PT Kuatkan Vonis Pelaku Pungli Sertifikat Tanah

FEBI HERUMANIKA PENGADILAN Tinggi Tanjungkarang menguatkan vonis terhadap dua terpidana kasus korupsi sertifikat tanah. Keduanya, Asminudin (ketua RT) dan Solehono (kepala dusun) tetap dihukum pidana penjara 2 tahun dan 6 bulan penjara serta denda Rp50 juta. Humas Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, Jesaya Tarigan mengatakan perbuatan kedua terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tidak pidana korupsi secara bersama-sama. "Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu terhadap kedua terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan penjara serta denda Rp50 juta," kata Jesaya. Menurutnya, PT merima permintaan banding yang diajukan jaksa dan menguatkan putusan Pengadilan Tipikor Tanjungkarang. Kedua warga Tanjungkurung Lama, Kecamatan Kasui, Way Kanan itu tetap dihukum penjara. Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu terhadap kedua terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan penjara serta denda Rp50 juta, Dalam kasus ini awalnya, Asmanudin sebagai ketua RT 03 Kampung Tanjungkurung Lama dan Solehono, kepala Dusun 4 Kampung Tanjungkurung Lama, ditunjuk sebagai tim panitia pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL). Sekretaris Desa, Rian Arista (DPO) memimpin pelaksanaan program tersebut. Atas inisiatif Rian, ditetapkanlah biaya pembuatan sertifikat kegiatan PTSL sebesar Rp700 ribu untuk satu buku sertifikat dengan alasan biaya transpor dan pemberkasan. Selain menetapkan besaran biaya pembuatan sertifikat, Rian juga memerintahkan Solehono dan Asminudin serta panitia lainnya untuk memungut biaya dan dikumpulkan kepada Damiri (berkas terpisah) selaku bendahara panitia. Asminudin dan Solehono mendatangi rumah-rumah warga dan menawarkan pembuatan sertifikat tanah dengan membayar biaya pembuatan sebesar Rp700 ribu. Pembayaran dilakukan dua tahap, pertama sebesar Rp400 ribu dibayarkan saat akan melakukan pengukuran. Tahap II sebesar Rp300 ribu dibayarkan ketika warga masyarakat peserta Prona ingin mengambil buku sertifikat yang sudah jadi. Para terdakwa tidak memberitahukan kepada warga jika kegiatan program PTSL tersebut sebenarnya telah didanai negara sehingga tidak dikenakan biaya dalam pembuatannya. Jumlah warga yang ikut program mencapai 210 orang, terdiri dari peserta PTSL sebanyak 160 orang sedangkan peserta lintas sektoral sebanyak 50 orang. Namun, yang menjadi tanggung jawab terdakwa hanya 44 warga dengan total uang yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp30 juta lebih untuk 44 buku sertifikat. (K1) febi@lampungpost.co.id

PT Kuatkan Vonis Pelaku Pungli Sertifikat Tanah

Seorang pelaku, Rian Arista dalam kasus pungutan liar sertifikat tanah ini masih jadi buronan polisi.

APK Pendidikan Tinggi Ditargetkan Mencapai 50% pada 2024

Pemda Beri Sanksi Pebisnis Makanan Nakal

Fadli Ramdan

Pemda Beri Sanksi Pebisnis Makanan Nakal

11 Pesawat Boeing 737-8 Max Dilarang Terbang

Minat Investasi Pertambangan Masih Rendah

Perumnas segera Luncurkan Kompleks Nonsubsidi

Kepatuhan Pelaporan Pajak Ditarget Sentuh 85%

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi