Warga Keluhkan Sungai Tercemar Limbah Pabrik Singkong

WARGA Desa Gedongdalem, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, yang tinggal di bantaran sungai desa setempat, mengeluhkan dampak limbah pabrik singkong milik PT Florindo Makmur di Desa Sukaraja Nuban, yang mencemari sungai. Pemantauan Lampung Post di lokasi, terlihat sisa-sisa limbah yang berbentuk gumpalan berlendir, berwarna cokelat, dan menumpuk di pinggir sungai. Salah satu warga, Adilah (33), merasakan dampak limbah tersebut karena rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari sungai. "Sungai kami rusak, airnya tidak bisa dipakai karena limbah pabrik singkong dari desa sebelah (Desa Sukaraja Nuban)," ujarnya saat diwawancarai Lampung Post di kediamannya, Selasa (7/2). Pihaknya mengatakan ampas tersebut keluar dari saluran pembuangan yang langsung masuk ke aliran sungai. "Muncul itu seperti parutan singkong, ya sama kulit-kulit singkong bertaburan, ampas singkong atau onggok singkong. Akibatnya sungai yang biasa kami pakai untuk keperluan sehari-hari jadi tidak bisa dipakai lagi," ujarnya. "Ini terjadi sudah tiga hari, empat hari ini lah. Kalau untuk dampak dari pembuangan limbah itu ke sungai, bau amis, kotor semuanya," ujarnya. Adilah menjelaskan air sungai yang tercemar limbah tersebut sebelumnya biasa ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Sungai itu kami pakai sekeluarga untuk keperluan sehari-hari seperti nyuci, mandi, ya untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan seorang warga yang tinggal di wilayah sungai setempat, Bahar (37). Ia mengatakan kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. "Sudah sering limbahnya itu masuk ke aliran sungai, biasanya mereka membuang limbah ke sungai itu tengah malam, ya jam-jam 12 malam," ujarnya. Saat Lampung Post mengonfirmasi kepada pihak PT Florindo Makmur, pegawai bagian administrasi bernama Silda menyampaikan pihak perusahaan yang berkompeten untuk menjelaskan tidak ada di tempat. Kemudiaan, pegawai bagian operasional PT Florindo Makmur, Kasdani, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, mengungkapkan pihaknya masih belum bisa menjelaskan hal tersebut. "Hari ini saya belum bisa, masih ada urusan, besok (hari ini) saja," ujarnya melalui pesan WhatsApp. (CK9/D1)

Warga Keluhkan Sungai Tercemar Limbah Pabrik Singkong

Pemantauan Lampung Post di lokasi, terlihat sisa-sisa limbah yang berbentuk gumpalan berlendir, berwarna cokelat, dan menumpuk di pinggir sungai.

Tumpas Mafia Beras

BPOM Tarik Obat Sirop Praxion karena Picu Gagal Ginjal Akut

ricky marly

BPOM Tarik Obat Sirop Praxion karena Picu Gagal Ginjal Akut

Sekjen PBB Sebut Dunia Bergerak Menuju Perang yang Lebih Luas

Pasien Suspek DBD di Metro Meninggal Dunia

Sembilan Kabupaten di NTT Terpapar Demam Babi Afrika

Pria Tua Pesawaran Lecehkan Pelajar SMA

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

Pendaftar Jalur SNBP Itera dan Unila Terus Bertambah

Perhotelan Turun hingga 50 Persen Akibat Efisiensi Anggaran

Panitia Universitas Tak Bisa Tangani Kasus Gagal PDSS

Efisiensi Anggaran ke Daerah Berlaku untuk DAK dan DAU

Eva Dwiana Resmikan JPO Milenial

Optimalkan Ekonomi Biru dan Hijau untuk Tingkatkan Kebijakan Fiskal

Penanganan Korupsi Berlanjut

Awasi Kebijakan Harga Singkong di Lapangan

Capaian Pengamanan Lampung dan Sinergi Pusat-Daerah

POPULAR POST

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 30 Mei 2025

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 04 Juni 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 02 Juni 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda