Pedagang Daging Sapi Terimbas LSD

TEDJO WALUYO tedjo@lampungpost.co.id MEREBAKNYA wabah lumpy skin disease (LSD) memengaruhi omzet penjualan daging sapi di pasar tradisional Lampung Tengah. Harga jual yang sudah turun hingga mencapai Rp110 ribu per kg, ternyata tidak efektif meningkatkan pembelian masyarakat. Pedagang daging sapi di Pasar Bandarjaya, Atu Wildan, mengaku LSD yang mewabah belakangan ini berdampak buruk pada omzet penjualan. "Omzet saya menurun. Masyarakat takut beli daging sapi karena ramai berita LSD. Dampaknya, jualan saya sepi pembeli," kata Atu, Minggu (21/5). Menurut dia, kondisi Pasar Bandarjaya sepi sejak setelah Lebaran. Kini makin diperparah dengan maraknya wabah LSD. Harga jual daging sapi yang awalnya Rp120 ribu per kg, kini turun menjadi Rp110 ribu per kg. "Harga daging dari 120 ribu turun menjadi 110 ribu. Harganya sudah murah, tetap saja pembelinya berkurang," kata dia. Atu berharap pemerintah segera mengatasi LSD, khususnya di Lampung Tengah, karena sangat berdampak pada penjualan di pasar tradisional. Hal sama dikeluhkan Adi, pedagang daging yang juga berjualan di Pasar Bandarjaya. Menurunnya omzet penjualan disebabkan wabah LSD sehingga masyarakat waswas membeli daging sapi. "Minat beli turun walaupun harganya murah. Masyarakat khawatir dampak LSD," ujarnya. Yopi, pedagang daging sapi di Pasar Pasirgintung, Bandar Lampung, mengatakan harga daging sapi stabil. "Namun, akhir-akhir ini terjadi penurunan penjualan karena LSD," ujarnya. Di Lampung Barat, pedagang daging sapi di Pasar Liwa, Endang, menjamin daging yang dijajakan aman dikonsumsi, meski di tengah tingginya kasus LSD. "Daging yang saya jual sudah melalui pemeriksaan karena pemotongannya dilakukan di rumah potong hewan," ujar dia. Vaksin Belum Merata Kabid Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Budiarto mengatakan ada satu sapi mati akibat LSD. "Kami belum bisa vaksinasi hewan ternak karena masih menunggu kiriman dari provinsi," kata dia. Kepala Disnakkeswan Lampung Selatan Rini Ariasih mengatakan pihaknya sudah menyuntik vaksin 1.045 ekor sapi. "Kami baru dapat vaksin LSD 1.300 dosis karena jumlah dari pusat terbatas," ujarnya. Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Utara mencatat belum ada penambahan kasus baru LSD. Kabid Peternakan, Sederajat Mega, mengatakan pihaknya telah menggencarkan vaksinasi setelah turunnya 500 vaksin dari Pemprov. (CK8/ELI/TOR/FIT/D1) teaser : Kami belum bisa vaksinasi hewan ternak karena masih menunggu kiriman dari provinsi.

Pedagang Daging Sapi Terimbas LSD

Harga jual yang sudah turun hingga mencapai Rp110 ribu per kg, ternyata tidak efektif meningkatkan pembelian masyarakat.

Masyarakat Desa Diimbau Sambut Motor Listrik

Potensi Baru Sport Tourism Lampung

Delima Natalia Napitupulu

Potensi Baru Sport Tourism Lampung

Desa Berperan Penting dalam Pertahanan Negara

Jalan Penghubung Antardesa Rusak Parah

Remaja 13 Tahun Sudah Terlibat Perilaku Seks Pranikah

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

Pendaftar Jalur SNBP Itera dan Unila Terus Bertambah

Perhotelan Turun hingga 50 Persen Akibat Efisiensi Anggaran

Panitia Universitas Tak Bisa Tangani Kasus Gagal PDSS

Efisiensi Anggaran ke Daerah Berlaku untuk DAK dan DAU

Eva Dwiana Resmikan JPO Milenial

Optimalkan Ekonomi Biru dan Hijau untuk Tingkatkan Kebijakan Fiskal

Penanganan Korupsi Berlanjut

Awasi Kebijakan Harga Singkong di Lapangan

Capaian Pengamanan Lampung dan Sinergi Pusat-Daerah

POPULAR POST

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 30 Mei 2025

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 28 Mei 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Weekend, 25 Mei 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda