FENOMENA joki skripsi di Indonesia telah menjadi isu yang mengkhawatirkan dalam dunia pendidikan tinggi. Joki skripsi adalah praktik saat mahasiswa membayar pihak lain untuk menulis karangan ilmiah yang hukumnya wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademis yang kemudian diajukan sebagai karya akademik pribadi bernama skripsi.
Fenomena ini tidak hanya merusak integritas akademik tetapi juga mencerminkan masalah yang lebih dalam untuk sistem pendidikan tinggi. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah indikator kinerja utama (IKU). IKU merupakan alat manajemen yang digunakan untuk mengukur kinerja institusi pendidikan tinggi berdasarkan berbagai indikator kunci. Dalam konteks joki skripsi, keterlibatan IKU sangat penting untuk mengidentifikasi, mengawasi, dan mengatasi praktik ini secara efektif.
Menelaah akar penyebab utama fenomena joki skripsi yang mendorong mahasiswa untuk menggunakan jasa tersebut, antara lain adanya tekanan untuk mencapai target masa studi (tracer study) yang diinginkan perguruan tinggi. Gelagapan dalam mencapai target tracer study, mahasiswa sering dihadapkan pada tekanan besar untuk lulus tepat waktu dan tentunya dengan nilai yang baik.
Tekanan ini dapat berasal dari lingkungan akademik, keluarga, harapan pribadi, atau tuntutan pasar kerja. Selain itu, persoalan yang lain muncul ketika banyak mahasiswa merasa tidak mendapatkan bimbingan yang memadai dari dosen pembimbing. Hal tersebut disebabkan oleh rasio dosen-mahasiswa yang tinggi, akhirnya dosen tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan bimbingan yang mendalam dan personal untuk intens fokus membahas isi skripsi dan persoalan akademik mahasiswa.
Pragmatis dan budaya instan di era digital juga menyebabkan banyak mahasiswa yang akhirnya terbiasa dengan solusi cepat dan instan. Mereka lebih memilih untuk mencari jalan pintas daripada berusaha keras menyelesaikan skripsi mereka sendiri. Hal tersebut didasari dari kurangnya pemahaman tentang etika akademik. Sebagian mahasiswa seperti abai dan tidak sepenuhnya memahami pentingnya integritas akademik dan dampak negatif dari joki skripsi.
Praktik joki skripsi memiliki dampak yang luas dan merugikan. Pada level individu, mahasiswa yang menggunakan jasa joki skripsi kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan penelitian dan penulisan yang baik. Mereka juga berisiko terkena sanksi akademik yang berat jika ketahuan melakukan praktik ini, seperti diskualifikasi atau pencabutan gelar.
Sedangkan pada level instutusi, praktik ini mencoreng reputasi akademik universitas. Institusi yang terdapat kasus joki skripsi dipandang sebagai lembaga yang gagal menjaga standar etika akademik. Hal ini bisa mengurangi kepercayaan masyarakat dan calon mahasiswa terhadap institusi tersebut.
Dampak yang lebih luas lagi adalah terhadap masyarakat. Lulusan yang tidak memiliki kemampuan dan integritas yang baik akan sulit berkontribusi positif di tempat kerja dan dalam kehidupan masyarakat. Ini bisa menghambat perkembangan sosial dan ekonomi, serta merusak tatanan etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Indikator kinerja utama (IKU) merupakan alat yang sangat berguna untuk mengukur dan meningkatkan kinerja institusi pendidikan tinggi. Dalam konteks joki skripsi, IKU dapat digunakan untuk memonitor dan menilai berbagai aspek yang terkait dengan integritas akademik dan kualitas bimbingan skripsi.
IKU dapat terlibat dalam mengatasi fenomena joki skripsi apabila sistem ini digunakan dengan baik oleh perguruan tinggi. Misal, IKU dapat digunakan untuk mengukur rasio dosen terhadap mahasiswa dan menilai kualitas bimbingan akademik yang diberikan.
Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi apakah mahasiswa mendapatkan bimbingan yang memadai dan personal. Jika rasio dosen terhadap mahasiswa terlalu tinggi, institusi dapat mempertimbangkan untuk menambah jumlah dosen atau mengatur ulang beban kerja dosen. Selain itu, IKU juga dapat mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses bimbingan skripsi.
Survei kepuasan mahasiswa dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana mahasiswa merasa didukung dalam proses penulisan skripsi mereka. Tingkat kepuasan yang rendah dapat menjadi indikator bahwa ada masalah dalam sistem bimbingan yang perlu diperbaiki oleh perguruan tinggi.
Menyoal tentang pemahaman etika akademik, IKU dapat mencakup indikator yang mengukur kepatuhan mahasiswa terhadap etika akademik. Institusi dapat menggunakan perangkat lunak anti-plagiarisme untuk memeriksa keaslian skripsi mahasiswa dan memastikan bahwa karya ilmiah tersebut hasil jerih payah mahasiswa itu sendiri.
Data dari perangkat lunak ini dapat menjadi bagian dari laporan IKU yang digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan terhadap etika akademik. Pada kasus yang ditemui di perguruan tinggi di Indonesia, fenomena joki tak hanya dilakukan oleh pihak luar dan mahasiswa. Ada pula kasus joki skripsi yang menyentuh pada dosen ke mahasiswa.
IKU dapat mencakup indikator yang memonitor jumlah kasus joki skripsi yang terdeteksi dan ditangani oleh institusi. Indikator ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana masalah ini ada di institusi dan apakah langkah-langkah yang diambil sudah efektif.
Untuk menerapkan IKU dalam mengatasi fenomena joki skripsi, institusi pendidikan tinggi perlu mengadopsi pendekatan yang sistematis dan komprehesif. Pertama, mereka harus mengidentifikasi indikator kinerja yang relevan dan menetapkan target yang jelas. Kedua, institusi perlu mengumpulkan data secara berkala dan menganalisisnya untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada. Ketiga, hasil analisis harus digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan strategi perbaikan yang efektif.
IKU memiliki peran yang penting dalam mengatasi fenomena joki skripsi di Indonesia. Dengan mengukur dan memantau berbagai aspek yang berkaitan dengan bimbingan akademik, kepatuhan terhadap etika akademik, dan kepuasan mahasiswa, IKU dapat membantu institusi pendidikan tinggi untuk mengidentifikasi masalah dan merancang strategi perbaikan yang efektif.
Meskipun implementasi IKU menghadapi tantangan, dengan pendekatan yang sistematis dan komprehensif, institusi pendidikan tinggi dapat memberantas praktik joki skripsi dan menjaga integritas akademik serta kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. *