Varian Mu

Ricky Marly Wartawan Lampung Post BEBERAPA hari ini sering saya jumpai di sejumlah tempat yang mulai terlihat melonggarnya aktivitas masyarakat, terutama di Bandar Lampung. Hal itu berbeda dengan beberapa hari jauh sebelumnya, yakni pada penerapan PPKM level 4 maupun level 3 dalam hal pengendalian Covid-19 di suatu daerah. Saat ini aktivitas masyarakat mulai terlihat, salah satunya di lingkungan sekolah dalam penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Pelaksanaan PTM ini pun sepertinya bisa dikatakan dinanti oleh pelajar karena sudah lama sekali mereka tidak sekolah dan belajar di sekolah. Mereka berkutat dengan pembelajaran daring di rumah untuk menghindari penularan Covid-19. Diketahui, belajar di sekolah akan lebih berkualitas dari pada belajar daring di rumah. Menurut salah satu guru, pembelajaran secara langsung dan tatap muka lebih efektif dan interaktif dibandingkan dengan pembelajaran secara daring. Hal ini bisa dibilang bagus karena manfaatnya akan dirasakan oleh siswa itu sendiri. Diharapkan siswa maupun guru yang melakukan PTM di sekolah harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Kita tidak mengharapkan ada klaster baru dalam penyebaran Covid-19, yakni klaster PTM. Apalagi penyebaran virus corona ini belum hilang dan masih ada di sekitar kita, jadi harus waspada. Usai adanya varian Delta yang menyerang negeri kita, infonya ada lagi varian baru yakni Mu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru Covid-19 B.1.621 atau yang disebut dengan Mu. Dari laporan WHO, varian ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan resistensi (melawan) terhadap vaksin. Strain virus ini ditemukan pertama kali di Kolombia pada Januari 2021. “Sejak itu, ada laporan sporadis mengenai kasus dan wabah di Amerika Selatan dan Eropa,” ujar WHO, dikutip dari UN News, Kamis (2/9). WHO mengatakan varian tersebut ditemukan 39 persen di Kolombia dan 13% di Ekuador. “Laporan tentang prevalensi varian harus ditafsirkan dengan pertimbangan. Mengingat kapasitas pengurutan yang rendah di sebagian besar negara,” ujar mereka. Mu merupakan varian kelima yang menarik untuk dipantau WHO sejak Maret. Varian itu memiliki sejumlah mutasi yang menunjukkan bisa lebih tahan terhadap vaksin. Namun, WHO menekankan penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengonfirmasi hal tersebut. Kita tidak ingin varian Mu menyerang warga Indonesia, seperti varian Delta asal India beberapa waktu lalu. Hal ini bisa menjadi atensi kita bersama, walaupun sudah terlihat pelonggaran dan berbagai aktivitas di masyarakat, termasuk aktivitas di sekolah, kita jangan lengah. Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Menurut saya, pelaksanaan PPKM di sejumlah wilayah tetap dilakukan untuk mengurangi aktivitas masyarakat dan diharapkan bisa mengurangi masyarakat yang terpapar Covid-19. Kita jangan terlena dan jangan dulu menyatakan Covid-19 ini sudah hilang. Namun, kita harus tetap waspada akan adanya virus tersebut. Kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini dan siapa yang menularkan bahkan siapa yang ditularkan, kita tidak tahu. Kita harus tetap melakukan proteksi diri dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, diharapkan menjaga asupan makanan yang bergizi, olahraga, dan mengonsumsi multivitamin. Selanjutnya, melakukan vaksinasi yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah. (*)

Beberapa hari ini sering saya jumpai di sejumlah tempat yang mulai terlihat melonggarnya aktivitas masyarakat.

Rasa Aman Masih Mengkhawatirkan

Petani di Kampar Tangkap Truk Pembawa Sawit

ricky marly

Petani di Kampar Tangkap Truk Pembawa Sawit

Orang Tua Harap PTM Segera Dimulai Usai Anak Divaksin

Hati-Hati Kelola Limbah Medis Covid-19

Muli Mekhanai Bukan Hanya Ajang Bergaya

Menjaga Kelestarian Prosesi Adat Perkawinan Mabang Handak Suku Kayuagung

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 25 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 24 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 26 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda