Tokoh

LARAS BAHASA Tokoh Anggraini Saputri* ADA sejumlah kata unik dalam bahasa Indonesia. Di antaranya kata tokoh. Disebut unik karena mengandung arti beragam dan kesan yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang berkesan positif, netral, bahkan negatif. Kata tokoh sudah sering digunakan dalam percakapan masyarakat Indonesia. Kita dapat mengetahui makna tokoh lebih dalam dengan memperhatikan penggunaannya dalam kalimat sesuai dengan konteksnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), kata tokoh antara lain diartikan “bentuk” atau “rupa”. “Melihat tokoh badannya, banyak yang menyangka ia adalah seorang pegulat”. Dalam contoh ini kesan makna kata tokoh yang ditimbulkan bersifat netral. Makna ini jelas berbeda dengan kata tokoh yang bermakna “orang yang terkemuka dan kenamaan”. “Ia adalah tokoh politik yang disegani.” Dalam kalimat ini makna tokoh cenderung positif. Sementara itu, kata tokoh juga diartikan kecoh atau tipu. “Sarjana gadungan itu berhasil itu berhasil menokoh orang-orang kampung”. Yakni, berhasil mengecoh atau menipu mereka. Kata menokoh dalam kalimat ini menimbulkan kesan negatif. Keunikan lain kata tokoh adalah pelafalannya yang sama persis dengan kata thaaqah dalam bahasa Arab. Tidak diketahui pasti, apakah kata tokoh memang diserap dari bahasa Arab atau tidak karena KBBI tidak menyinggung sama sekali perihal asal-usul kata tersebut. Secara kebahasaan, kata thaaqah dibentuk oleh tiga huruf dasar tha-wau-qaf , yang simpul makna katanya menunjukkan keberadaan sesuatu yang melingkari atau melingkupi. Setiap derivasi kata bentukan ketiga huruf dasar tha-wau-qaf bisa dipastikan mengandung pengertian tersebut. Misal kata thauq yang berarti kalung yang dilingkarkan di leher. Songkok dan kerudung yang dibalutkan di kepala juga disebut thaaqiah . Juga kata thaaq yang artinya thailasan atau jubah hitam seperti yang dipakai orang-orang Persia (Iran). Disebut demikian karena jubah tersebut dibuat dengan pola terbuka bagian depannya sehingga dapat dikenakan dengan cara harus dilingkarkan atau ditutup bagian yang terbuka. Kata thaaqah sering juga digunakan untuk arti energi atau kemampuan. Salah satu contoh firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2: 286) berupa doa:” …dan janganlah Engkau bebankan kepada kami sesuatu yang tiada thaaqah (kemampuan) bagi kami (dalam menanggungnya) ”. Contoh lainnya adalah frasa thaaqah nawawiyah yang berarti energi nuklir. Energi atau kemampuan disebut thaaqah karena kekuatannya yang terkesan melingkari atau melingkupi. Makna filosofis yang dikandung kata tokoh dan thaaqah mengisyaratkan bahwa ketokohan seseorang sejatinya tidak cukup dibangun atas dasar ketenaran dan kewibawaannya. Lebih dari itu, ketokohan juga membutuhkan kepemimpinan dan kesungguhan yang melingkupi. Yakni, kesungguhannya dalam memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan atau kemaslahatan komunitas yang ia pimpin. Seorang tokoh sudah seharusnya menjadi sumber energi dan kekuatan perubahan bagi masyarakatnya untuk terus bergerak menuju kondisi yang lebih baik. Seorang tokoh harus bersikap melindungi (seperti jubah thailasan dan songkok yang melindungi tubuh dan kepala dari terik matahari), bukan justru mengelabui dan menipu masyarakatnya. Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak kita jumpai para tokoh, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan yang memperlihatkan warna kepemimpinan dan kesungguhan sebagaimana disebutkan di atas. Namun, tak sedikit pula kita temukan para tokoh yang memanfaatkan ketokohannya untuk hal-hal yang merugikan masyarakat. Tentu saja bangsa ini membutuhkan tokoh-tokoh yang benar-benar mencerminkan makna thaaqah . *Staf Kantor Bahasa Lampung

Pasien Positif Covid-19 Lampung Terus Bertambah

Kades Koruptor Divonis 5 Tahun

Nur Jannah

Kades Koruptor Divonis 5 Tahun

Polisi Tangkap Perampok Sadis

Pencuri Pikap Milik ASN Dibekuk

Pria Simpan Pistol Terancam 20 Tahun Penjara

Ratusan Pekon Lambar Cairkan Dana Desa

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 02 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 01 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi