• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Sabtu, Oktober 18, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • Konten Premium
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Prokes, Hayo Sekolah!      

Sri Agustina Editor Sri Agustina
4 Juni 2021
di dalam Kolom, Refleksi, Weekend
A A
Sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan.(DOK.LAMPUNG POST)

Sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan.(DOK.LAMPUNG POST)

Share on FacebookShare on Twitter
Iskandar Zulkarnain, Wartawan Lampung Post

“BU, kenapa masih ada lembaga yang masih ragu-ragu memutuskan kapan kami kembali belajar di sekolah? Ada kerinduan dengan kelas, teman, juga guru. Libur lebih setahun karena wabah Covid-19 ini membuat jenuh,” kata siswa dalam percakapan daring bersama guru di sebuah sekolah menengah favorit di Kota Bandar Lampung.

Daring belajar dari rumah itu setiap hari diikuti siswa yang mengambil mata pelajaran IPA. Di akhir jam pelajaran—sesi tanya jawab, meluncur kalimat harapan bahwa mereka bisa berkumpul—diskusi kelas. Selama daring, siswa merasa ada yang kurang karena belajarnya tidak mendalam.

Pertanyaan lain yang menggelitik dari siswa pagi itu, adalah saat ini pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pusat hiburan, kafe, bioskop, tempat wisata ramai dikunjungi. “Kami ingin pintar dan cerdas. Kami tidak ingin bodoh. Kami tidak ingin larut libur panjang karena pandemi,” tutur siswa tadi.

BACA JUGA

Guru PJOK Punya Peran untuk Membantu Pencegahan Penyakit

Ini Inovasi HiLo Demi Gaungkan Semangat #NabungOtot

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Tak hanya siswa yang galau menghadapi nasib masa depannya. Ternyata orang tua juga berpikir yang sama. Beberapa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bandar Lampung mencoba menggelar belajar tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Sebelum masuk kelas, siswa wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Pandangan para epidemiolog di negeri menjadi masukan dalam persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah juga di kampus. Mendengar banyaknya keluhan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bersama Menkes, Menag, dan Mendagri menerbitkan panduan penyelenggaraan pembelajaran pada awal Juli mendatang.

Kerja keras dan inovasi diperlukan dalam persiapan PTM. Yang menjadi perhatian utama adalah guru dan tenaga pendidik harus divaksinasi lebih dahulu! Agar anak-anak bangsa bisa kembali ke sekolah terutama PAUD dan sekolah dasar (SD). Sebaiknya PTM ini tidak ditentukan status zona. Paling penting kesiapan PTM ini adalah sekolah, guru, orang tua, juga siswa.

Mengapa PAUD dan SD menjadi perhatian serius? Karena jenjang sekolah itu masih sulit melakukan pembelajaran jarak jauh. Anak-anak bangsa di jenjang ini, sangat membutuhkan interaksi fisik dan pembelajaran tatap muka. Ini hasil evaluasi dari sekian bulan yang dihadapi orang tua dan guru.

Guru pun harus piawai memilih materi pembelajaran saat tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sangat cerdas pula jika siswa yang belajar tatap muka secara bergantian dalam satu kelas. Sekolah harus pandai membagi durasi mengajar guru. Sekolah juga memperhatikan ventilasi udara di kelas, pengaturan kursi dan meja siswa.

Surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang panduan belajar di masa pandemi menjadi harapan baru untuk bangkit dari keterpurukan akibat wabah virus corona. Pastinya, setahun ini sudah terjadi kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa. Ini harus diakui orang tua!

Ingat! Jangan sampai anak-anak bangsa asyik  belajar dari rumah sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk sekolah. Pembelajaran tatap muka terbatas, menjadi momentum mengembalikan semangat belajar lagi. Menteri Nadiem Makarim juga mengisyaratkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa dialokasikan melengkapi keperluan protokol kesehatan.

Dana BOS dimanfaatkan untuk memperlancar pembelian masker, sabun cuci tangan, tes Covid-19 secara berkala, kuota internet juga biaya lainnya untuk mengantisipasi penyebaran virus di sekolah. Aparat yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19, anggota parlemen perlulah ikut mengawasi PTM, sehingga proses belajar-mengajar menjadi optimal.

***

Walaupun selama ini bantuan kuota internet sangat membantu PJJ, tetapi program ini bermasalah bagi masa depan anak bangsa. Mas Menteri, panggilan akrab Nadiem Makarim, mengakui PJJ yang berlangsung selama setahun ini akan menimbulkan dampak negatif yang  berkepanjangan.

PJJ berdampak pada masalah sosial. Seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, bahkan kekerasan pada anak. Kendati hasil lembaga Arus Survei Indonesia mengungkapkan sebanyak 84,7% responden menilai program bantuan kuota internet 2020, merupakan langkah tepat dalam menjawab krisis pandemi Covid-19.

Tetapi di balik itu, orang tua beranggapan bahwa peranan sekolah selama wabah tak maksimal. PJJ menambah beban orang tua. Apalagi keterbatasan waktu dan pengetahuan saat mendampingi anaknya belajar. Nadiem dalam suatu kesempatan berucap, “PJJ berisiko siswa putus sekolah karena terpaksa bekerja membantu keuangan keluarga di tengah krisis.”

Tidak hanya itu, PJJ juga berdampak meningkatnya angka pernikahan dini yang disebabkan berat dan banyaknya tugas selama belajar daring. Mereka memilih jalan pintas. Untuk bertahan hidup, pada Desember 2020, UNICEF menemukan 938 anak Indonesia putus sekolah akibat pandemi Covid-19.

Fenomena ini juga dipantau Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Melalui laman resmi KPAI pada Februari 2021, akibat PJJ itu pengaduan masuk dari siswa dan orang tua mencapai 246. Melihat  itu, negara perlu menuntaskan persoalan PJJ yang dihadapi sekolah juga wali siswa.

Selama PJJ, siswa juga merasa kesulitan mengakses internet dari rumah terutama di daerah terpencil yang terbatas sinyal seluler. Terjadilah kesenjangan dalam capaian belajar. Sekali lagi negara tidak tinggal diam. Negara hadir dengan berbagai inovasi. Sejak awal 2021, PTM boleh digelar dengan persyaratan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sekolah dan kampus tidak boleh lalai protokol kesehatan walaupun sudah divaksinasi. Karena virus yang mematikan manusia itu sudah membentuk varian baru! Untuk itu pula, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengingatkan tenaga pendidik, siswa, juga sekolah harus berhitung dengan cermat dan matang untuk kembali menggelar PTM pada Juli ini.

Kembali ke sekolah dan menjalani vaksinasi seantero nusantara adalah sebuah keniscayaan bangkitnya negara ini menjadi bangsa yang cerdas. Guru dan pelayan publik yang divaksinasi–salah satu ikhtiar mengakhiri pandemi. Tetapi ini juga perlu dukungan kuat masyarakat untuk menjaga dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Tidak boleh kendur!

Tidak ada gunanya program vaksinasi Covid-19 yang sudah menyasar 26,9 juta rakyat Indonesia,jika warga masih abai protokol kesehatan! Negara ini sudah menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membeli vaksin dari berbagai negara. Harapannya agar ekonomi cepat pulih karena anak-anak bangsa sudah dinyatakan imun dari Covid-19.

Negara ini segera bangkit dan tumbuh, karena rakyatnya sudah sehat serta kembali belajar di sekolah. Juga tidak lagi bekerja dari rumah! Program vaksin gotong royong yang dipelopori dunia usaha sebuah kecerdasan agar bangsa ini bangun dari keterpurukan akibat krisis wabah corona.  ***

 

 

Tags: Kembali sekolahProkes Hayo SekolahRefleksi
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Selama Idulfitri, Covid Tetap Terkendali!

Posting berikutnya

Pengunjung Nikmati Pasir Timbul Pulau Mahitam 

Sri Agustina

Sri Agustina

Posting berikutnya
10 Wisata Bahari Kedepankan Kearifan Lokal

Pengunjung Nikmati Pasir Timbul Pulau Mahitam 

Melukis mug dengan cat akrilik. (DOK)

Melukis Mug Kesayangan

Anak Disabilitas di Kota Metro memiliki kemampuan melukis, dan karyanya diserahkan ke Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (LAMPUNG POST/BAMBANG PAMUNGKAS)

Kemandirian Kaum Difabel Butuh Perhatian 

Mi pangsit ubi cilembu yang gurih dan manis. (LAMPUNG POST/APRIESTI LIANTIANA)

Gurih Manis Mi Pangsit Cilembu

Tiara Andini leuncurkan album baru Hanya bedua. (DOK)

Tiara Andini Berikan Kejutan Baru

BERITA TERBARU

  • Cristiano Ronaldo Masih Pesepak Bola Terkaya 18 Oktober 2025
  • Bursa Pelatih Baru Mengemuka Pasca-Pemecatan Kluivert 18 Oktober 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 18 Oktober 2025 18 Oktober 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 17 Oktober 2025 17 Oktober 2025
  • Emas Judo Bawa Lampung Sementara ke Peringkat 10 16 Oktober 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 13 Oktober 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 16 Oktober 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 14 Oktober 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 15 Oktober 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Sri Agustina : 0895-3463-91035
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?