Lampung Berjaya di PON XX Papua (4)

H Bambang Eka Wijaya CAPAIAN prestasi Kontingen Lampung di posisi "10 besar" perolehan medali PON XX Papua, bukan hanya hasil kerja keras, melainkan juga sebagai bukti kerja cerdas segenap pembina, manajer, pelatih, dan para atlet. Kerja keras tetap mutlak diperlukan sebagai manifestasi kesungguhan berusaha, namun kerja cerdas mempertajam fokus pada simpul-simpul kekuatan yang dimiliki, menjadi penentunya. Itu terlihat dari hasilnya, sekalipun acak cabang olah raga yang "dicuri" medali emasnya, tampak pilihan nomor yang dipertajam cukup pada kekuatan yang sudah dimiliki kontingen. Sekaligus itu berarti tim bekerja realistis, membatasi diri hanya pada yang paling mungkin. Itu sebabnya, sejak awal Lampung tidak menyentuh "gudang medali" seperti atletik, renang, dayung. Karena, nomor-nomor populer di gudang medali itu telah dijaga "macan-macan" unggulan yang amat sukar untuk "dicuri" medalinya. Hal itu akan terus berlanjut ke depan. Sebaliknya, kerja cerdas harus mencari cara menembus dominasi itu, justru untuk meningkatkan terus posisi Lampung di arena olahraga nasional. Sebab, kalau hanya bertahan pada yang ada, ke depan bisa tersingkir dari posisi sekarang. Selain kekuatan dominan dan pesaing lainnya terus berkembang, tim kita sendiri juga mengalami seleksi alamiah. Atlet-atlet senior seperti Ade di senam dan Seri di angkat berat, mungkin ini PON terakhir buat mereka sebagai atlet. Jadi pembinaan dini lewat pemanduan bakat remaja untuk atletik, renang, dayung, dan lainnya harus segera dimulai justru sebagai aktualisasi kerja cerdas. Sebab, salah satu ciri kecerdasan itu adalah terus berkembang, menerobos status quo. Artinya, tantangan ke depan jauh lebih berat dari sekadar mempertahankan prestasi. Yakni, peremajaan atlet. Proses peremajaan itu suatu kondisi yang kritis. Sebab, harus melalui masa transisi dan transformasi. Kalau bisa dilalui dengan baik, hasilnya akan hadir "Lampung baru" yang lebih maju dan lebih kuat. Itu konsekuensi logis dari keberjayaan yang dicapai Lampung di PON XX Papua, bukan sekadar mempertahankan prestasi yang telah dicapai, melainkan cara mempertahankannya itu juga harus dengan kerja cerdas dengan terus menyegarkan dan mengembangkan kekuatan. Dan untuk itu terkait faktor manusianya yang utama, sedangkan faktor fasilitas bersifat mendukung. Kerja cerdas pembina, manajer, pelatih, dan para atlet Lampung yang telah berhasil, menunjukkan keprimaan dalam mengunggulkan faktor manusia tersebut. *** (Habis)

Lampung Berjaya di PON XX Papua (4)

Tantangan ke depan jauh lebih berat dari sekadar mempertahankan prestasi.

Fajar/Rian Melaju ke Babak Kedua Denmark Terbuka 2021

Polisi Selidiki Pembakaran Pos Timbangan di Musi Banyuasin

ricky marly

Polisi Selidiki Pembakaran Pos Timbangan di Musi Banyuasin

Aset Terpidana Korupsi Dana Desa Disita

Program Pembangunan Harus Menitikberatkan Pemberdayaan Desa

110 KK dapat Bantuan Rehab Rumah

KEK Tanjung Lesung Fokus Segmen Wisata

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Kondisi PSM Makassar Belum Ideal Jelang Laga Kedua

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 18 Agustus 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 13 Agustus 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda