Pantang Gagap Hadapi Bencana

BUMI sudah makin tua. Ungkapan ini kerap mengemuka tatkala bencana alam melanda. Faktanya daya dukung dan daya tampung lingkungan menurun seiring bertambahnya usia bumi. Laju pertumbuhan penduduk dan eksploitasi alam menjadi pemicu lingkungan makin rentan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menempatkan Lampung sebagai daerah risiko bencana tinggi. Lampung lima besar provinsi dengan risiko bencana tinggi se-Sumatra. Bahkan, tidak satu pun kabupaten/kota di provinsi ini masuk kategori risiko bencana rendah. Data 2021 menyatakan ada 70 bencana melanda Lampung, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gempa bumi. Dari semua itu, bencana yang paling mendominasi adalah banjir. Analisis indeks risiko banjir di Lampung dengan mempertimbangkan aspek ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Dua kabupaten paling berisiko yakni Way Kanan dan Tulangbawang Barat. Daerah rawan banjir di Way Kanan tersebar di banyak titik, utamanya di Kecamatan Blambanganumpu, Desa Bimasakti, dan Desa Tegalmukti, Kecamatan Negeribesar. Sementara di Tulangbawang Barat, lokasi rawan bencana yaitu Desa Panaraganjaya, Panaraganjaya Utama, Kecamatan Tulangbawang Tengah, dan Desa Gedungratu, Kecamatan Tulangbawang Udik. Makin parah, karena kedua wilayah itu punya ancaman bencana penyerta lain, yakni longsor, puting beliung, dan wabah. Deretan bencana itu mengancam keselamatan 473.575 jiwa penduduk Way Kanan dan 282.162 jiwa warga Tulangbawang Barat. Pemerintah eloknya mengembangkan manajemen kedaruratan prabencana melalui APBD untuk dana kebencanaan. Upaya tersebut harus disempurnakan dengan komitmen mematuhi tata ruang. Jangan tutup mata pada penebang hutan dan perusak lingkungan. Layaknya tubuh yang sakit butuh pengobatan, lingkungan rusak harus secepatnya direhabilitasi. Pulihkan fungsi hutan dan lahan sebagai penyangga kehidupan. Akar bencana hidrometeorologi terutama banjir disebabkan berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap siklus hidrologi, baik itu di kawasan hulu sebagai daerah tangkapan atau resapan air maupun daerah hilir, daerah aliran air. UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana bertujuan memenuhi hak pelindungan sosial dan rasa aman, terutama bagi kelompok masyarakat rentan bencana. Tidak bisa ditawar lagi, pemerintah harus segera menggencarkan mitigasi bencana. Bencana alam tidak bisa benar-benar disetop, tetapi meminimalisasi kejadian berikut kerugian yang timbul adalah ikhtiar yang masih bisa ditempuh. Mitigasi menjadi keniscayaan. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, selama ini masyarakat kerap gagap kala bencana melanda. Korban terdampak bingung dan panik, mana yang harus diselamatkan lebih dahulu, diri, keluarga, atau benda berharga. Hidup di tengah tingginya potensi bencana adalah kenyataan yang harus dilakoni masyarakat Lampung dengan persiapan dan antisipasi. Di titik inilah kolaborasi antarinstansi amat penting dalam membangun kewaspadaan masyarakat menghadapi bencana. Pemerintah harus serius memitigasi bencana demi terbentuknya kecakapan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta menghadapi bencana. Setelah cakap, langkah segera bentuk desa tangguh bencana di semua wilayah. Tingkatkan kapasitas desa menekan kerugian hingga memulihkan diri demi ketahanan daerah yang lebih kuat di tengah ganasnya potensi bencana.

Pantang Gagap Hadapi Bencana

Judi

Setengah Petahana di Pilperatin Tumbang

Delima Natalia Napitupulu

Setengah Petahana di Pilperatin Tumbang

Hazard Bayar Lunas Kepercayaan Ancelotti

Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Tanah Air

Brigadir J Masih Hidup Saat Sampai Jakarta

Dorong UMKM Dapatkan HaKI

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi