Awasi Anak dengan Ketat dari Penculik

ANAK adalah sosok yang akan menjadi subjek pelaksana pembangunan yang berkelanjutan dan pemegang kendali di masa depan suatu negara atau bangsa. Seorang anak atau manusia dalam batasan umur hingga 18 tahun berhak mendapatkan perlindungan. Pemerintah bertanggung jawab untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya untuk hidup, tumbuh kembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat martabat kemanusiaan dalam pembangunan. Hal itulah yang diamanahkan UU 35/204 tentang perlindungan anak Pasal 2 yang mengikat pemerintah untuk bertanggung jawab terhadap calon pemimpin bangsa di masa mendatang itu. Apalagi saat ini isu penculikan anak meresahkan publik. Sampai kemudian kecemasan itu menumbuhkan kecurigaan yang tinggai. Rasa waswas itu pun membuncah dengan keluarnya data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang menyebut terjadi 28 kasus penculikan anak sepanjang 2022. Selanjutnya, banyak beredar di media sosial tentang aksi yang diduga penculikan ataupun percobaan penculikan yang makin menggetarkan hati para orang tua. Meski kepolisian meyakinkan bahwa kasus penculikan anak adalah hoaks, tetap saja tidak bisa mengikis ketakutan masyarakat. Salah satunya kasus penculikan yang paling fenomenal adalah anak pemilik kios kopi di Jakarta yang dibawa kabur selama sebulan oleh tersangka yang juga pemulung. Kejadian penculikan terungkap setelah rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi penculikan menunjukkan pelaku mengajak korban naik bajaj meninggalkan lokasi. Hingga kemudian kasus itu menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Akhirnya korban ditemukan dalam gerobak yang kerap dibawa pelaku untuk memulung bahkan diminta untuk mengemis. Mirisnya saat ditemukan, korban mengaku diajak memulung dan kerap mendapatkan perlakuan kasar oleh pelaku dengan bukti luka fisik akibat ditendang dan disentil. Di Lampung, akhir Januari lalu beredar pesan berantai berisi peristiwa percobaan penculikan terhadap dua siswa SDN 1 Way Dadi, Sukarame, Bandar Lampung. Pesan itu berupa foto seorang ibu-ibu dan mobil sedan berwarna merah yang diduga pelaku penculikan. Selain foto, ada juga rekaman suara yang berisi imbauan agar berhati-hati terhadap penculikan anak. Sekolah pun membantah identitas sang korban. Sebab, tidak ada siswanya yang beridentitas seperti dalam media sosial itu. Polda Lampung memberikan imbauan kepada masyarakat agar jangan panik. Masyarakat diminta selektif dan teliti dalam menanggapi isu yang berkembang terkait berita penculikan anak. Kepolisian juga meminta orang tua mengawasi anak saat di luar rumah. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan anak juga harus diajarkan soal berhati-hati dengan orang asing. Pernyataan aparat itu jelas tidak mampu meredakan keresahan publik. Publik justru berharap aparat tidak hanya memberi imbauan, mereka butuh aksi nyata. Polisi diminta mengetatkan patroli ke sekolah dan ruang-ruang publik. Kalangan orang tua juga harus makin peduli dengan aktivitas sang anak. Jangan pula menyalahkan orang lain atas ketidakpeduliannya dengan anak. Hingga kemudian membuat konten yang menyudutkan orang atau institusi, padahal dirinya yang lalai menjaga anaknya. Meski tanggung jawab perlindungan generasi penerus pembangunan itu yang utama adalah pemerintah. Orang tua dan instansi pendidikan juga tidak boleh lalai menjaga harapan yang akan membanggakan orang tua dan institusi pendidikannya. (*)

Awasi Anak dengan Ketat dari Penculik

Anak adalah sosok yang akan menjadi subjek pelaksana pembangunan yang berkelanjutan dan pemegang kendali di masa depan suatu negara atau bangsa.

Pelaku yang Masih Mahasiswa

Mesuji Bentuk TPPS untuk Verifikasi dan Validasi Data Stunting

ricky marly

Mesuji Bentuk TPPS untuk Verifikasi dan Validasi Data Stunting

Mulai 7 Februari, Polres Metro Gelar Operasi Keselamatan Krakatau 2023

48 Juta Masyarakat Rentan Sudah Divaksin Booster

Truk Bawa 20 Ton Beras Terperosok di Pringsewu

Koramil Tanjungbintang Gelar Open Tournament Sepak Bola

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda