22.840 Pelanggar Ditindak di Lampung

MEMASUKI 12 hari operasi patuh Krakatau 2019 pada Senin (9/9), seluruh jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung dan Satlantas seluruh Polresta dan Polres telah menindak 22.840 pelanggar. Kabagbinops Dirlantas Polda Lampung AKBP Halim mengatakan jumlah tersebut terdiri dari 21.700 pengendara ditilang dan 1.140 ditegur. Jumlah penilangan pada hari ke 12 operasi Krakatau 2019 itu naik 47% dari tahun kemarin yakni 14.725 tilang. "Operasi masih terus berjalan, setidaknya sampai 11 September nanti," ujarnya, Selasa (10/9). Adapun perincian pelanggaran hingga hari ke 12 Operasi Patuh Krakatau 2019 yakni tidak menggunakan helm atau memakai helm SNI mencapai 9.014 pelanggaran, atau naik 126 % dari tahun 2018 yakni 3.996 pelanggaran. Kemudian tidak menggunakan sabuk pengaman hingga yakni 3.123, naik 93% dari tahun 2018 yakni 1.622. Selanjutnya pelanggar di bawah umur yakni 3.212 naik 535% dari tahun 2018 yakni 506 pelanggar. "Kami memang ada delapan prioritas pelanggaran, tapi yang paling diutamakan yakni helm SNI dan safety belt , selain itu juga ada pengendara di bawah umur khususnya anak sekolah, tetapi kami sebenarnya pada operasi ini sudah menjalankan berbagai upaya preventif dan pree m tif , khususnya sosialisasi ke sekolah," ujarnya. Masyarakat, kata dia, diminta lebih mematuhi peraturan lalu lintas karena akan ada Operasi Zebra Krakatau 2019 dan juga giat rutin yang ditingkatkan. Sementara itu, data yang dihimpun Lampung Post , memasuki hari ke-12 Operasi Patuh Krakatau 2019, total ada 22 kecelakaan lalu lintas, angka tersebut naik 29% dari 2018 yakni 17 angka kecelakaan. Perinciannya pada 2019 korban meninggal dunia 12, luka berat 7, dan luka ringan 20 orang. Sementara, hingga Senin (9/9) Polresta Bandar Lampung telah menindak 3.196 pelanggaran. Didominasi R4 Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung AKP Reza Khomeini mengatakan perinciannya 3.007 ditilang dan 189 ditegur. Para pelanggar ini terdiri dari pengemudi R4 dan pengendara R2. Reza pun tak memungkiri jika pelanggaran banyak didominasi R4. "Paling banyak penggunaan helm SNI ada 1.045 pelanggaran, kemudian anak-anak dibawah umur sebanyak 388 kasus, melawan arus 132 kasus, menggunakan ponsel 236 kasus, sisanya lain-lain," kata dia. Sementara untuk R4, Reza mengaku banyak terjadi pelanggaran pada penggunaan sabuk pengaman. "Ada 219 pelanggar tanpa sabuk pengaman sedang lawan arus hanya 33 kasus," kata alumnus Akpol 2006 itu. Peningkatan pelanggaran terjadi di helm SNI dan safety belt karena dua target operasi tersebut menjadi prioritas dalam Operasi Patuh Krakatau dari tujuh target. "Dengan banyaknya pelanggaran yang ditindak bukannya berarti kami berbangga, tapi sebaliknya ini berarti masyarakat kurang paham terhadap keselamatan, jadi nanti selesai operasi kami lakukan upaya preventif dan pree m tif melalui unit Dikyasa," katanya. (RUL/K2)

22.840 Pelanggar Ditindak di Lampung

Calon Rektor Ajak Mahasiswa Perkuat Sinergitas

Pemerintah Batasi Usia Perkawinan Minimal 19 tahun

Firman Luqmanulhakim

Pemerintah Batasi Usia Perkawinan Minimal 19 tahun

Tabrak Truk, Pelajar Tewas Ditempat

Pelaku Pembalakan di Register 28 Diupah Rp100 Ribu/Hari

Telkomsel Permudah Akses Roaming Internasional

Penyaluran Air Bersih Terus Digiatkan

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 02 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 30 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 29 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 01 Oktober 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi