Bijak Menyikapi Arus Balik

BELAKANGAN, cuaca sedang tidak baik-baik saja. Serangan panas yang lebih terik dari biasanya, kerap terjadi sejak siang sampai sore hari. Sampai-sampai, Kementerian Kesehatan mengeluarkan imbauan agar masyarakat mewaspadai cuaca panas yang menyentuh ekstrem itu. Meski BMKG menyebut kondisi tersebut bukan gelombang panas, tetapi suhu maksimum. Dia mengakui panas karena lonjakan tahun ini yang terparah. Selain karena dinamika atmosfer, fenomena ini disebabkan beberapa hal lain yakni gerak semu matahari, tren pemanasan global, serta perubahan iklim yang makin memperparah keadaan. Di tengah kondisi itu, 70% kendaraan atau sekitar 1,1 juta kendaraan belum kembali ke Jabodetabek hingga Kamis (27/4). Volume kendaraan yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa diprediksi kurang dari 20% dibandingkan total kendaraan yang mudik ke Sumatra. Masih ada ratusan ribu kendaraan dengan jutaan warga yang belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Para pemudik yang akan melakukan perjalanan pulang harus cakap menyikapi cuaca ekstrem yang tengah melanda. Gangguan kesehatan seperti dehidrasi dan munculnya berbagai penyakit lain sudah mengintai. Kemenkes mengimbau warga tak terlalu lama beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari sengatan langsung sinar matahari. Seruan itu harus ditangkap oleh para pemudik, utamanya yang menggunakan sepeda motor. Lakukan perjalanan pagi agar terhindar dari cuaca panas yang bisa mengganggu konsentrasi selama berkendara. Kehati-hatian serta kewaspadaan memilih waktu pulang menjadi kunci kenyamanan dan keamanan dalam arus balik Lebaran. Bukan cuma cuaca panas abnormal. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga arus balik. Hujan, petir, angin kencang, dan gelombang tinggi disebabkan karena saat ini Indonesia mengalami pengalihan musim dari hujan ke kemarau. Saat peralihan musim ini, arah angin bertiup sangat bervariasi sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa tiba-tiba berubah dari panas ke hujan, dan sebaliknya. Secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam. Para pemudik, penyediaan jasa transportasi, dan operator transportasi diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca-cuaca ekstrem tersebut. Semua pihak, termasuk pemudik, harus melakukan mitigasi bencana sesuai dengan keadaan daerahnya. Jika cuaca dinilai tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan, sebaiknya tunda dulu sampai cuaca kembali nyaman. Hal tersebut harus menjadi perhatian pemudik jalur darat dan laut yang lebih fleksibel dalam pemilihan waktu perjalanan. Sejauh ini, kita semua bisa melihat upaya keras pemerintah dalam menyelenggarakan mudik aman bagi masyarakat. Kebijakan pro pemudik bisa dirasakan mulai dari penetapan cuti bersama yang dimajukan lebih awal, kebijakan angkutan dan lalu lintas yang memudahkan pemudik, hingga memperpanjang berbagai kebijakan arus balik. Jelas sekali bahwa pemerintah hadir dalam tradisi mudik tahun ini. Kini, pemudik harus memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin dengan memastikan kembali dengan aman di tengah ketidakpastian cuaca. Pemudik eloknya selalu memperbaharui informasi cuaca dari media massa maupun media sosial BPBD atau BMKG. Kemauan pemudik untuk menggali informasi cuaca akan sangat menentukan kesuksesan arus balik tahun ini. Jangan memaksakan diri melakukan perjalanan jika kondisi cuaca tidak mendukung. Bahkan, Presiden Jokowi memberi restu menunda perjalanan balik baik bagi ASN, TNI, Polri, maupun pegawai swasta bila kondisi dirasa tidak mendukung. Bijaklah menentukan waktu perjalanan kembali ke perantauan, sesuai dengan kondisi cuaca. (*)

Bijak Menyikapi Arus Balik

Secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Dinas PMD Lampung Timur akan Rapatkan Kembali Kelanjutan Pilkades

Arus Balik Kedua Pemudik Kereta Api Diprediksi 30 April – 1 Mei 2023

ricky marly

Arus Balik Kedua Pemudik Kereta Api Diprediksi 30 April - 1 Mei 2023

Menhub Sebut 55,8% Kendaraan Belum Kembali ke Jakarta

Wujudkan Kode Etik Penyelenggara Pemilu

400 Km Jalan Rusak Diperbaiki Bertahap

Pembangunan Gedung Pelayanan Publik Berlanjut

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi