Penguatan GNPIP Kendalikan Inflasi

SILVIA AGUSTINA KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Lampung mengharapkan kolaborasi pemerintah daerah untuk menguatkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang merupakan komitmen bersama untuk pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional. "GNPIP perlu dikuatkan untuk menghadapi semester II 2023 agar inflasi terkendali," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Irfan Farulian, Kamis (13/7). Irfan mengungkapkan Provinsi Lampung mengalami inflasi 3,24 persen year on year (yoy) pada Juni 2023. Kenaikan harga beberapa komoditas berkontribusi terhadap penyumbang angka inflasi tersebut. "Komoditas penyumbang inflasi, antara lain cabai rawit, kopi bubuk, tarif jalan tol, telur ayam ras, dan rokok keretek filter," ujar dia. Pihaknya memprediksi inflasi IHK gabungan kota di Lampung akan mulai memasuki sasaran inflasi 3+-1 persen (yoy) pada semester II 2023. "Ada risiko-risiko yang perlu diwaspadai baik dari sisi inflasi inti, inflasi volatile food, dan inflasi administered food," ujarnya. Pemerintah diminta memperhatikan dari inflasi inti, antara lain ekspektasi inflasi yang overshoot, permintaan yang terakselerasi seiring dengan kenaikan UMP 2023, dan daya beli masyarakat yang terpantau masih cukup rendah sehingga berpotensi menyebabkan inflasi inti pada tingkat yang rendah dan tidak menguntungkan bagi pelaku usaha. Pada sisi volatile food yakni meningkatnya harga komoditas hortikultura di periode tanam Juni—Juli 2023 dan November—Desember 2023, risiko kenaikan harga minyak yang didorong oleh tertahannya dengan tendensi meningkat harga CPO dunia seiring dengan implementasi B35 di Indonesia dan pengetatan ekspor komoditas deforestasi EU, penyalahgunaan subsidi Minyakita, pendistribusian beras di Lampung yang tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa dan perlu dimitigasi dengan penguatan penetapan HET beras. Potensi Baru Sektor pariwisata bisa menjadi sumber potensi baru sebagai penyangga pertumbuhan perekonomian di Provinsi Lampung. Meskipun saat ini Lampung memiliki dua sumber pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu sektor pertanian dan manufaktur. Namun, dibutuhkan sektor baru sebagai penyangga jika terjadinya pelemahan terhadap dua sektor tersebut. "Di Lampung ini membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, sustain atau stabil, untuk mencapai hal itu perlu memastikan sumber pertumbuhan ekonomi dari mana saja," ujar Irfan, Jumat (14/7). Dia menyampaikan Lampung saat ini 45% di antaranya sebagai penyangga pertumbuhan perekonomian adalah sektor pertanian dan manufaktur. Namaun, jika dua sektor tersebut melemah, harus ada penyangganya dengan cara mencari sumber baru yang berpotensi dan sudah ada. "Seperti pariwisata, sektor pariwisata Lampung sangat luar biasa semua ada, yaitu wisata religi, wisata sport tourism, dan eko wisata. Inilah yang harus bisa dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru, harus diwujudkan dan apa yang menjadi kendalanya harus diselesaikan," ujarnya. alam hal peningkatan sektor pariwisata itu, BI Lampung menyampaikan bahwa harus menerapkan tourism quality atau pariwisata yang berkualitas, yang tidak hanya berfokus mendatangkan orang banyak, tetapi juga harus berkualitas. (DET/K1)

Penguatan GNPIP Kendalikan Inflasi

Provinsi Lampung mengalami inflasi 3,24 persen year on year (yoy) pada Juni 2023.

Permainan Tradisional Diperlombakan

Pemerintah Dorong Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru

Nur Jannah

Pemerintah Dorong Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru

Infrastruktur Untuk Sukses Pangan Berkelanjutan

E-Paper Lampung Post, Edisi Weekend, 16 Juli 2023

Surya Paloh Pimpin Apel Siaga Perubahan NasDem di GBK

E-Paper Lampung Post, Edisi Senin, 17 Juli 2023

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 22 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 26 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 23 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 24 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi