DANA desa yang dianggarkan Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 dimanfaatkan Pemerintah Tiyuh Kibang Budijaya, Kecamatan Lambukibang, menggeliatkan pembangunan. Hal itu sebagai upaya agar tiyuh lebih maju lagi.
Kepala Tiyuh Kibang Budijaya Tobroni berkomitmen dengan dana desa akan terus membangun tiyuh hingga berakhirnya masa jabatan pada 2021. “Dengan adanya dana desa ini saya akan terus membangun tiyuh yang saya pimpin. Hal itu agar lebih baik dan lebih maju lagi sehingga dapat bersaing dengan tiyuh-tiyuh yang lain,” kata dia, Minggu (7/9).
Dia menyebutkan pada 2019 pihaknya sedang menyelesaikan pengerjaan jalan onderlaag kurang lebih 1.600 meter. “Selain jalan onderlaag, tahun ini kami telah menyelesaikan pembuatan jembatan, gorong-gorong, dan talut serta pembuatan beronjong antisipasi longsor. Selain itu, mengusulkan pembangunan kembali jembatan PNPM penghubung antartiyuh yang roboh dengan harapan dapat dibantu dari dana APBD Kabupaten Tubaba,” ujarnya.
Total anggaran pendapatan dan belanja Tiyuh Kibang budijaya pada 2019 diprediksikan mencapai Rp1.591.889.421 dari berbagai sumber pendapatan yang sah. Pendapatan asli tiyuh Rp3 juta dari bagi hasil usaha badan usaha milik tiyuh, dana desa dari APBN Rp987.865.000, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2018 Rp20.842.887, dan alokasi dana desa dari APBD Kabupaten Tubaba Rp590.541.709.
Diserahkan ke PUPR
Pemerintah tiyuh menyerahkan sepenuhnya pembangunan jembatan penghubung Tiyuh Kibang Budijaya—Mekarsari Jaya kepada pemerintah kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Usulan tersebut dituangkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat tiyuh yang digelar di balai tiyuh setempat, Jumat (7/9) malam. Hasil musyawarah bakal diusulkan pada musrenbang tingkat Kecamatan Lambukibang.
“Diperkirakan biaya pembangunan kembali jembatan itu mencapai Rp500 jutaan. Jika itu kami anggarkan melalui dana desa bisa dipastikan akan mengalihkan prioritas pembangunan yang telah disepakati sebelumnya. Di musrenbang warga sepakat diusulkan kepada PU,” kata Tobroni.
Pemantauan Lampung Post, jembatan yang dibangun dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pada 2010 itu kondisinya rusak total. Jembatan tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua maupun pejalan kaki karena sisa material dapat mengancam keselamatan pejalan kaki yang melintas.
“Ini robohnya dua bulan lalu. Saat itu hujan deras dan menggerus fondasi jembatannya, beruntung tidak ada yang melintas saat itu,” kata Sumarji, sekretaris tiyuh setempat.
Menurut dia, robohnya jembatan sudah disampaikan kepada bupati saat berkunjung ke Tiyuh Kibang Budijaya dan mendapatkan arahan agar perbaikan dibebankan kepada anggaran dana desa. “Harapan saya dengan kondisi jembatan seperti ini bisa dibantu Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat. Sebab, kalau menganggarkan dari dana desa otomatis yang lainnya tidak ter-cover,” kata dia.
Dari data yang dihimpun Lampung Post pada 2019, Tiyuh Kibang budijaya hingga saat ini telah menerima kucuran dana desa dari APBN Rp987.865.000 yang digunakan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur fisik, seperti pembukaan badan jalan, peningkatan jalan onderlaag, pembangunan jembatan, gorong-gorong, talut beronjong, taman tiyuh, dan lapangan bola voli. (RIN/D10
 
			 
					





 

