Napi Serahkan Uang ke Rumah Muchlis Adjie

FEBI HERUMANIKA SAKSI narpidana mengaku mengantarkan uang secara langsung ke rumah mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kalianda, Lampung Selatan, Muchlis Adjie. Uang tersebut berasal dari Marzuli Y yang merupakan narapidana kasus narkoba. Pernyataan itu disampaikan narapidana LP Kalianda, Masuri alias Tabrar saat menjadi saksi dalam persidangan kasus penyalahgunaan narkotika dengan terdakwa Muchlis Adjie di Pengandilan Negeri Tanjungkarang, Senin (12/11). Selain Masuri, saksi lain yang dihadirkan adalah Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas II B Kalianda Sutarjo, pegawai koperasi LP Tri Warsito, dan napi LP Way Huwi Raja Hadi Rahman. "Uang dari Marzuli, saya serahkan di kediaman mantan Kepala LP. Kebetulan tengah ditugaskan KPLP bersih-bersih di kediamannya. Saya serahkan kepada Bapak (Muchlis Adjie) di rumahnya," kata dia. Ia mengaku sering menjadi perantara Marzuli untuk memberikan sejumlah uang kepada Muchlis. Pemberian uang melalui dirinya dilakukan sekitar lima kali. Jumlah uang yang diberikan tidak diketahui, hanya pernah sekali menyerahkan Rp5 juta untuk membayar uang pasir. Sempat saya tolak waktu meminta izin mau berobat di luar. Saya lihat penyakitnya juga bisa diatasi dan enggak perlu berobat ke luar, Saksi lain, Tri Warsito mengungkapkan Marzuli pernah meminjam uang ke koperasi senilai Rp5 juta untuk diberikan kepada Muchlis Adjie. KPLP Kalianda Sutarjo menilai kedekatan Marzuli dan Muchlis Adjie seperti anak dan bapak. Marzuli sering dipanggil Kepala LP ke ruangannya. Mengenai ketidakberaniannya mengambil ponsel milik Marzuli karena saat itu sedang menerima telepon dari Muchlis Adjie. Ia menerangkan Muchlis Adjie juga membantu Marzuli untuk berobat ke luar LP. Awalnya narapidana kasus narkoba itu meminta izin untuk mengobati penyakit korengan. "Sempat saya tolak waktu meminta izin mau berobat di luar. Saya lihat penyakitnya juga bisa diatasi dan enggak perlu berobat ke luar," katanya. Tidak lama kemudian, Muchlis Adjie mengirimkan pesan singkat kepada Sutarjo dan memintanya membantu Marzuli berobat ke luar. "Dia (Kepala LP) menyuruh saya untuk membantu Marzuli berobat di luar. Saat itu Muchlis sedang berada di Bogor," katanya. KPLP Sutarjo membantah adanya uang pungutan kamar untuk membayar listrik dan air yang diungkapkan Marzuli saat menjadi saksi di persidangan pekan lalu. Kasus penyalahgunaan narkoba di LP Kalianda menjerat mantan Kepala LP Muchlis Adjie menjadi terdakwa. Dalam perkara itu, Marzuli bersama seorang sipir dan anggota Polres Lamsel juga menjadi terdakwa. (K1) febi@lampungpost.co.id

Napi Serahkan Uang ke Rumah Muchlis Adjie

Kedekatan narapidana Marzuli dengan Muchlis Adjie seperti anak dan bapak.

Pemkot akan Tambah Lima Unit Mobil Damkar

Siswi SMA Pembuang Bayi Divonis 1 Tahun Penjara

Fadli Ramdan

Siswi SMA Pembuang Bayi Divonis 1 Tahun Penjara

Janjikan Proyek, Pegawai BPKP Dipolisikan

McD Tidak Lagi Gunakan Sedotan Plastik

Pemerintah Diminta Evaluasi Harga Pembelian Gabah

Pemprov Tunggu Aturan Baru CPNS

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 10 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 07 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 09 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda