Empon-empon

[caption id="attachment_95339" align="alignleft" width="103"] Effran Kurniawan Wartawan Lampung Post[/caption] DALAM kolom ini, terhitung telah terdapat enam kali tulisan yang membahas terkait virus corona (Covid-19). Sebab, memang persoalan yang dihadapi masyarakat global ini selalu menjadi perhatian publik dengan setiap perkembangan-perkembangannya. Mulai dari menyeruaknya kasus penyebaran virus tersebut di Wuhan, Tiongkok, pada pertengahan Januari lalu, hingga pecahnya rekor Indonesia dari zero Covid-19 pasca-dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan mematikan tersebut. Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga tersebut, masyarakat semakin waspada. Salah satu buktinya dengan berbondong-bondong memburu tumbuhan rimpang (jahe merah, kunyit, temulawak, dan sejenisnya). Masyarakat percaya tanaman kerap disebut empon-empon di Jawa ini efektif menangkal virus berbahaya itu. Empon-empon yang memiliki nama dasar empu merupakan istilah yang digunakan untuk memberi nama bagian tanaman yang kaya akan senyawa yang dikandungnya. Artinya, empon-empon adalah kelompok tanaman yang bisa membentuk simpanan senyawa. Ramuan dari rempah-rempah khas Indonesia itu pertama kali viral saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa mem- posting video. Isinya terkait informasi penangkal virus corona yang ditemukan peneliti asal Universitas Airlangga, yaitu Prof Chairul A Nidom. Penelitiannya menyebutkan curcumin bisa menekan risiko fatal yang terjadi pada manusia akibat virus tersebut. Namun, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan resep tersebut belum teruji secara klinis. Hanya saja, memang khasiat dari ramuan rempah-rempah itu berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan besarnya imunitas di tambah tubuh yang sehat, segala penyakit atau virus akan sulit menyerang tubuh. Kendati demikian, dengan kabar itu, masyarakat tetap ramai memborong empon-empon untuk dikonsumsi sebagai penangkal virus. Permintaan yang terus meningkat kini membuat harga rempah-rempah di pasaran melonjak dalam dua pekan terakhir. Bahkan, meluasnya peredaran corona menjadi berkah tersendiri bagi jamu gendong di Kotabumi, Lampung Utara. Dengan omzet penjualannya yang meningkat tajam. Rata-ratanya bisa mendapatkan hasil hingga Rp200 ribu per hari. Jamu kini mendadak menjadi minuman favorit warga, seperti beras kencur, temulawak, jahe, kunyit asam, dan brotowali. Merebaknya penyakit ini memang harus ditanggapi serius. Sebab, korbannya di Tiongkok pun hingga kini terus bertambah hingga mencapai 3.070 jiwa. Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Dengan begitu, harapannya bisa mencegah penyebaran virus Covid-19 dalam tubuh pribadi dan keluarga.

Anak Muda Lamteng ini Garap Aplikasi Mangkat Jack

PPK Tes Interview PPS 11-13 Maret

Chairil Anwar

PPK Tes Interview PPS 11-13 Maret

Momentum Bangkit dari Kasus Corona

Antisipasi Penularan Virus Corona

90 Pegolf Lampung Ikuti Turnamen Golf PT BA

Pemerintah Diminta Petakan Investasi Prioritas di RUU Ciptaker

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda