Masyarakat Diminta Tidak Panik soal Penguburan Jenazah Covid-19

Masyarakat Diminta Tidak Panik soal Penguburan Jenazah Covid-19 MASYARAKAT diminta untuk tidak panik mengenai proses penguburan jenazah pasien yang terkonfimasi virus corona atau Covid-19. Sebab, pemulasaran atau proses kegiatan perawatan jenazah saat setelah pasien meninggal dunia di rumah sakit sangat ketat, sehingga meski telah meninggal jenazah pasien Covid-19 tidak menularkan virus. Dokter forensik di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSDAM), Aberta Karolina, menjelaskan meski tidak bisa menularkan lewat droplet, ada kemungkinan virus dalam jenazah pasien Covid-19 menularkan lewat aerosol. Anggota IDI Bandar Lampung itu mengungkapkan aerosol berasal dari cairan dan udara yang masih tersisa dalam tubuh jenazah. Zat yang berbentuk gas itu keluar dari tubuh, saat jenazah mengalami tekanan seperti saat pemindahan. "Aerosol ini keluar dari lubang-lubang yang ada di tubuh saat tertekan, jika dilakukan pemindahan atau hal lainnya," ujarnya. Untuk mencegah hal itu terjadi, jenazah perlu menerapkan protokol keamanan saat proses pemulasaran. Sebelum melakukan pembungkusan, semua lubang yang ada di tubuh jenazah wajib ditutup terlebih dahulu, termasuk luka bekas infus. Lubang-lubang ditutup dengan plester sehingga menyumbat aerosol yang akan keluar. Kemudian, jenazah disemprot dengan desinfektan untuk membersihkan virus. "Sebelum penerapan itu kami terlebih dahulu memberi tahu keluarga yang bersangkutan, jika ada keluarga yang ingin melihat hanya diperbolehkan 1 orang itu pun harus menggunakan pakaian APD level tiga seperti petugas penanganan jenazah," kata dia. Setelah itu, jenazah dibungkus sebanyak tiga lapis. Pada lapisan pertama, jenazah dibungkus dengan plastik kedap air. Jika jenazah seorang muslim, petugas akan melakukan tayamum dan menyalatkannya. Setelah itu, jenazah dibungkus menggunakan kantong jenazah sesuai standar WHO. Lalu, ujarnya, kantong jenazah disemprotkan desinfektan. "Terakhir jenazah yang telah dimasukan dalam kantong jenazah akan dimasukkan ke dalam peti yang telah diatur sehingga kedap air," kata Aberta. Setelah itu, jenazah baru diserahkan kepada petugas ambulans untuk dimakamkan. Semua prosedur itu wajib dilaksanakan kepada jenazah pasien Covid-19 ataupun jenazah yang masih suspect namun memiliki ciri yang mengarah pada Covid-19. "Pada dasarnya jika sudah diterapkan protap kesehatan, keluarga diperbolehkan ikut dalam ke pemakaman, namun tetap harus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. (CR1/K1)

Masyarakat Diminta Tidak Panik soal Penguburan Jenazah Covid-19

Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Resmi Ditunda

Hingga Juli AUTP Lambar 419 Hektare

Nur Jannah

Hingga Juli AUTP Lambar 419 Hektare

Warga Tanjungagung Dorong Jalan Poros Diperbaiki

DPRD Lamteng Imbau Distribusi BPNT Disederhanakan

Pesawaran Bagikan Ratusan Sembako

Pendaftar Sekkot Metro Belum Ada

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 19 Juli 2025

Guru PJOK Punya Peran untuk Membantu Pencegahan Penyakit

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 21 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda