Desa Sambut Normal Baru

PENERAPAN tatanan hidup baru ( new normal ) bakal dimulai, tidak terkecuali di desa. Pemerintah Pusat merumuskan kebijakan itu lewat Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: 63 Tahun 2020 tentang Protokol Normal Baru Desa, Lampost (6/7). Dengan terbitnya regulasi ini, diharapkan akan terwujud masyarakat desa yang produktif dan aman dari penularan Covid-19. Kemudian, meningkatkan dukungan pemerintah desa dan segenap elemen masyarakat desa dalam upaya pencegahan penularan korona di desa. Selain itu, peraturan menteri itu digadang akan menciptakan tata kelola desa dalam pencegahan penularan Covid-19 melalui adaptasi pola hidup bermasyarakat dalam tatanan normal baru. Peraturan itu akan mengatur protokol normal baru desa yang mencakup protokol pelayanan publik, protokol kegiatan sosial, keagamaan, dan hajatan. Kemudian, protokol kegiatan ibadah, protokol pasar desa, protokol kegiatan padat karya tunai desa, serta protokol tempat wisata. Berdasarkan identifikasi Desa Lawan Covid-19, per 1 Juli 2020, di Lampung terdapat 2.435 desa yang tersebar di 13 kabupaten dan 203 kecamatan. Tentu bukanlah pekerjaan mudah dalam menerapkan kebijakan tersebut di ribuan desa. Namun, nada optimistis perlu digaungkan. Sebab, ada 83.718 sukarelawan dan 2.269 pendirian pos tim sukarelawan Desa Lawan Covid-19 yang siap menopang kelancaran program tersebut. Ditambah, sudah tersedia dana Rp2,452 triliun dari pagu dana desa tahun 2020. Terlepas dari hal itu, hal yang lebih penting adalah kesiapan matang dari aparat dan warga desa. Aparat pemerintah desa berkewajiban membersihkan fasilitas umum dengan disinfektan, menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan tempat sampah, menyiapkan pos kesehatan, berkoordinasi dengan tim gugus tugas, mengedukasi masyarakat, meningkatkan kesadaran PHBS, dan memperhatikan imbauan pemerintah. Begitupun dengan warga desa yang wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan tidak keluar rumah saat sakit, menggunakan masker, menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, segera bersih-bersih setelah bepergian, melapor kepada pemerintah desa apabila akan bepergian, pulang, atau menerima tamu dari luar daerah, serta berpartisipasi dalam penerapan protokol normal baru desa. Agar kebijakan ini semakin berjalan optimal, pemerintah bersama tim gugus tugas harus memantau jalannya pelaksanaan pedoman itu secara berkala. Dengan demikian, sinergi dan peran bersama sangat dibutuhkan agar kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 ini berjalan efektif. Jika semua itu berjalan sesuai prosedur, desa bakal kembali bergeliat. Ekonomi kerakyatan pun akan kembali berputar menuju kesejahteraan masyarakat desa.

Desa Sambut Normal Baru

IHSG Bertahan di 5.000, Rupiah Merekah

Wagub Tinjau Kesiapan New Normal di Pasar Kopindo

Chairil Anwar

Wagub Tinjau Kesiapan New Normal di Pasar Kopindo

Terapkan Protokol Kesehatan Modal Jalani New Normal

Tagihan Listrik Kembali Dikeluhkan Warga

Tolak RUU HIP

Ekpose Penyelundupan Narkotika

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 21 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 23 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 24 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda