HINGGA kini cara untuk penyembuhan Covid-19 hanya dari terapi kepada pasien. Baik terapi isolasi di rumah sakit ataupun sejumlah terapi yang dapat dilakukan pasien isolasi mandiri bergejala ringan.
Salah satu bentuk terapi mengurangi gejala ringan Covid-19 adalah dengan thermal therapy Covid-19. Di Lampung unit terapi itu ada di Panaragan, Tulangbawang Barat itu dinamakan Uluan Nughik Thermal Therapy (UNTT) .
Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad didampingi Direktur RSUD Tubaba Pramono Yudho Wibowo memaparkan fungsi dan penggunaan UNTT yang telah diujicobakan kepada beberapa orang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Alat therapy thermal diujicobakan sekitar Maret, kepada dua anak muda selama 6 jam terapi, keluar dari ruangan dan mengatakan bahwa saya sudah bisa mencium, besoknya kami tes antigen dua orang ini yang hasilnya negatif, tapi bukan antigen akhirnya kami cari lagi tiga orang sampai dengan sekarang mungkin sudah lebih dari 90 orang dengan alat ini nanti akan secara teknis dijelaskan tim medis RSUD,” kata Pramono usai kunjungan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ke UNTT, Kamis (12/8).
Selain thermal therapy, ada juga terapi cuci hidung atau nasal wash therapy menjadi salah satu langkah penting untuk memperkuat kesehatan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Terapi cuci hidung merupakan proses mengalirkan cairan isotik dari satu lubang hidung dan kemudian dikeluarkan ke rongga hidung lainnya.
“Di masa pandemi ini, seperti yang kita tahu virus penyebabnya itu suka bersarang di nasofaring atau dekat dengan saraf penciuman manusia. Jika hidung dibersihkan secara rutin dengan terapi cuci hidung, potensi infeksi yang disebabkan virus bisa makin kecil,” kata dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Hemastia Manuhara, beberapa waktu lalu.
Kemudian, ada terapi plasma konvalesen (TPK) berisi antibodi penyintas corona dinyatakan aman dan efektif untuk diberikan pada pasien Covid-19. Adanya antibodi tambahan ini mampu mempercepat penurunan jumlah virus.
Demikian hasil penelitian Lembaga Biologi Molekular Eijkman bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) dan PT Bio Farma, yang dilaporkan di jurnal ilmiah Lancet EClinical Medicine. (MI/RIN/R4)