HARGA sembako di pasar tradisional Bandar Lampung mulai melonjak. Kondisi itu akibat penaikan tarif tol ruas Bakauheni—Terbanggibesar (Bakter) dan menjelang hari besar nasional (Idhuladha).
Pemantauan di Pasar Tamin, Bandar Lampung, harga bawang putih meningkat dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu. Seorang pedagang di Pasar Tamin, Wagiman (52), menjelaskan harga sayuran juga mulai melambung.
“Tarif tol naik pasti ada pengaruhnya karena ongkos mobil pengangkut barang juga naik. Sebelumnya biaya perjalanan hanya Rp250 ribu, sekarang bisa Rp350 ribu. Dampaknya terjadi pada harga bawang putih,” kata Wagiman, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, harga sayur-sayuran juga mengalami kenaikan, seperti bayam dan kangkung dari Rp5.000 dua ikat sekarang hanya dapat satu ikat.
Pedagang sembako lainnya, Tuti (47), mengatakan sebagian besar sembako berasal dari Pulau Jawa. “Bawang putih satu pekan ini dari Rp35 ribu sekarang Rp40 ribu per kg. Bawang merah Brebes juga sama harganya,” ujarnya.
Dia belum mengetahui bertahannya harga tersebut. Terlebih, tarif tol saat ini naik dan dibarengi menjelang Lebaran Haji.
Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung M Zimmi Skil mengatakan lonjakan harga menjelang hari besar nasional (Iduladha) harus diantisipasi dengan koordinasi pihak berwenang. “Itu bisa mendapatkan solusi terkait harga komoditas yang sedang naik harganya,” kata dia.
Sejak beberapa pekan terakhir harga telur ayam di pasar tradisional Bandar Lampung masih bertahan tinggi, Rp28 ribu hingga Rp30 ribu/kg. Pedagang telur di Pasar Cimeng, Ningsih (45), mengatakan harga telur yang fluktuatif sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
“Dari Rp30 ribu per kilogram, kemudian menjadi Rp28 ribu. Sekarang naik lagi menjadi Rp29 ribu per kilogram,” kata Ningsih, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan kenaikan dan penurunan harga telur jaraknya sangat berdekatan. Hal itu membuat banyak konsumen mengeluh dengan naik turunnya harga telur.
“Beberapa hari alami kenaikan, kemudian turun lagi, terus naik lagi. Seperti beberapa hari yang lalu, harga sempat turun menjadi Rp28 ribu, besoknya naik lagi menjadi Rp29 ribu per kilogramnya. Konsumen banyak yang tanya kenapa bisa begitu,” ujarnya. (CK8/L1)
====