• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Kamis, Juli 3, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Pembelajaran Coding dan Kesenjangan Digital 

Maya Trisia Wardani, Kepala SMPN 38 Bandar Lampung, Ketua APKS PGRI Lampung

wiji Editor wiji
28 Desember 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Pembelajaran Coding dan Kesenjangan Digital

Era digital dalam pembelajaran. (DOK. LAMPUNG POST)

Share on FacebookShare on Twitter

WAKIL Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Grand Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada 11 November 2024 itu berisi wacana penerapan pembelajaran coding di tingkat pendidikan dasar, meliputi SD dan SMP.

Lalu, sampai manakah tingkat urgensi implementasi kebijakan ini sehingga sudah selayaknya diberlakukan, serta indikator apa saja yang perlu dipersiapkan agar hal baru yang menyasar pada penguasaan teknologi ini dapat benar-benar berpihak pada siswa secara umum. Bukan hanya menyentuh siswa di kota-kota besar yang seolah sudah mewakili kualitas pendidian di seluruh bagian Indonesia.

Merilis hasil pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah memperkirakan bahwa penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah perkotaan sejumlah 66,6 persen pada tahun 2035. Sedangkan pada 2020, jumlah populasi yang tinggal di perkotaan diperkirakan mencapai 57,3 persen dari populasi total Indonesia. Pendataan yang dilakukan selama lima tahun sekali ini mengindikasikan bahwa hampir setengah penduduk Indonesia masih tinggal di pedesaan.

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Hampir samanya jumlah penduduk yang tinggal di perkotan dan pedesaan akan berimbas secara langsung pada dunia pendidikan. Kesenjangan pada kemampuan penguasaan serta fasilitas digital antara pusat kota, kota pinggiran, dan desa saat ini masih menjadi kendala bagi pemerataan digitalisasi pendidikan. Kesenjangan digital mengacu pada mereka yang memiliki akses ke teknologi digital dan internet dengan mereka yang tidak.

Dalam konteks pendidikan dasar (SD dan SMP) di Indonesia, kesenjangan digital masih menjadi perhatian yang signifikan. Hal ini dikarenakan teknologi yang semakin berperan penting dalam pembelajaran modern dan sumber daya pendidikan. Pemetaan kesenjangan digital dalam pendidikan sekolah di Indonesia melibatkan identifikasi kesenjangan akses perangkat digital dan konektivitas internet antara siswa dan sekolah di berbagai wilayah dan latar belakang sosial ekonomi.

Adanya perbedaan ketersediaan konektivitas internet, menjadi salah satu aspek utama kesenjangan digital di sekolah-sekolah Indonesia. Sementara daerah perkotaan, khususnya pusat perkotaan, umumnya memiliki infrastruktur internet yang lebih baik dan penetrasi internet yang lebih tinggi, sementara daerah pinggiran kota, pedesaan dan atau terpencil sering kesulitan dengan akses internet yang terbatas atau tidak ada sama sekali (blank spot).

Kurangnya konektivitas ini menghambat akses siswa ke sumber belajar online, platform pendidikan, dan alat digital. Dan hal ini menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan rekan mereka di perkotaan dalam hal digitalisasi pembelajaran.

Bahkan jika beberapa sekolah memiliki akses ke perangkat digital dan konektivitas internet, kualitas dan keragaman konten pendidikan yang tersedia secara online dapat sangat bervariasi dan membingungkan. Sekolah dan lembaga swasta yang didanai dengan baik, mungkin mampu membayar langganan ke platform pendidikan yang komprehensif, memberikan siswa berbagai sumber daya dan materi pembelajaran interaktif. Tetapi, sebaliknya, sekolah kurang mampu atau pinggiran tentu memiliki akses sangat terbatas atas konten semacam itu. Masalah perbedaan ini pun akan berdampak pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Beberapa solusi terkait kesenjangan digitalisasi pendidikan bisa diberikan, yaitu penyediaan infrastruktur digital untuk sekolah yang tidak dapat mengakses internet. Pemerintah tidak harus mendistribusikan gawai terlebih dahulu ke tiap sekolah, tetapi mulai dengan mendistribusikan materi pembelajaran secara offline untuk setiap sekolah di awal sebagai sarana digital utama.

Penyediaan ini dapat melayani semua perangkat digital, seperti smartphone, tablet maupun laptop tanpa menggunakan internet atau data. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa memanfaatkan materi digital yang sudah ada untuk pembelajaran tanpa perlu akses internet.

Libur sekolah saat ini, yang menyisakan waktu satu semester ke depan untuk tahun ajaran 2024-2025 diharapkan menjadi tenggat bagi pemegang kebijakan untuk dapat memulai kembali program penyetaraan teknologi ini. Semester dua akan dimulai hampir serentak di seluruh Indonesia, yaitu tanggal 2 Januari 2025. Dan saat semester di tahun baru itu terlaksana, hendaknya beberapa permasalahan pendidikan di tahun sebelumnya telah mendapatkan solusi terbaik.

Indikator keberhasilan pembelajaran yang digagas kementerian adalah adanya partisipasi siswa dalam pendidikan Indonesia yang merata, pembelajaran yang efektif dan tidak adanya ketertinggalan peserta didik. Mari bersama kita kawal dan upayakan pencapaian indikator ini agar dapat selalu berjalan efektif dan optimal.

Hal ini seyogyanya menjadi pemikiran bersama untuk mendapatkan solusi terbaik agar prioritas Merdeka Belajar yang utama, yaitu digitalisasi pembelajaran dan sekolah, dapat menyentuh akar rumput, yaitu pendidikan pada masyarakat dan peserta didik marginal.

Implementasi pembelajaran coding bisa diasumsikan seperti bagaimana kita menyediakan remedial bagi siswa yang belum menguasai pembelajaran dan enrichment/pengayaan bagi siswa yang sudah melampaui pemahaman pembelajaran. Jadi, tidak boleh disamakan dalam satu kurikulum untuk setiap kondisi yang berbeda. Hal ini dilakukan agar kesenjangan pembelajaran digital tidak lebih melebar.

Dengan mengenali perbedaan dan mengimplementasikan inisiatif yang ditargetkan, pemerintah serta pemangku kepentingan pendidikan dapat bekerja untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata secara digital. Agar jargon pendidikan untuk semua, sebagai ikhtiar memperkuat pilar pendidikan, dapat dipastikan menyentuh semua target belajar, dan  siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di era digital saat ini.

Langkah yang dianggap penting dan bertujuan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain yang telah menghasilkan banyak tenaga ahli di bidang teknologi ini, sebaiknya mendapatkan kajian lebih mendalam agar implementasi pembelajaran coding di pendidikan dasar dapat lebih efektif dan efisien. *

Tags: infrastruktur digitalMerdeka Belajarpembelajaran coding dan kesenjangan digitalpendidikan dasar
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Mengampuni Koruptor: Jalan Pintas atau Jalan Salah?

Posting berikutnya

Polres Lampung Utara Siapkan Pengamanan Jelang Tahun Baru 2025

wiji

wiji

Posting berikutnya
05DAE-FA1 (foto pendamping HL)-28DES

Polres Lampung Utara Siapkan Pengamanan Jelang Tahun Baru 2025

05DAE-FB-28DES

Kamera Jebak Rekam Harimau Sumatra di Pesisir Barat

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 28 Desember 2024

Berwisata Aman dan Nyaman

Berwisata Aman dan Nyaman

Wisata Edukasi Pas buat Liburan

Wisata Edukasi Pas buat Liburan

BERITA TERBARU

  • Indonesia Lolos Langsung ke Piala Asia U-17 2026 3 Juli 2025
  • Real Madrid Tantang Dortmund di Perempat Final 3 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025 3 Juli 2025
  • Taufik Hidayat, Bawa Energi Baru untuk KONI Lampung 2 Juli 2025
  • RD Besut Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • BPK periksa polres lamtim

    BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 28 Juni 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 30 Juni 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?