Merawat Mental Hadapi Pandemi

[caption id="attachment_13046" align="alignleft" width="100"] Chairil Anwar Wartawan Lampung Post[/caption] HINGGA kini, kita masih belum mengetahui sampai kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Tidak bisa dimungkiri, fakta ini menciptakan ketakutan bagi beberapa orang. Gejala ketakutan yang sering dijumpai antara lain kondisi cemas, depresi, dan trauma psikologis. Reaksi ini merupakan sifat alamiah tubuh kita dalam merespons kejadian-kejadian negatif seperti halnya serangan wabah ini. Padahal, dalam memerangi makhluk superkecil ini, dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat, yang terbentuk sempurna jika kondisi fisik dan mental kita selalu sehat. Peran mental begitu vital dalam menghadapi pandemi ini. Untuk itulah, pemerintah maupun Satgas Covid-19 selalu mengimbau masyarakat untuk tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Mengutip dari laman web Satgas Covid-19, Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr Lahargo Kembaren menyampaikan kiat merawat mental dalam menghadapi korona. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membatasi informasi soal korona yang belum diketahui kebenarannya. Kalaupun ingin membaca konten soal korona, sebaiknya kita lebih selektif memilah informasi yang diperoleh. Sebab, maraknya berita soal korona yang ramai berseliweran di jagat dunia maya belum tentu berasal dari sumber yang tepercaya. Warganet sebagai pembaca harus lebih jeli melihat apakah kontennya valid dari media yang terverifikasi atau hanya ulah oknum iseng yang menebar hoaks untuk menciptakan ketakutan. Membaca berita dari sumber yang keliru dapat menambah kekhawatiran sehingga berdampak pada kesehatan jiwa. Kemudian, kita dapat mencegah perasaan yang kurang nyaman dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti berolahraga atau menghindari rokok dan alkohol, atau bercengkerama dengan kerabat dan teman. Meskipun dalam praktiknya kita hanya bisa menggunakan aplikasi obrolan lewat gawai saat berkomunikasi, membicarakan hal-hal yang positif mampu meredakan tingkat stres. Apabila perasaan kita tidak nyaman, sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional, seperti psikiater, psikolog, atau konselor untuk mendapat pertolongan cepat dan tepat. Olahraga pernapasan dan relaksasi juga bisa menjadi pilihan untuk menstabilkan emosi. Tentu, yang paling utama untuk merawat mental adalah dengan senantiasa berdoa kepada Yang Mahakuasa untuk memperoleh ketenangan hati yang hakiki. Semoga pandemi ini lekas berlalu. Amin...

Merawat Mental Hadapi Pandemi

Tindak Tegas ASN Tidak Netral pada Pilkada

Sudahi Demokrasi Kerumunan

Chairil Anwar

Sudahi Demokrasi Kerumunan

Peran Adat Merajut Demokrasi Lambar

Kian Ketat Protokol, Korban kian Wah!

Ayo Pakai Masker !

Lepas Citra Diri di Ruang Publik

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Kondisi PSM Makassar Belum Ideal Jelang Laga Kedua

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 18 Agustus 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 13 Agustus 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda