Redam Inflasi Ramadan

INFLASI adalah salah satu anomali dalam ekonomi yang menjadi momok bagi pemerintah dan masyarakat. Pasalnya inflasi dapat memicu kestabilan ekonomi berujung gejolak lainnya. Pemerintah selalu memberi perhatian khusus terhadap anomali naiknya harga barang dan turunnya nilai uang ini, terutama di momentum tertentu seperti Ramadan. Naiknya harga barang sudah barang tentu akan menyulitkan masyarakat yang membeli untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi kondisi seperti ini mulai ditemukan, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Kenaikan harga komoditas pangan hampir terjadi di setiap wilayah, ditambah datangnya bulan Ramadan secara tidak langsung meningkatkan daya konsumsi masyarakat. Pemerintah wajib membangun dan menyusun sistem informasi terkait stabilitas pasokan pangan. Seperti yang diamanahkan UU18/2012 tentang Pangan Pasal 114 Ayat (2) huruf b. Wajar jika pemerintah di setiap tingkatan memiliki tim pengendalian inflasi itu untuk menjaga stabilitas pangan itu. Pasokan minyak goreng, misalnya, dari kebutuhan 300 ribu ton nasional, pemerintah melakukan penambahan pasokan hingga 450 ribu ton sebagai cadangan menghadapi puasa dan Lebaran 2023. Kemudian, komoditas daging sapi, produksi dalam negeri periode Maret dan April 2023 adalah 42.623 ton dan 45.319 ton. Sementara kebutuhan daging sapi selama Ramadan dan Idulfitri 2023 diperkirakan 65.987 ton (Maret) dan 69.277 ton (April). Terdapat potensi defisit, yang kemungkinan diantisipasi pemerintah dengan stok awal 2023 dan impor daging sapi/kerbau. Kenaikan memang terjadi setiap kali melewati periode Ramadan dan Idulfitri. Untuk itu, KPPU akan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok daging sapi dan substitusinya untuk memastikan ketersediaan stok daging selama periode hari besar keagamaan tersebut. Di Lampung, untuk meredam inflasi atau daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan, pemerintah provinsi menggelar pasar murah Ramadan di Bumi Sai Wawai. Pasar murah tersebut bertujuan membantu masyarakat agar mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Dalam pasar murah tersebut ada sembilan macam jenis bahan pokok, di antaranya beras, gula, minyak, terigu, telur, cabai, bawang, serta daging ayam dan sapi. Benar saja, keberadaan pasar murah yang digelar di sejumlah titik di 15 kabupaten/kota langsung diburu oleh masyarakat sekitar. Seperti saat di Kota Metro, warga telah mengantre sejak pukul 07.00, padahal kegiatan baru dimulai pukul 09.00. Memang kini sudah saatnya pemerintah saling berkoordinasi dalam menanggulangi anomali ekonomi itu, salah satunya dengan membentuk tim pengendalian inflasi. Dasar pembentukan sudah jelas Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian (PMK) No. 10/2017 tentang Mekanisme Tata Kerja Pengendalian Inflasi. Pada Pasal 2 dijelaskan tugas tim itu yakni melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pengendalian, dan pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Apalagi kini menghadapi bulan Ramadan dan menjelang lebaran Idulfitri 2023 yang diprediksi terjadi kenaikan di tingkat konsumsi masyarakat. Sebab, masyarakat ingin merasakan kebahagiaan di Hari Raya, tentu akan menyediakan bahan pangan lebih banyak sehingga diharapkan pasokan bahan pangan tetap terpenuhi dengan harga yang terjangkau. Publik berharap banyak pada tim pemerintah ini dalam menjaga daya beli masyarakat tetap baik. Jangan sampai masyarakat kebingungan mencari bahan pokok utama, yakni pangan karena pasokan kurang. Apalagi ketersediaan pangan menjadi amanah konstitusi dalam memenuhi kesejahteraan rakyat. Jangan sampai tugas mulia pemerintah mengelola harta dan kebutuhan rakyat ini dilupakan. (*)

Inflasi adalah salah satu anomali dalam ekonomi yang menjadi momok bagi pemerintah dan masyarakat.

Musdes Wujud Transparansi Pembangunan Desa

Harga Kebutuhan Pokok di Lambar Naik

ricky marly

Harga Kebutuhan Pokok di Lambar Naik

ASN Diminta Tetap Maksimal Berikan Pelayanan

Mario Dandy Sebar Video Penganiayaan ke 3 Orang

Kebakaran Rumah Pedagang Buah Akibat Kompor Tetangga Meledak

Pasar Murah Pemkot Bandar Lampung Tanpa Minyakita

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 02 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 01 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi