• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Selasa, Juli 8, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Krisis Corona        

Sri Agustina Editor Sri Agustina
3 April 2020
di dalam Kolom, Refleksi, Weekend
A A
Pemakaman penderita corona di Kotabaru, Lampung. (DOK)

Pemakaman penderita corona di Kotabaru, Lampung. (DOK)

Share on FacebookShare on Twitter
Iskandar Zulkarnain Wartawan Lampung Post

HANYA bisa berucap astaghfirullah al-azim ketika mendengar jenazah pasien Covid-19, virus corona ditolak warga untuk dimakamkan. Penolakan ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia seperti Banyumas, Gowa, juga Bandar Lampung. Mengapa ditolak. Aibkah, menyebarkan penyakit atau apa?

Mewabahnya virus corona menjadi ujian bersama. Ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dilalui selama pendemi Covid-19 menghajar negeri ini. Harusnya diambil hikmah dari bencana ini. Tapi ada juga membuat khawatir yang berlebihan di masyarakat. Sehingga mereka menggelar aksi penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Masyarakat beranggapan jenazah pasien corona yang dimakamkan akan berdampak pada lingkungan. Bangkainya akan membawa dampak buruk bagi kesehatan atas penularan virus. Padahal anggapan itu tidak benar sama sekali. Penanganan jenazah khusus Covid-19 dilakukan rumah sakit di bawah pengawasan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga tidak akan mengotori lingkungan apalagi menyebarkan virus lagi.

BACA JUGA

Ini Inovasi HiLo Demi Gaungkan Semangat #NabungOtot

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Lalu mengapa ditolak? Takut? Ingat kawan, jenazah dan virus itu juga makhluk ciptaan Tuhan. Seperti pasien corona 02 di Lampung, meninggal dunia pada Senin (30/3) dini hari. Seyogianya dimakamkan sore harinya di kawasan Batuputu, Bandar Lampung, namun warga di situ menolak.

Camat Telukbetung Barat, Idham menjelaskan awalnya di Batuputu, tapi tidak terlaksana karena ada penolakan. “Warga tidak berkenan. Akhirnya tidak jadi dimakamkan,” kata Camat. Lalu jenazah diboyong dengan mobil ambulans ke permakaman Bukit Kemiling. Di bawah guyuran hujan deras, malam itu, hal serupa terjadi. Lagi-lagi warga menolaknya.

Akhirnya jenazah dimakamkan keesokan harinya, Selasa siang, di kawasan tanah milik Pemprov Lampung, di Kota Baru, Jatiagung, Lampung Selatan. Agama mengajarkan jika orang meninggal dunia secepatnya dimakamkan. Apalagi pasien terinfeksi virus corona, batas waktunya hanya empat jam. Jenazah pasien 02 berjam-jam belum dimakamkan. Tragis!

Pasien 02 yang juga warga Sukarame, Bandar Lampung itu, adalah makhluk ciptaan Tuhan. Dia juga punya hak untuk dimakamkan. Lagi pada ke mana mereka yang dikatakan pelindung rakyat–ketika rakyat ditimpa musibah, harus ditolong. Ternyata penegakan hukum dikalahkan penolakan warga. Yang ada takut. Bahkan ketakutan!

Akhirnya jenazah dimakamkan keesokan harinya, Selasa siang, di kawasan tanah milik Pemprov Lampung, di Kota Baru, Jatiagung, Lampung Selatan.

Ya Allah, segitu rendahnya iman manusia. Tidak ada sedikit rasa kasihan melihat jenazah terpapar berjam-jam. Jelas-jelas aturan agama dikalahkan nafsu manusia. Ingatlah, bumi dan langit milik Allah bukan milik manusia.  Ini peringatan Allah:  “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu. Dan kepadanya, Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya. Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (Q.S. Thaha: 55).

Wajar jika Tuhan menegur manusia. Dua jam setelah penolakan jenazah, kawasan Telukbetung dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Air dicurahkan dari langit hanya tiga jam, kawasan itu disapu banjir bandang. Harta dan jiwa jadi taruhan. Ratusan rumah direndam air bahkan nyawa juga hilang.

Wabah ini adalah peringatan Allah. Bahkan, manusia diajarkan oleh virus bagaimana cara hidup bersih dan sehat, serta tidak sombong. Termasuk memberikan penghormatan kepada jenazah yang terpapar corona–sama dengan mayat umumnya. Bukan dia dihina. Orang yang meninggal dunia karena wabah penyakit dalam keadaan syahid. Subhanallah.

***

Awal virus Covid-19 ini mewabah, korban sudah berjatuhan. Untuk mengurus mayatnya, Kementerian Agama mengeluarkan surat edaran bagaimana merawat jenazah seorang muslim yang meninggal dunia akibat wabah corona. Ini juga menjadi perhatian warga agar mayat yang diurus itu tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

Apa yang harus dilakukan? Pertama, pengurusan mayat pasien corona dilakukan petugas kesehatan pihak rumah sakit yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan berstandar WHO. Jenazah corona juga ditutup dengan kain kafan lalu dibungkus plastik – disiram disinfektan agar tidak tercemar. Petinya pun harus dilem agar tidak terbuka.

Jenazah disemayamkan tidak lebih dari empat jam. Usai salat jenazah yang dilakukan cukup satu orang di rumah sakit segera dikuburkan. Lokasi pemakaman harus berjarak. Setidaknya 50 meter dari sumber air tanah yang digunakan warga untuk minum.

Tidak itu saja, protokol kesehatan juga mengingatkan letak makam pasien berjarak 500 meter  dari permukiman penduduk. Jenazah harus dikubur pada kedalaman 1,5 meter dengan ditutup tanah setinggi satu meter. Jika ini tidak tersosialisasi pasti warga menolaknya. Maka akan terjadilah krisis iman dan kegagapan di mana-mana ketika virus sudah memakan korban.

Virus corona pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, sudah menyebar secara global. Setidaknya 900 ribu orang sudah terinfeksi, dan lebih dari 46 ribu orang meninggal dunia. Jumlah tewas di Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat sangat tinggi. Angka kematiannya telah melampaui Tiongkok.

Pekan ini WHO menyatakan jumlah terinfeksi corona mencapai satu juta dalam beberapa hari ke depan. Dunia panik menghadapi makhluk ciptaan Tuhan ini. Presiden Amerika Donald Trumps kaget bahwa seluruh dunia menutup diri. Ini sangat menyedihkan, kata dia. Korban berjatuhan di Amerika selama 24 jam terakhir tercatat 884 orang.

Virus corona pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, sudah menyebar secara global.

Kota New York yang padat penduduknya, kini jadi pusat wabah di  Negeri Paman Sam. Ratusan truk pendingin jenazah parkir di luar rumah sakit untuk menangani lonjakan korban. New York mencekam! Semua taman bermain dan lapangan basket ditutup. Mereka tegas melakukan aturan jaga jarak sosial guna menghentikan penularan virus corona.

Indonesia tak kalah tegasnya. Tapi rakyat masih ngeyel. Makanya angka terinfeksi masih tinggi. Presiden Joko Widodo sendiri menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi untuk membantu kebutuhan hidup rakyat. Seperti dukungan logistik sembako, kebutuhan pokok, pembebasan biaya listrik, serta penundaan pembayaran pokok, dan bunga kredit usaha rakyat.

Negeri ini ingin selalu bersiap menghadapi peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan WHO. Tiga lembaga dunia itu membuat pernyataan bersama, bahwa aksi panic buying sudah masif–terlihat di beberapa bagian dunia. Ini mengancam pasokan makanan. Jika tidak terkendali, akan terjadi krisis ekonomi. Pendemi corona ini juga memicu krisis keamanan. Waspada!  ***

Tags: #LampostWeekendkorban coronapemakamanRefleksi
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Epaper Edisi Jumat 03 April 2020

Posting berikutnya

Saatnya Anak Muda Menyayangi Bumi

Sri Agustina

Sri Agustina

Posting berikutnya
Peringatan Hari Bumi. (DOK)

Saatnya Anak Muda Menyayangi Bumi

politik

Pilkada Versus Covid-19

PIXABAY

Corona, Vietnam Catat Nol Kematian!

Pixabay

Hikmah Corona

LAMPUNG POST/SUGENG RIYADI

Tidak Ada Kebijakan Lockdown!

BERITA TERBARU

  • Oxford United Bungkam Liga 1 All-Stars 6-3 8 Juli 2025
  • Meksiko Juara Piala Emas 2025 8 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 08 Juli 2025 8 Juli 2025
  • Ini Inovasi HiLo Demi Gaungkan Semangat #NabungOtot 7 Juli 2025
  • Polda Lampung Tangkap Tiga Admin Facebook LGBT 7 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?