Rapid Test dan Tes Swab?

Rapid Test dan Tes Swab? Lusiana Dewi* BANYAKNYA istilah asing yang digunakan selama masa pandemi Covid-19 memunculkan fenomena berbahasa pada masyarakat. Istilah asing yang berulang-ulang digunakan penulis atau pembawa acara di media massa membuat masyarakat terbiasa. Kita pun seolah-olah jadi ngingris beramai-ramai. Para ahli bahasa mulai mengeluarkan padanan kata dari istilah-istilah asing tersebut, misalnya virus korona untuk corona virus , karantina wilayah untuk lockdown , bekerja dari rumah untuk work from home , dan pembatasan fisik untuk physical distancing . Setelah melewati masa pembatasan sosial berskala besar, pemerintah mulai memberi izin masyarakat untuk bepergian dengan syarat-syarat tertentu. Salah satu syaratnya adalah memiliki surat bebas Covid-19 dengan mengikuti rapid test dan swab test . Padanan kata untuk rapid test adalah uji cepat dan padanan kata untuk swab test adalah uji usap. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui padanan kata tersebut sehingga masyarakat terus menggunakan istilah asingnya. Ada pula yang telah mengetahui padanan kata dan arti istilah rapid test dan swab test , tetapi merasa lebih nyaman menggunakan istilah asingnya dibanding dengan menggunakan kata uji cepat dan uji usap. Seorang tetangga bertanya kepada saya, “Sudah masuk kerja setiap hari, Mbak? Harus rapid dulu tidak?” Dalam benak saya berpikir kalimat “Harus rapid dulu tidak?” merupakan kalimat yang ambigu. Rapid sendiri berarti “laju” atau “cepat”, jadi jika diterjemahkan secara leksikal, kalimat tanya tersebut memiliki arti “Harus cepat dulu tidak?” Bagi masyarakat yang belum tahu secara jelas arti rapid test menganggap dengan mengucapkan kata rapid saja sudah cukup mewakili kata uji cepat virus korona. Padahal, untuk mencapai arti “uji cepat”, seharusnya istilah rapid test diujarkan secara utuh. Sementara itu, saat membaca berita di salah satu laman media massa tertulis judul “ Inilah Perbedaan Rapid Test dan Tes Swab ”. Sekilas kita bisa melihat kejanggalan dalam judul berita tersebut. Penulis menggunakan istilah asing dan mencampur urutan kata berdasarkan kaidah bahasa Indonesia. Kata tes swab merupakan gabungan kata yang menggunakan kaidah bahasa Indonesia DM (diterangkan menerangkan), tetapi masih menggunakan istilah asing swab . Kata tes pada tes swab berfungsi sebagai unsur yang diterangkan (D) dan swab merupakan unsur yang menerangkan (M) unsur sebelah kirinya. Seharusnya jika ingin menggunakan istilah asing, sesuaikan dengan urutan kata istilah asing tersebut, yaitu MD (menerangkan diterangkan). Misalnya, dalam kata new car , kata new merupakan unsur menerangkan kata yang ada di samping kanannya, yakni kata car (unsur diterangkan). Dengan demikian, urutan yang benar untuk contoh kalimat berita itu adalah rapid test dan swab test . Jika ingin menggunakan padanan kata bahasa Indonesia, kita sebaiknya menggunakan urutan kata sesuai kaidah bahasa Indonesia, yakni DM (diterangkan menerangkan). Misalnya, dalam kata mobil baru, kata baru merupakan unsur yang menerangkan kata di samping kirinya, yakni mobil (unsur diterangkan). Dengan demikian, urutan yang benar untuk contoh kalimat berita itu dalam bahasa Indonesia adalah uji cepat dan uji usap. Proses masuknya bahasa asing di Indonesia disambut dengan ramah oleh para pemakai bahasa Indonesia. Sayang sekali rasanya bahasa kita dicampuradukkan dengan bahasa asing, tetapi masih menggunakan urutan kata bahasa Indonesia. Lestarinya suatu bahasa bergantung pada pemakai bahasa tersebut, maka sebaiknya kita menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Jangan sampai istilah asing justru menjadi tidak asing lagi karena kita telah terbiasa menggunakannya. *Staf Kantor Bahasa Provinsi Lampung

Rapid Test dan Tes Swab?

Pemotor Terjaring Bawa Sembilan Pipa Gading Gajah

Struktur Anggota Gugus Tugas akan Berubah

Nur Jannah

Struktur Anggota Gugus Tugas akan Berubah

Dosen Nyambi Jadi Tentara Gadungan Ditangkap

Rekomendasi dari Golkar Rampung Pekan Depan

Pengacara Diduga Bantu Pelarian Joko

Pergub New Normal Sedang Dikaji Mendagri

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi