Bangun Sistem Pendeteksi Narkoba di LP

EFFRAN KURNIAWAN BADAN Narkotika Nasional (BNN) berupaya membangun sistem pendeteksi narapidana yang disinyalir menjadi pengendali peredaran narkoba. Lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan kerap menjadi tempat pengendalian narkoba. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung Bambang Haryono mengaku peredaran narkoba kerap dikendalikan dari dalam LP. Untuk itu, jajarannya secara rutin menggelar razia di dalam sel tahanan guna mengantisipasi adanya peredaran narkoba di LP dan rutan. "Kami juga memperketat pengawasan di pintu gerbang. Walaupun memang masih ada pengkhianat yang bekerja sama dengan bandar di dalam LP itu. Terbukti ada 10 orang sipir yang sudah kami tindak," kata Bambang dalam dialog bersama Kepala BNN Komjen Heru Winarko di ruang Abung Balai Keratun, Rabu (25/4). Selain itu, kata dia, sudah ada pula kontrak kerja sama dengan BNN provinsi untuk memberantas persoalan tersebut. Namun, adanya prosedur tugas antara jajaran Kemenkumham dan BNN jadi kendala dalam melaksanakan nota kesepahaman yang telah ditandatangani. "Bentuk koordinasi kadang ada kendala, seperti dalam koordinasi karena setiap instansi ada protapnya masing-masing. Untuk itu, saya ingin arahan dari Bapak Komjen untuk menyelesaikan kendala ini," ujarnya. Bentuk koordinasi kadang ada kendala, seperti dalam koordinasi karena setiap instansi ada protapnya masing-masing. Menanggapi itu, Komjen Heru Winarko mengatakan persoalan pengendalian peredaran narkoba di dalam LP merupakan pekerja rumah bersama. Diupayakan untuk menyelesaikan masalah itu dengan membangun sistem yang dapat mendeteksi narapidana yang menjadi pengendali perdagangan barang haram itu. "Kami tidak bisa menutup kenyataan atas masalah itu karena memang fakta di lapangannya banyak peredaran narkoba yang dikendalikan di dalam tahanan. Untuk itu, kami harus menanganinya agar LP itu tidak seperti mal. Kami harus perbaiki sistemnya dengan membangun sistem di lingkungan LP," kata Heru. Menurutnya, setiap instansi harus tetap saling menghargai ketepatan prosedur yang ada. Dengan demikian, patut dibangun kerja sama intelijen dan penindakan dalam LP, serta membudayakan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di dalam LP. "Memberikan pendidikan bahayanya narkotika pada wanita dan anak di dalam LP serta membangun budaya wawasan narkotika di dalam LP. Kami tidak membuat LP menjadi bagian dari BNN, tetapi LP tetap berdiri sendiri dengan sistem yang dibangun," ujarnya. (K1) effran@lampungpost.co.id

Bangun Sistem Pendeteksi Narkoba di LP

Kepala BNN menilai persoalan pengendalian peredaran narkoba dalam LP merupakan pekerja rumah bersama.

Indri Pandai Mewarnai Gambar Hewan

DPRD Soroti Kerja Saber Pungli

Fadli Ramdan

DPRD Soroti Kerja Saber Pungli

Hari ini KPU Tutup Pendaftaran DPD

Belasan Tewas akibat Sumur Minyak Meledak

Informa Promosi Cashback hingga Rp4 Juta

Kemenkominfo Siapkan Pemblokiran Facebook

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Kondisi PSM Makassar Belum Ideal Jelang Laga Kedua

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 12 Agustus 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 13 Agustus 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda