PELAKSANAAN vaksinasi Covid-19 belum tentu menjamin 100 persen kebal dari virus SARS-CoV-2. Ini karena risiko terpapar Covid-19 setelah divaksin masih bisa terjadi sehingga tetap harus mengedepankan protokol kesehatan.
Seseorang yang baru saja divaksin, misalnya, 2—3 hari kemudian ternyata positif Covid-19. Kemungkinan dia sudah terpapar dan terinfeksi virus corona, tetapi dalam masa inkubasi.
Adapun antibodi atau kekebalan dari vaksin Covid-19 baru tercapai penuh pada hari ke-28 usai vaksinasi. Artinya, setelah disuntik vaksin Covid-19, kekebalan tidak langsung terbentuk, tetapi membutuhkan waktu tertentu.
Menurut sebuah laporan penelitian, perkiraan masa inkubasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah 2—14 hari dengan rata-rata 5,1 hari. Ada juga penelitian terkait setelah partisipan yang diikuti selama 12 hari sejak terinfeksi Covid-19.
Setelah 12 hari, hampir semua kelompok tersebut memiliki gejala Covid-19. Gejalanya biasanya sangat ringan, di awal adalah lemas, demam dengan nyeri otot. Kemudian, baru muncul batuk kering dan sesak napas yang bisa juga memburuk.
“Rata-rata sesak napas bisa enam hari. Kalau sampai berat, terjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS)—kondisi ketika cairan menumpuk di kantong udara paru-paru—biasanya setelah melewati masa delapan hari.”
Adanya vaksin Sinovac ini, masyarakat juga masih meragukan dan bertanya, mungkinkah setelah vaksinasi masih bisa terinfeksi Covid-19? Dokter spesialis anak dan nutrisi metabolis, Miftahul Surya Hadinegoro, angkat bicara. “Saya rasa di dunia ini tidak ada yang menjamin 100 persen bahwa yang sudah vaksin akan tidak terinfeksi,” kata dia.
Namun, ditegaskan bahwa pemberian vaksin Covid-19 dimaksudkan agar jika pun nanti partisipan tetap tidak bisa menghindari dari terinfeksi virus SARS-CoV-2, setidaknya pasien tidak akan mengalami kesakitan yang parah dan meminimalisasi risiko kematian.
Ada hal lain yang perlu diingat oleh masyarakat bahwa penyuntikan vaksin CoronaVac ini akan dilakukan dua kali secara bertahap. Jika Anda nanti menjadi partisipan penerima vaksin, ingatlah setelah mendapatkan suntikkan vaksin Covid-19 yang pertama, itu tidak langsung akan membuat antibodi tubuh Anda muncul dan meningkat drastis.
“Paling tidak setelah dua kali suntik, paling tidak 14 hari sampai 1 bulan itu baru maksimal antibodinya,” kata dia.
Oleh sebab itu, di antara rentang tersebut, orang ini masih rentan, masker tidak boleh lepas, apalagi belum seluruhnya (menerima vaksin), ada yang menolak segala, itu yang kemudian jadi tidak aman, di sini harus bersama-sama kita imunisasi. Tetap jaga 3M setelah divaksin, vaksinasi butuh dua kali penyuntikkan dosis vaksin dan juga jeda waktu minimal 14 hari untuk membuat antibodi utuh di dalam tubuh dari vaksin tersebut.
“Jadi, waktu pembentukan antibodi pertama dari vaksin virus mati ini adalah membutuhkan dua kali suntik, supaya antibodinya terbentuk,” ujar dia.
Dalam periode rentang pembentukan antibodi tubuh oleh vaksin Covid-19 Sinovac yang disuntikkan, masyarakat tetap haruslah menjaga diri dengan disiplin protokol kesehatan.(CK4/R5).
apriesti@lampungpost.co.id