• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Sabtu, September 27, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • Konten Premium
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom Refleksi

Panggung Milenial

Wandi Barboy Editor Wandi Barboy
16 Februari 2019
di dalam Refleksi
A A
Share on FacebookShare on Twitter
Iskandar Zulkarnain Wartawan Lampung Post
Iskandar Zulkarnain Wartawan Lampung Post

PESTA demokrasi, Pemilu 2019, tinggal dua bulan lagi. Hajat negara ini menggelar pemilihan presiden dan anggota parlemen berharap aman, sejuk, dan damai. Pemilih tercatat ada 187 juta orang. Pada pemilu kali ini juga ada sekitar 100 juta pemilih milenial, berusia 17—35 tahun. Kalau dalam garapan pada era Orde Baru, mereka adalah pemilih pemula.

Artinya, anak bangsa berusia milenial itu menjadi mayoritas penentu bagi kemenangan calon presiden serta anggota dewan. Nasib bangsa ini berada di tangan milenial. Pemilu yang digelar secara bersamaan itu dijadwalkan pada 17 April. Akhir pekan ini berlangsung debat kandidat putaran kedua calon presiden dan wakil presiden. Temanya membahas energi, pangan, sumber daya alam, dan infrastruktur. Kita tunggu kepiawaiannya.

Dalam kompetisi politik yang berdasar pada proporsi usia pemilih, milenial berada pada peringkat terbanyak yakni 43% pemilih. Karakter yang membedakan generasi X (36 tahun—55 tahun) dan generasi baby boomers (55 tahun ke atas) dengan generasi milenial adalah melek informasi yang terkoneksi melalui internet dengan jejaring media sosial digital.

BACA JUGA

Wukuf di Arafah dan Keutamaan Berhaji

Perjuangan Belum Berakhir!

 Lampung Begawi dan Derajat UMKM

Kembalikan Tradisi Juara Umum

Milenial

Milenial penentu masa depan bangsa berciri seperti apa? Paling tidak, ada lima sikap disenangi milenial untuk mencari perhatian publik. Pertama, suka pembaruan dan kejutan yang tidak pernah terpikirkan. Contohnya? Ketika membuka Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo menggunakan moge dalam video pembuka pesta olahraga. Itu sangat disenangi milenial.

Kedua, mereka suka menggunakan kata-kata gaul seperti di media sosial. Itu artinya, kampanye di mata milenial tidak perlu janji mengawang, tetapi mereka suka bahasa praktis dan kepastian. Ciri ketiga, kreativitas. Anak bangsa yang lahir pada era milenium alias abad ke-21 atau sekitar 1980-an lebih melihat kreativitas. Seperti menggunakan meme atau tipografi yang sangat menarik dalam menyedot perhatian.

Keempat, calon presiden, anggota dewan atau partai politik berkampanye apa adanya. Menggunakan data dan fakta, tidak penuh kebohongan untuk menaikkan citra atau karakter. Dan kelima, generasi milenial suka interaktif dan dialogis. Mereka tidak suka monoton apalagi menggurui. Patut dicatat! Mereka berpikiran terbuka dengan gagasan baru.

Yang jelas milenial terbiasa hidup dengan perubahan begitu cepat. Dengan keakraban dan kefasihan teknologi berbasis digital dan internet. Jika ingin mematikan kreativitas milenial, cukup mengambil gawai (telepon pintar) dari tangannya. Matikan kuota serta Wi-Fi. Mereka pasti sakau. Survei CSIS pada Agustus 2017 menyebutkan sebanyak 81,7% milenial pengguna Facebook, 70,3% WhatsApp, dan 54,7% memiliki Instagram.

Hasil survei ada benarnya. Itu mengapa bangsa ini harus mengedepankan program dan gagasan. Karena 10 tahun lagi, generasi mileniallah yang akan menguasai panggung demokrasi. Demokrasi itu bersahabat, bukan perang, apalagi permusuhan. Anak bangsa ingin meraih kemenangan dengan cara-cara terhormat dan bermartabat.

Penelitian

Penelitian dilakukan Van der Bilt dari Universitas Tennessee menyatakan berita hoaks akan mulai dipercaya apabila kerap dibagikan. Lambat laun memengaruhi opini publik. Belum lagi berbagai isinya tidak mendidik yang membawa pada degradasi moral serta kehancuran. Hoaks sangat rentan mengadu domba, memecah belah, bahkan memicu perang saudara.

Saling hujat, saling serang, mudah terprovokasi, saling tuduh antarsesama anak bangsa, menjadi tantangan bagi generasi milenial untuk berjuang mengembalikan bangsa ini dalam ikatan persaudaraan dan kedamaian.  Sangat disayangkan jika kerukunan bangsa yang sudah tumbuh dan dirajut beratus-ratus tahun lamanya harus dihancurkan oleh sikap permusuhan. Penyebabnya adalah keserakahan dan perebutan kekuasaan dengan cara-cara tidak terhormat. Pastikan milenial sungkan menunjukkan politik identitas, menebar kebencian apalagi mengubar kebohongan.

Baca juga : https://lampost.co/epaper/kolom/refleksi/hpn-surabaya/

Patut direnungkan. Penjelasan Chairil Tanjung (CT) bahwa generasi milenial nanti menjadi penguasa pasar karena sangat konsumtif. Generasi ini, kata CT, populasinya kian lama kian membesar. “Sebentar lagi merekalah yang mendominasi Tanah Air,” kata bos media itu.

Dalam sesi Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional (HPN) 2019, di Surabaya, Jatim, 8 Februari lalu, penjelasan CT sangat menggoda peserta. Mengapa? Dulu sangat sedikit ditemui inovator. Saat ini, banyak mahasiswa dan anak muda berinovasi terjun ke dunia bisnis, membuat aplikasi hingga startup. Merekalah yang akan menjadi pemenang.

Survei

Mempersiapkan milenial menurut CT, negeri ini perlu memahami hasil survei lembaga internasional. Dalam Global Talent Competitiveness Index 2018 menunjukkan peringkat pendidikan di Indonesia masih rendah. Untuk bersaing dengan sesama negara ASEAN saja, negara ini masih tertinggal. Indonesia berada di urutan ke-77 dari total 119 negara yang disurvei. Poin yang disurvei adalah semangat keberagaman dan daya saing.

Sesama negara ASEAN, Indonesia berada di bawah Malaysia di peringkat ke-27, Filipina ke-54, dan Thailand di peringkat ke-70. Untuk itu pula, saatnya bangsa ini membangun sumber daya manusia milenial berkualitas. Sebagai penyumbang suara terbesar pada pemilu, Indonesia haruslah membangun generasi berintegritas, berkarakter, serta berkompetensi.

Pastinya generasi milenial juga memiliki kecerdasan komprehensif. Seperti kecerdasan untuk bekerja produktif dan inovatif dengan kecepatan tinggi. Mereka mampu berinteraksi sosial dengan baik dan memiliki peradaban yang diunggulkan serta kemampuan bersaing. Milenial juga beradaptasi dengan perubahan yang mudah. Akrab dengan dunia teknologi digital.

Dengan itu pula, negeri ini berharap banyak munculnya generasi milenial yang mampu merekatkan semangat patriotisme, nasionalisme. Merekalah yang menjaga negara ini. Anak-anak bangsa tidak ingin melihat Indonesia terbelah seperti Suriah atau Afganistan. Hanya karena perbedaan pandangan cara menata kehidupan beragama dan bernegara. ***

Tags: #Milenialdigitalpolitik
berbagi1TweetMengirim
Posting Sebelumnya

Dua Kabupaten Kurang Ribuan Surat Suara

Posting berikutnya

Tol Dorong Arus Investasi

Wandi Barboy

Wandi Barboy

Posting berikutnya
Bintang Perbowo

Tol Dorong Arus Investasi

Mencoba Kelezatan Kuliner Khas Korea

Mencoba Kelezatan Kuliner Khas Korea

Pasukan Gajah Perangi Sampah

Pasukan Gajah Perangi Sampah

Melihat Kecanggihan Pelabuhan Panjang

Melihat Kecanggihan Pelabuhan Panjang

Ornamen Lampung Karya Siswa SMK

Ornamen Lampung Karya Siswa SMK

BERITA TERBARU

  • Julian Alvarez Hattrick, Atletico Menang 3-2 atas Rayo 26 September 2025
  • Kluivert Panggil 28 Pemain Minus Marselino 26 September 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 26 September 2025 26 September 2025
  • Real Madrid Sapu Bersih Enam Laga 25 September 2025
  • Erick Thohir Tetap Pimpin PSSI 25 September 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 22 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 26 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 23 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 24 September 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Sri Agustina : 0895-3463-91035
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?