Vaksin Merah Putih Ditarget Produksi Massal pada Juli

RICKY MARLY VAKSIN Merah Putih yang dikembangkan Univeristas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah mendapat izin atau persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) dari Badan POM. Dengan izin tersebut, maka uji klinik vase 1 dan 2 segera dilakukan di RSU Dr Soetomo. Kepala Badan POM Penny K Lukito menyampaikan bila uji kinik vase 1 dan 2 menunjukan hasil yang baik maka akan dilanjutkan uji klinis vase 3 pada April 2022. Hasil tersebut diproyeksikan bila sesuai harapan, bisa dikeluarkan izin darurat atau emergency use authorization (EUA) pada pertengahan Juli 2022 untuk diproduksi secara massal. "Selanjutnya setelah diperoleh hasil uji klinik ini maka dapat berproses pengajuan di Badan POM dan mendapatkan EUA kira-kira pertengahan Juli 2022," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2). Penny menjelaskan bahwa vaksin dengan platform inactivated virus tersebut sudah memenuhi standar uji klinik vase 1 dan 2. Keamanan hingga pada respon antiabodi yang ditunjukan dari hasil uji praklinik menjadikan vaksin tersebut sebagai vaksin buatan anak bangsa terdepan dari platform vaksin Merah Putih lain, yang juga tengah dikembangkan. Badan POM, kata Penny, telah melakukan inspeksi cara uji klinik yang baik di RSU Dr Soetomo. Hal itu untuk melihat kesiapan pelaksanaan uji klinik vase 1 dan 2 dengan subjek manusia. Uji klinik yang disebut adaptif trial itu akan diikutsertakan 90 subjek pada vase 1 dan 405 subjek di vase 2. Subjek akan dibagi menjadi tiga kelompok dengan dosis yang berbeda. "Kami juga akan memberikan time line dari roadmap yang direncanakan. Apabila hasil uji klinik vase 1 dan 2 ini sudah diperoleh hasil dan memenuhi syarat, diperkirakan dapat melanjutkan uji klinik vase 3 pada bulan April 2022," kata dia. Kemandirian Bangsa Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam berharap uji klinik vaksin Merah Putih mendapatkan hasil yang baik. Dia mengapresiasi Badan POM selalu membimbing proses pengembangan vaksin Merah Putih. Dia menyebut vaksin Merah Putih sebagai wujud kemandirian bangsa melalui triple helix. Hal tersebut penting agar Indonesia memiliki bargaining power terhadap negara-negara lain. "Semoga vaksin Merah Putih jadi tuan rumah sendiri di Indonesia yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat, masyarakat, dan bangsa Indonesia," kata Fedik dalam konferensi pers daring, Senin (7/2). (MI/MEDCOM.ID/R5) rickymarly@lampungpost.co.id

Vaksin Merah Putih Ditarget Produksi Massal pada Juli

Badan POM telah melakukan inspeksi cara uji klinik yang baik di RSU Dr Soetomo.

Kasad Dudung Kunjungi Ponpes Riyadhus Sholihin

DBD di Mesuji Capai 49 Kasus

ricky marly

DBD di Mesuji Capai 49 Kasus

Unila dan Pemkot Bandar Lampung Kerja Sama Penanggulangan Sampah

Eva Ingatkan Perketat Prokes

Kemenag Pesawaran Sosialisasikan SE Menag

Call Center Warga Isoman akan Diaktifkan Kembali

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi