KH Ahmad Hanafiah Pahlawan Nasional

Wahyu Iryana Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, Tim Peneliti Ajuan Gelar Pahlawan KH Ahmad Hanafiah SENIN, 4 April 2022, penulis menyambangi rumah Arif Mahya, salah satu tokoh Lampung, Arif Mahya mengajukan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang menjabat hingga 20 Oktober 2004 terkait ajuan gelar pahlawan tokoh pejuang revolusi Kiai Haji (untuk selanjutnya disingkat KH) Ahmad Hanafiah. Nalar kesejarahan penulis kemudian merangsek ingin mengetahui lebih jauh kiprah dan perjuangan KH Ahmad Hanafiah. Flashback sedikit pada 2015, Pemkab Lampung Timur membangun monumen patung KH Ahmad Hanafiah di ruas jalan utama Sukadana. Berdasarkan kesaksian beberapa tokoh di Lampung, salah satunya Arif Mahya, seorang veteran pejuang Lampung era revolusi, KH Ahmad Hanafiah adalah tokoh kebanggaan masyarakat Lampung, secara khusus masyarakat Kabupaten Lampung Timur. Sepak terjang perjuangan KH Ahmad Hanafiah semasa hidup dalam melawan penjajah Belanda menjadi spirit tersendiri bagi masyarakat Lampung karena menunjukkan sikap ksatria dan pengorbanan besar untuk mengusir penjajah dari setiap jengkal tanah pertiwi. Penulis kemudian menelusuri jejak KH Ahmad Hanafiah secara khusus dengan melakukan langkah-langkah penelitian sejarah heuristik (pencarian sumber), kritik (analisis data), interpretasi, dan historiografi seperti lazimnya para sejarawan melakukan penelitian sejarah. Penulis menemukan data bahwa peran besar kiprah KH Ahmad Hanafiah juga dapat tecermin dari pemberian piagam penghargaan dari Gubernur Lampung kepada KH Ahmad Hanafiah dengan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/520/III.04/HK/2015 tanggal 2 November 2015. KH Ahmad Hanafiah dianggap sebagai putra daerah Lampung yang memiliki jiwa dan semangat membawa masyarakat Lampung untuk lepas dari belenggu penjajah dan keterbelakangan, baik melalui jalur birokrasi, perjuangan fisik, maupun transformasi ilmu pengetahuan. Saat terjadi Perang Dunia II, Belanda tidak dapat mempertahankan Indonesia. Nusantara jatuh ke tangan Jepang. Pada masa pendudukan Dai Nippon di Tanah Air, Kiai Ahmad Hanafiah diangkat menjadi anggota Sa - ingkai atau semacam anggota dewan daerah di Karesidenan Lampung. Dari sinilah bermula kiprahnya dalam dunia perpolitikan. Pada akhirnya, semangat jihad terus mendorongnya untuk berjuang dalam membebaskan Indonesia. Ketika Belanda kembali ke Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan, sebagai bagian dari pemerintah punya kewajiban mempertahankan kemerdekaan. Kala itu, seluruh elemen bangsa berupaya menjaga kedaulatan negeri. Mereka sangat tidak ingin Belanda yang mau menjajah lagi Indonesia. KH Ahmad Hanafiah mengoordinasi para pejuang Laskar Hizbullah dari berbagai wilayah di Lampung dan memimpin perang gerilya melawan Belanda pada Agresi Militer I tahun 1947 (AH Nasution, 1994). Perlawanan Semuanya langsung terjun ke lapangan untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ketika Agresi Militer I terjadi pada 1947, Belanda melancarkan serangan serentak di sejumlah titik strategis. Provinsi Sumatra Selatan pun tak luput dari serbuan musuh. Saat itu, Belanda juga mulai menyerang Lampung, yang menjadi bagian inti Karesidenan Sumatra Selatan melalui jalur darat dari Palembang. Agresi militer Belanda memicu perlawanan laskar rakyat. Mereka bersama TNI menggempur kekuatan Belanda dalam pertempuran di Kemarung, sebuah daerah di area hutan belukar yang terletak dekat Baturaja ke arah Martapura, Sumatra Selatan. Di sinilah terjadi pertempuran hebat antara laskar rakyat melawan Belanda. Perlawanan laskar rakyat tergabung dalam barisan Hizbullah dan Sabilillah yang bersenjatakan golok. Sementara pasukan Laskar Hizbullah yang tengah beristirahat di Kemarung disergap Belanda dan terjadilah pertempuran hebat. Karena Laskar Hizbullah banyak yang menggunakan golok sebagai senjata, pasukan ini juga disebut sebagai laskar golok. Namun, karena kalah teknologi senjata perang, anggota laskar itu banyak yang gugur dan tertawan. Kiai Ahmad Hanafiah sendiri ditangkap hidup-hidup. Karena KH Ahmad Hanfiah terkenal kebal dengan peluru, Belanda mengeksekusi KH Ahmad Hanafiah dengan cara dimasukan ke karung lalu ditenggelamkan hidup-hidup di Sungai Ogan. Akibat penyiksaan yang dialaminya tersebut KH Ahmad Hanfian meninggal, tetapi jasadnya tidak ditemukan oleh para pejuang. Hingga sekarang, jenazah ataupun kuburan sang pahlawan tidak diketahui dengan pasti. KH Ahmad Hanfiah gugur dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau dieksekusi pada 17 Agustus 1947, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Selama hidupnya, KH Ahmad Hanafiah mendedikasikan hidup demi perjuangan membebaskan masyarakat Lampung dari penjajahan dengan meningkatkan taraf hidup, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun mengangkat senjata. KH Ahmad Hanafiah pernah menjadi ketua Partai Masyumi dan pimpinan Laskar Hizbullah Kewedanan Sukadana. Selain itu, ia pernah menjadi anggota DPR Karesidenan Lampung pada 1946—1947. Jabatan lainnya adalah wakil kepala merangkap kepala bagian Islam pada kantor Jawatan Agama Karesidenan Lampung sejak awal 1947. Kitab Karya beliau yang masih bisa dijumpai melalui keturunannya adalah Kitab al-Hujjah dan Tafsir Sirr al-Dahr. Kitab tersebut dihasilkan setelah selesai belajar dari Arab Saudi (1930—1936 M). Sebelum diterbitkan, naskahnya terlebih dahulu diuji dengan proses tashih (validasi) dan taqrizh (akurasi) oleh seorang ulama besar di Batavia, yakni Hadrat al Imam a- Alammah al Kamil al Mifdhal Maulana al Sayyid’ali ibnu ‘Abd al-Rahman al-Habasyi Kwitang Batavia Sintrum . Naskahnya diterbitkan oleh kantor cetak dan toko Kitab Harun ibnu Ali Ibrahim Pekojen Batavia. Kitab Sirr al-Dahr menggunakan metode tafsir tahlili terhadap Surah Al-Ashar secara lengkap dan utuh. Uraiannya meliputi, antara lain: pertama, makna dan pengertian rugi dan kerugian yang dialami manusia serta cara menghindar dari kerugian tersebut; kedua , iman dan amal saleh; ketiga , saling menasihati dalam kebaikan; dan keempat , saling menasihati dalam kesabaran. Kitab al-Hujjah lahir sebagai upaya menjawab permasalahan yang dialami umat Islam saat itu. Kitab ini membahas empat masalah fikih, yaitu: pertama, hukum salat sunah sebelum khotbah Jumat; kedua , hukum mengangkat kedua tangan ketika membaca doa kunut pada saat salat subuh; ketiga , hukum menyentuh mushaf bagi orang yang sedang berhadas; dan keempat , hukum membunyikan tabuhan dan memainkan alat musik. Dalam himpunan Muhibbah yang disusun dan dikodifikasi oleh H Muhammad Nur Helmy (putra kandung KH Ahmad Hanafiah) yang kemudian diberinya judul: Ilmual - Ghoib , dari sanad ilmu KH Ahmad Hanafiah, terutama sekali dalam alam tasawuf atau sufisme dengan berbagai organisasi tarekatnya, yaitu Syeikh Abu al-Abbas Ahmad bin Mukhtar al-Tijani dan Syeikh Ali bin Abdillah al-Thoyyib al-Azhari (Tarekat Tijaniyah), Syeikh Ismail al-Jabarti dan Syeikh Ahmad al-Qusyasyi (Tarekat Syattariyah), Syeikh Abd al-Qadir al-Jilani (Tarekat Qadiriyah), Sayyidina al-Idrus dan Sayyidina Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyah), Syeikh Abu al-Hasan al-Syadzili (Tarekat Syadziliyah), Imam Sanusi (Tarekat Sanusiyah), H Muhammad Noer, Syeikh Ahmad Waliyullah al-Dahlawi, Syeikh Abd al-Karim (Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah). Dari paparan ini kiranya sangat layak apabila KH Ahmad Hanafiah digelari Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. Wallahualam.

KH Ahmad Hanafiah Pahlawan Nasional

Awasi Belanja Produk Lokal

Hari Lingkungan Sekadar Seremonial

Delima Natalia Napitupulu

Hari Lingkungan Sekadar Seremonial

67 JCH Penuhi Syarat Istitha'ah Kesehatan Haji

KIB Lampung Siap Tindak Lanjuti Arahan Pusat

Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Bilateral

Masa Kampanye Pemilu Selama 75 Hari

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 16 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 15 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 17 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi