengatakan distributor gas diantaranya PT Pusri, CV Bumi Waras, PT Lampung Gas, PT Aneka Gas (Samator) dan PT Natarangmaining yang pengangkutannya dilakukan oleh PT Pusri dan PT Lampung Gas diupayakan akan mulai memenuhi kebutuhan oksigen dengan kapasitas 34 ton.
Sesuai data yang diperoleh dari rapat konsolidasi kemarin, terungkap kekurangan tabung oksigen keseluruhan berjumlah sekitar 4.000 tabung. Tentunya angka tersebut masih akan diverifikasi oleh Dinas Kesehatan kabupaten dan kota.
Provinsi Lampung mendapat bantuan oksigen cair dari PT Sinar Mas yang berlokasi di Sumatera Selatan (OKI). Oksigen cair tersebut selanjutnya akan diangkut dengan tangki dari PT Pusri sebanyak 10 ton.
Lalu, PT Lampung Gas dengan kapasitas sebanyak 29 ton dan mulai berangkat tadi malam, sehingga dapat langsung didistribusikan kepada rumah sakit di Lampung.
Sementara itu, Senior Vice President Produksi PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang, Sholihin mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melayani semua permintaan oksigen.
“Kita melayani semua yang datang melakukan permintaan. Karena keterbatasan produksi kita cuma 3 ton atau 500 tabung perhari. Jadi kita atur kapan dan siapa saja hari ini, lusa dan sebagainya. Tetapi tetap kita layani terus, tetapi memang harus bawa tabung sendiri” katanya. (TRI/S1)