Toilet di Lampura Masih Jadi Masalah

KEBERADAAN toilet dalam tiap rumah di desa/kelurahan di Lampung Utara masih menjadi masalah yang belum tertuntaskan. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lampung Utara, Daning Pujiarti, mengatakan terungkap fakta sebenarnya bersih atau tidaknya toilet bisa berpengaruh pada stunting. Sedangkan, asumsi masyarakat tentang masalah stunting itu hanya berkaitan dengan asupan gizi yang dikonsumsi setiap harinya. "Stunting juga sanitasi seperti ada atau tidaknya jamban sehat di suatu lingkungan itu saling berkaitan. Kami berusaha memperbaiki gizi tapi kondisi sanitasi buruk. Maka, asupan gizi yang masuk buat melawan kuman penyakit tidak terpakai untuk peningkatan tumbuh kembang khusus bagi anak," ujarnya di ruang kerjanya, Kamis (28/11). Melansir data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), persoalan sanitasi memang menjadi faktor penyebab stunting. Selain itu, persoalan stunting juga dipicu gizi buruk ibu hamil, anak tidak diberi ASI eksklusif, juga kualitas asupan gizi anak rendah. Dampaknya tidak hanya terlihat pada tinggi badan anak, tapi juga fokus dan memori belajar buruk, pubertas terlambat, pertumbuhan juga melambat. Jika dibiarkan, dalam jangka panjang stunting bisa menurunkan kemampuan kognitif anak, kekebalan tubuh lemah, serta rangkaian risiko penyakit metabolik termasuk penyakit jantung. "Menyikapi masalah stunting ini perlu ada kesadaran dari masyarakat bahwa sanitasi buruk merupakan salah satu penyebabnya." Oleh sebab itu, pihaknya mendapat target dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu sebanyak 73 desa yang tersebar di 18 kecamatan mesti menjadi desa open defecation free (ODF) atau desa bebas buang air besar sembarangan (BABS) 2019. Dengan capaian keberhasilan program itu, setiap kepala keluarga (KK) dalam satu rumah memiliki satu jamban. Dengan demikian, anggota keluarga tidak buang air besar atau hajat sembarangan seperti yang biasa dilakukan warga di sungai-sungai. "Dari 247 desa/kelurahan di 23 kecamatan se-Lampura, mulai awal program desa ODF digulirkan pada 2017—2018 telah tercapai 13 desa ODF. Kemudian, hingga April 2019 lima desa di Lampura menerima sertifikasi ODF dari Tim Kesehatan Provinsi Lampung," kata dia. (YUD/D1)

Toilet di Lampura Masih Jadi Masalah

Harga Udang Vaname Naik di Akhir Tahun

Gapoktan Terima Bantuan Benih Unggul Jelang Tanam

Wandi Barboy

Gapoktan Terima Bantuan Benih Unggul Jelang Tanam

Intersport World Stage Digelar Besok

Agen Digital BRI Optimistis Raup Transaksi Rp600 Triliun

Novotel Siapkan Konsep Outdoor Rayakan Tahun Baru

Bulog Jaga Stabilitas Harga Pasar

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 30 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 02 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 27 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 29 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi