Pemanasan Global Jadi Ancaman

SETIAP negara perlu mengambil aksi serius terhadap ancaman pemanasan global yang berdampak pada rusaknya ekosistem. Pemanasan global merupakan ancaman yang nyata dan perlu diantisipasi sedini mungkin untuk memastikan keberlangsungan hidup umat manusia di masa depan. Hal tesebut disampaikan saat focus group discussion (FGD) dengan tema Energi, lingkungan hidup dan geopolitik dunia di Gedung NasDem Tower, Jakarta, Jumat (3/6). Hasil FGD akan dijadikan bahan penyusunan kebijakan partai dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem yang akan berlangsung pada 15 hingga 17 Juni mendatang. "Berdasarkan catatan sejak tahun 1850 hingga saat ini panas global selalu menunjukkan angka kenaikan. Pemanasan global erat kaitannya dengan revolusi industri yang dilakukan manusia," kata Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Suyoto saat membuka diskusi. Kenaikan suhu bumi berkolerasi erat dengan naiknya tingkat emisi hasil kegiatan manusia. Kemampuan alami bumi untuk mengurangi tingkat emisi melalui keberadaan koral dan hutan juga terus mengalami penurunan seiring dengan menyusutnya jumlah koral dan hutan. Dampak kerusakan bumi akan serius untuk kehidupan. "Meningkatnya suhu bumi sebesar 1,5 hingga 2 derajat Celsius berdampak pada naiknya permukaan air laut sehingga bisa menenggelamkan kota-kota yang rendah di tahun 2036 nanti," kata Suyoto. Ancaman meningkatnya suhu panas bumi jangan disepelekan. Perlu komitmen dan keputusan politik yang kuat untuk memastikan meningkatknya panas bumi dapat teratasi dengan baik. Saat ini pemerintah Indonesia sudah mempunyai komitmen yang kuat untuk menekan laju perubahan iklim dan pemanasan global dengan komitmen kebijakan nol emisi. Mantan Bupati Bojonegoro itu juga berharap calon presiden (capres) yang akan diusung oleh NasDem harus mempunyai komitmen menekan laju perubahan iklim dan transisi energi. "Capres yang kami pilih adalah capres yang punya komitmen kuat memastikan transisi energi berhasil dan mempunyai road map yang jelas bagaimana memastikan ketahanan pangan," ujarnya. Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Arifin Tasrif menyebut sektor transportasi menjadi sektor penyumbang emisi terbesar di Indonesia. Kemudian diikuti dari sektor energi yang berasal dari pembangkit listrik. Arifin menilai perlu upaya lebih untuk menurunkan emisi karbon. "Emisi karbon dioksida yang dihasilkan sudah makin besar. Menurut data IEA sebesar 33 Gt CO2 dilepas ke atmosfer pada 2021," kata Arifin. Arifin melanjutkan untuk meminimalisasi tingkat emisi di Indonesia, saat ini pemerintah tengah memaksimalkan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki potensi lebih dari 3.600 gw untuk menjaga pasokan engergi. Perubahan iklim telah memaksa setiap negara untuk melakukan percepatan pengurangan emisi untuk membatasi kenaikan suhu global 1,5 derajat Celsius. "Sumber daya EBT bisa menjadi opsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim," ujarnya. (MI/K2)

Pemanasan Global Jadi Ancaman

Penemuan Sumber Penuaan

Iis Wahyudi Resmi Mundur sebagai Kades

Hendrivan

Iis Wahyudi Resmi Mundur sebagai Kades

PMK Tidak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi

Sahad Sandarkan Hidup pada Rumput Laut Liar

Warga Kelurahan Kedamaian Jaga Keindahan

Petugas Gabungan Menangani Longsor

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 05 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda