DYAH Cahya Prameswari masih ingat sekali diingatannya ketika 17 Agustus 2018 ia bersama 2 orang lainnya mendapat beasiswa Jovial Da Lopez.
Dyah merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) angkatan 2018 yang mendapat beasiswa dari konten kreator Jovial Da Lopez dan juga adiknya Andovi Da Lopez. Saat prosesi wisuda Jovial Da Lopez sang konten kreator bahkan langsung ke langsung untuk menemui Dyah pada Sabtu, 19 November 2022 lalu.
Dyah kaget saat ia diberitahu temannya lolos beasiswa tersebut. Dyah tidak memegang gawainya saat itu dikarenakan sedang ospek di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila).
Perempuan berumur 21 tahun ini menceritakan awal mula ia mendapat beasiswa Jovial Da Lopez, bermula dari tahun 2017 saat masih mengenyam bangku SMA semester akhir ia mencari-cari informasi beasiswa untuk melanjutkan studinya.
Lalu salah satu temannya, yang sudah kuliah memberitahu Dyah jika ada beasiswa Jovial Da Lopez, beasiswa ini sebagai bentuk perayaan 1 juta pengikut kanal Youtube SkinnyIndonesia24. Perlu diketahui juga inj adalah beasiswa pertama dan terakhir, jadi tidak akan ada pembukaan batch selanjutnya untuk beasiswa Jovial Da Lopez.
Setelah tahu ada beasiswa tersebut, alhasil ia mulai mencari di Youtube SkinnyIndonesia24. Dyah menjelaskan jika saat itu persyaratan untuk mengikuti program beasiswa hanya mengupload video di YouTube.
“Pertanyaannya pertama, mengapa saya luar biasa? Lalu yang kedua mengapa dengan beasiswa da lopez saya lebih luar biasa?” tutur Dyah saat dihubungi, Selasa, 22 November 2022.
Dalam Beasiswa Da Lopez prosesnya begitu selektif, tahap pertama Dyah dan 47 siswa lainnya diterima. Di tahap pertama Dyah mendapat bimbel gratis selama satu tahun untuk persiapan UN dan tes SBMPTN.
Satu tahun berikutnya di tahun 2018, ketika semua pendaftar sudah masuk perguruan tinggi masing-masing, Dyah lalu diberi arahan oleh panitia untuk mengisi formulir beasiswa tersebut.
“Dari 48 peserta hanya dua yang terpilih dari jurusan IPA dan IPS, tapi tiba-tiba ada tiga yang dipilih dan aku yang ketiga itu,” ungkapnya.
Dyah menjelaskan benefit yang ia dapat selama menjadi penerima beasiswa Jovial Da Lopez adalah pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan oleh pemberi beasiswa sampai lulus kuliah.
Untuk target ke depannya Dyah setelah lulus menjadi sarjana kedokteran akan membuka praktik sendiri di daerah asalnya yakni Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus.
Karena ia mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan rasio, dokter seharusnya 1 per 1.000 populasi. Menurutnya daerah Tanggamus masih kekurangan dokter.
“Jadi saya pengen mengembangkan kesehatan di Tanggamus untuk lebih berkembang, jadi belum ada kepikiran untuk keluar Lampung malah pengen di tempat asal aja,” katanya.
Ia berpesan untuk teman-teman yang sedang mencari beasiswa untuk tidak menyerah dan lelah dalam mencari beasiswa.
“Meski banyak perjuangan kita harus lewatin, karena untuk mendapatkan sesuatu yang baik itu kita harus melewati sesuatu yang sulit,” tutupnya. (CK7/O2)