PENINGKATAN kewaspadaan harus segera dilakukan. Pasalnya, masyarakat sudah masuk pada fase kelelahan menghadapi dampak Covid-19, sementara pandemi belum menunjukkan tanda berakhir.
“Para pemangku kepentingan harus segera mengantisipasi potensi peningkatan kasus positif Covid-19 pasca-Lebaran. Karena meski aturan pembatasan diberlakukan, masih terjadi mobilitas manusia antardaerah,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Antisipasi gelombang baru Covid-19 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (19/5).
Diskusi yang dimoderatori Staf Khusus Wakil Ketua MPR Atang Irawan menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene, guru besar FKUI Tjandra Yoga Aditama.
Selain itu juga, menghadirkan editor in chief Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika dan Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo sebagai penanggap.
Lestari sangat berharap para pemangku kepentingan di daerah dapat melaporkan kondisi sebaran kasus positif Covid-19 dengan data yang akurat di daerahnya.
Rerie, sapaan akrab Lestari, meminta pemangku kepentingan di daerah jangan hanya mengejar agar wilayahnya masuk zona hijau atau kuning demi bisa melakukan aktivitas ekonomi.
Lebih dari itu, kata Rerie, para pemangku kepentingan diharapkan benar-benar melakukan tracing, testing, dan treatments (3T) untuk mengetahui kondisi penyebaran Covid-19 di daerah secara akurat.
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mengungkapkan untuk mengetahui persiapan pemerintah dalam mengantisipasi potensi ledakan kasus positif Covid-19 pasca-Lebaran, pihaknya akan memanggil menteri kesehatan dan Satgas Covid-19 dalam waktu dekat ini.
Komisi IX DPR RI, menurut Felly, secara aktif akan mengawal sejumlah kebijakan pemerintah dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air.
Felly berharap sosialisasi terkait upaya pengendalian dan risiko penyebaran virus corona di Tanah Air terus ditingkatkan, agar pemahaman masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 bisa lebih baik. (MI/IKZ/S1)