Bersama Membangun Masa Depan

Qiu Weiwei Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan TANGGAL 1 Oktober 2021 merupakan hari peringatan 72 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Pada 1 Oktober, 72 tahun yang lalu, Republik Rakyat Tiongkok secara resmi diproklamirkan. Warga Tionghoa sepenuhnya memenangkan kemerdekaan dan pembebasan penuh. Selama 70 tahun terakhir, warga Tionghoa telah mengantarkan lompatan besar untuk menjadi kaya, makin kuat, dan terus memberikan kontribusi bagi perdamaian juga pembangunan dunia. Tahun ini menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok. Reformasi dan keterbukaan pada 1978 merupakan satu lagi revolusi sejarah Tiongkok serta menjadi dorongan kuat untuk inovasi juga pembangunan. Ekonomi dan masyarakat Tiongkok berkembang pesat, proses pengentasan kemiskinan dipercepat, dan jumlah orang miskin berkurang drastis. Sejak 2012, Pemerintah Tiongkok telah menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai tugas penting. Pada akhir 2020, 98,99 juta warga miskin perdesaan diangkat dari kemiskinan. Sejauh ini, 770 juta warga miskin perdesaan Tiongkok telah diangkat dari kemiskinan. Kehidupan yang berkecukupan, kebahagiaan dan keamanan kini telah dinikmati lebih dari 1,4 miliar warga Tiongkok. Pada 1 Juli, Presiden Xi Jinping dengan sungguh-sungguh menyatakan, "Kami telah mencapai tujuan seratus tahun pertama, dengan membangun masyarakat cukup makmur di tanah Tiongkok dan secara historis memecahkan masalah kemiskinan absolut. Kami berjuang menuju tujuan seratus tahun kedua untuk membangun negara sosialis modern secara menyeluruh." Pembangunan Global Dalam perjalanan berikutnya, Tiongkok akan mendirikan tahap, konsep, dan struktur pembangunan baru. Juga mendorong pembangunan berkualitas tinggi, memperdalam reformasi dan keterbukaan, serta menggunakan pencapaian kemajuan ekonomi dan sosial sebagai konstruksi komprehensif negara sosialis modern pada seratus tahun yang kedua. Tahun ini juga menandai peringatan 50 tahun pemulihan kursi sah RRT di PBB. Pada 21 September, Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato penting berjudul Memperkuat Keyakinan, Mengatasi Kesulitan, dan Bersama Membangun Dunia yang Lebih Baik pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-76 PBB. Presiden mengedepankan Inisiatif Pembangunan Global, menekankan prioritas pembangunan dan berpegang pada pendekatan yang berpusat pada manusia. Kemudian, berpegang pada inklusivitas, inovasi, dan koeksistensi harmonis antara manusia dan alam. Inisiatif utama ini menggambarkan cetak biru pembangunan negara dan kerja sama pembangunan internasional serta menunjukkan arah dan kerja sama pembangunan internasional. Tiongkok akan terus menjunjung tinggi tujuan dan prinsip Piagam PBB, mematuhi prinsip konsultasi bersama, serta mempraktikkan multilateralisme yang sesungguhnya. Kami percaya bahwa hanya ada satu sistem di dunia dan itu adalah sistem internasional dengan PBB sebagai intinya. Hanya ada satu tatanan, yaitu tatanan internasional yang berdasarkan hukum internasional. Lawan Pandemi Tiongkok tetap teguh menggalakkan kerja sama internasional melawan pandemi. Hingga kini, Tiongkok telah memberikan bantuan lebih dari 290 miliar masker dan lebih dari 3,5 miliar pakaian pelindung. Bantuan lain 4,5 miliar alat uji, 1,2 miliar dosis vaksin kepada lebih dari 100 negara dan organisasi internasional, serta perlengkapan penanggulangan pandemi kepada lebih dari 150 negara dan 14 organisasi internasional. Tiongkok akan berupaya untuk menyediakan 2 miliar dosis vaksin ke luar negeri sepanjang tahun. Selain itu, menyumbangkan dana 100 juta dolar AS untuk “Rencana Pelaksanaan Vaksinasi”. Tiongkok juga akan menyumbangkan 100 juta dosis vaksin ke negara-negara berkembang tahun ini. Tiongkok akan terus mendukung penelusuran asal-usul penelitian ilmiah global dan dengan tegas menentang segala bentuk manipulasi politik. Tiongkok-Indonesia Tahun ini menandai peringatan 71 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan bersama Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, Tiongkok dan Indonesia telah sepenuhnya menyinergikan inisatif “Sabuk Jalan” dan gagasan “Poros Maritim Dunia”. Juga mendorong pembangunan proyek besar, seperti Kereta Cepat Jakarta—Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif Regional, Two Countries Twin Parks, dan lainnya. Selain itu, kerja sama keamanan politik, budaya, dan memperdalam kemitraan strategis. Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar, sumber utama investasi asing, tujuan studi luar negeri kedua, dan salah satu sumber utama wisatawan asing Indonesia. Sejak merebaknya Covid-19, Tiongkok dan Indonesia bahu-membahu memerangi pandemi, khususnya di bidang vaksinasi. Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo berkali-kali berkomunikasi melalui surat maupun telepon. Kedua negara saling memberikan dukungan dan bantuan. Di bidang ekonomi, pada semester pertama tahun ini, nilai perdagangan bilateral antara Tiongkok-Indonesia mencapai 53,57 miliar dolar AS, meningkat lebih dari 50% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi langsung Tiongkok di Indonesia mencapai 1,11 miliar dolar AS, meningkat hampir 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kerja sama di bidang vaksin telah menjadi sorotan baru dalam hubungan Tiongkok–Indonesia yang menunjukkan tiga karakteristik penting berupa pasokan dalam jumlah besar, kerja sama secara komprehensif, dan penjangkauan ke negara-negara tetangga. Pada Juni tahun ini, pertemuan pertama Mekanisme Kerja Sama Dialog Tingkat Tinggi Tiongkok–Indonesia sepakat meningkatkan kerja sama bilateral “tiga serangkai”, yaitu bidang politik, ekonomi, dan budaya menjadi kerja sama “penggerak empat roda”, yakni bidang politik, ekonomi, budaya, dan maritim. Tiongkok akan terus mendukung Indonesia untuk membangun pusat produksi vaksin regional dan memperdalam kerja sama bilateral bidang kesehatan. Juga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan rakyat kedua negara dan bersama membangun komunitas kesehatan manusia. Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak di semua sektor yang ada di dalam wilayah kerja konsuler. Konjen juga terus mendorong perkembangan berkelanjutan dari pembangunan inisiatif “Sabuk Jalan”, memperluas dan memperdalam lebih lanjut hubungan persahabatan, dan kerja sama saling menguntungkan di berbagai bidang. Kami percaya dengan adanya upaya bersama pemerintah dan rakyat kedua negara, hubungan Tiongkok dan Indonesia akan tumbuh berkembang seperti Sungai Solo yang indah, yang mengalir melintasi pegunungan ke laut. Terus membuka potensi kerja sama yang menguntungkan kedua bangsa dan menggubah himne persahabatan di era yang baru. (*)

Bersama Membangun Masa Depan

Tanggal 1 Oktober 2021 merupakan hari peringatan 72 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Malam Sempurna La Pulga

Menjaga Raja Hutan Sumatra

ricky marly

Menjaga Raja Hutan Sumatra

Sertifikasi Mencekik Pelaku Usaha

Waspada, Makin Banyak Orang Depresi!

BKSDA Sumsel Temukan 31 Satwa Dilindungi Korban Perdagangan Ilegal Mati

Kompolnas Nilai 56 Pegawai KPK Bisa Perkuat Polri Basmi Korupsi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 25 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 27 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 24 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 29 Oktober 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi