Serba Salah

Nur Jannah Wartawan Lampung Post Harus menggunakan minyak goreng se-efisien mungkin. Itu lah yang ada dipikiran ibu rumah tangga belakangan ini. Selain tentunya, juga harus berfikir, dimana bisa mendapatkan minyak goreng. Maklum, minyak goreng sedang menjadi bahasan yang sangat populer. Selain harganya semakin mahal, barangnya pun tidak ada. Seperti hilang ditelan bumi. Ibu rumah tangga harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk mendapatkan minyak goreng. Pertama, memantau sosial media, siapa tahu ada yang jual minyak goreng. Minimal, menunjukkan dimana lokasi yang memiliki stok minyak goreng. Kedua, patroli ke kios dan retail untuk memastikan bisa membeli minyak goreng. Bila perlu, meminta bala bantuan dari suami, untuk mendapatkan minyak goreng. Jika memang pada akhirnya minyak goreng tidak didapatkan, terpaksa harus merubah pola memasak. Tadinya menggoreng, maka harus merebus atau membakar. Tetapi, itu pun tidak mudah. Merebus harus menggunakan gas lebih banyak. Membakar, membutuhkan arang yang harganya tidak murah dan kayu yang sudah sulit ditemukan di perkotaan. Menggoreng adalah cara memasak paling praktis dan enak. Ini jika dibandingkan dengan merebus atau menggoreng. Misalnya, tidak membuat sayur. Sayuran harus direbus. Tempe atau tahu yang biasa jadi lauk harus dibakar. Bapak dan ibunya bisa saja memakan, bagaimana dengan anak-anaknya. Lauk yang bisa dan enak dibakar cuma ikan dan ayam. Kalau setiap hari menggunakan lauk keduanya, bisa-bisa ada cicilan yang harus menunggak. Opsi menu masakan dih banyak. Tetapi, harus menghitung bujet juga. Begitulah perasaan ibu rumah tangga belakangan ini. Seandainya memahami dan mengerti apa yang dirasakan ibu rumah tangga. Apakah harus membeli mie instan yang ada sedikit minyak dalam kemasan nya. Apakah harus menggunakan margarin yang harganya mahal?. Mengganti minyak goreng dengan miyak Virgin Cococnut Oili (VCO)?. Kembali ke cara ibu-ibu era 80-an dengan membuat minyak goreng sendiri dari kelapa?. Subtitusi barang dan cara memasak sudah terpikirkan. Tetapi minyak goreng itulah sahabat ibu rumah tangga di dapur. Kedekatan yang sudah terbangun dan tergantungan selama bertahun-tahun. Tapi bagaimana, minyak tidak ada. Dari sekian banyak pilihan, sepertinya memang tetap harus memburu keberadaan minyak goreng. Apapun resikonya. Selamat berjuang ibu-ibu.***

Galakkan Operasi Pasar Minyak Goreng

Manchester City Pesta Gol di Liga Champions

Dian Wahyu Kusuma

Manchester City Pesta Gol di Liga Champions

MU Masuk Empat Besar Klasemen

Azis Syamsuddin Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Menaker Klaim JHT Aspirasi Berbagai Stakeholder

YLKI Harap Persoalan Minyak Goreng segera Diselesaikan

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 30 Juni 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda