Polda Minta Keterangan Korban Pelecehan

ASRUL SEPTIAN MALIK POLDA Lampung telah memeriksa mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan korban pelecehan seksual. Pemeriksaan dilakukan di Subdit IV Remaja Anak dan Wanita Ditreskrimum Polda, Selasa (8/1). Korban EF didampingi kuasa hukum dari Lembaga Advokasi Perempuan Damar, Meda Darmayanti. Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut atas laporan korban yang diduga dilecehkan dosen Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung, SH. Meda Darmayanti membenarkan kliennya sudah diperiksa di Polda. Pemeriksaan masih seputar melengkapi berkas perkara dan mengetahui kronologi kejadian. "Ada dua saksi juga yang disiapkan, yang diduga mengetahui hal tersebut. Namun baru satu yang melapor," ujarnya. Meda menyebutkan EF bukan korban pertama. SH diduga telah berbuat asusila kepada mahasiswi lainnya pada tahun 2016 sehingga hal ini perlu dibongkar demi masa depan para mahasiswi yang serius kuliah. "Ini seperti gunung es. Ada beberapa korban tapi banyak yang takut karena ada intimidasi atau dipersulit. Damar siap melakukan pendampingan bagi mahasiswi yang menjadi korban asusila. Kami duga ini banyak, tapi tidak terkuak," katanya. Kasubdit IV Renakta AKBP I Ketut Seregi mengatakan penyidik sudah memeriksa pelapor. "Sudah kami klarifikasi dan pelajari nanti. Ada tidak panggilan ulang, kita lihat nanti," katanya. Usai memeriksa korban, kata Ketut, pihaknya akan memeriksa dua saksi, rekan korban, yang diduga mengetahui kasus pelecehan tersebut. Dua mahasiswa rekan korban saat kejadian hendak bimbingan ke dosen yang bersangkutan. "Terlapor paling terakhir diperiksa kalau sudah saksi-saksi diklarifikasi," katanya. Sudah kami klarifikasi dan pelajari nanti. Ada tidak panggilan ulang, kita lihat nanti Ia menambahkan penyidik bakal melibatkan ahli hukum, ahli bahasa, hingga ahli psikologi. Saksi untuk memperkuat hasil pemeriksaan korban, saksi, maupun terlapor. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Provinsi Lampung, Arsyad Sobby Kesuma mengatakan pihaknya menunggu keputusan hukum dari laporan di Polda Lampung. "Belum ada tindak lanjutnya. Mereka melapor kepada Polda, kami tunggu hasil Polda. Kami tunggu keputusan hukum saja," katanya, Rabu (2/1). Kemudian disinggung mengenai sanksi tegas yang diberikan oleh pihak Universitas kepada tenaga pendidiknya, pihaknya belum memberikan sanksi. Kampus masih menunggu proses hukum yang masih berjalan. (K1) asrul@lampungpost.co.id

Polda Minta Keterangan Korban Pelecehan

Polisi juga akan memeriksa dua rekan korban yang diduga mengetahui kasus pelecehan di kampus UIN.

Polda Kesulitan Kembangkan Kasus Sabu 60 Kg

Residivis Pedofilia Cabuli Anak Delapan Tahun

Fadli Ramdan

Residivis Pedofilia Cabuli Anak Delapan Tahun

Delapan PPK Pesisir Barat Disanksi Peringatan Keras

Kreator Hoaks Surat Suara Tercoblos Ditangkap

Tiga Kali Arinal Bantu Korban Tsunami

KPK Buka Peluang Selidiki Tersangka Baru

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi