LAMPUNG Utara kini berstatus zona kuning (rendah) penyebaran Covid-19 setelah sempat beberapa pekan bertahan di zona oranye. Satgas Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan agar virus asal Wuhan, Tiongkok itu cepat pergi dari kabupaten berjuluk Jejamo Seandanan itu.
“Penurunan ini terjadi, Selasa, 17 November 2020, yang ditentukan oleh satgas pusat. Berdasarkan indikator epidemiologi, surveilans kesehatan dan pelayanan kesehatan. Kita berupaya semaksimal mungkin mempertahankannya, bila perlu ditingkatkan menjadi tak ada kasus atau tak berdampak (hijau),” kata Ketua Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampura, Budi Utomo didampingi Sekretaris Posko, Maya Manan, Jumat (20/11).
Maya mengakui sempat terjadi peningkatan signifikan terhadap perkembangan kasus terkonfirmasi covid-19. Satgas pun turun melakukan sosialisasi agar seluruh elemen dapat bersama-sama meningkatkan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Mulai dari tingkat kabupaten sampai ke desa/kelurahan, di beberapa desa dan kelurahan saat ini telah menyiapkan sarananya.
Untuk tingkat desa, menurutnya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 terus melakukan upaya preventif menekan penyebaran corona. Salah satunya di Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, terus mengaktifkan langkah antisipasi guna menekan angka penyebaran corona.
Hal itu terlihat saat tim satgas desa bersama kecamatan melaksanakan inveksi mendadak (sidak) di tempat-tempat yang ramai aktivitas ekonomi. Macam di pasar setempat, meski disana angka kasus covid-19 relatif kecil atau sama sekali tak ada (0).
Selain memantau aktivitas masyarakat melaksanakan protokol kesehatan (prokes), yakni 3M, memakai masker mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan, dengan menggunakan termogram dibantu tenaga kesehatan. Selain tim satgas desa dan kabupaten, di sana juga kita membagikan masker khusus mereka tak membawa,” kata Kepala Desa Cempaka, Rizki Puspa Dewi disela-sela sidak prokes di pasar setempat, kemarin.
Selain sidak di pasar, menurut Rizki, sebelumnya tim melaksanakan senam bersama dan bhakti sosial donor darah. Sebagai sarana implementasi pola hidup sehat kepada masyarakat, sehingga dapat menjadi contoh kepada warga lainnya.
Selain aktivitas mingguan menjadi kebiasaan di era new normal, pihak desa juga telah menyediakan fasilitas ruang isolasi di desa. Dimana penyediaan fasilitas itu dianggarkan melalui dana desa. “Itu guna mendukung program pemerintah menyediakan fasilitas karantina di sana. Sehingga tidak terjadi penumpukkan pasien, bila terjadi kenaikkan kasus baru,” kata dia. (FIT/S1)