Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Flu Burung

ATIKA OKTARIA S NILAM atika@lampungpost.co.id DDINAS Kesehatan Provinsi Lampung memastikan hingga saat belum ada temuan atau mendeteksi kasus flu burung di Lampung. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi bersama Dinas Kesehatan di kabupaten/kota di Lampung. "Koordinasi secara masif dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/ kota, selain itu kami juga koordinasi dengan KKP dan lintas sektoral khususnya yang membidangi kesehatan hewan," kata Reihana, Selasa (28/2). Selain itu juga pihaknya telah menyiapkan faskes dan memastikan laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) tersedia jika sewaktu dibutuhkan untuk mendeteksi suspect flu burung. "Kami juga terus melakukan promosi kesehatan tentang kewaspadaan terhadap flu burung,serta bagaimana mencegahnya misalnya jangan mendekati lokasi yang banyak unggasnya," kata dia. Pihaknya mengintensifkan sistem surveilance dan tim gerak cepat mengantipasi signal epidemiologi di lapangan. "Intinya koordinasi dengan KKP sangat perlu karena memang kita harus bisa memetakan dan mencari solusi jika sewaktu bisa datang kapan saja (flu burung)," katanya. Namun iya juga mengatakan jika ditemukan kasus manusia yang terjangkit virus flu burung, pihaknya akan mengarahkan untuk isolasi di Rumah Sakit rujukan. "Misalnya RSUDAM karena di RS tersebut masih ada ruang isolasi yang bisa ditempati jika memang ditemukan kasus," kata dia. Indentifikasi Flu Burung Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung Anwar Bahri menambahkan pihaknya telah mengidentifikasi temuan wabah flu burung disejumlah negara. "Kami dari pusat mendapat arahan untuk mengantisipasi, untuk itu kami teruskan dengan menyebarkan surat edaran dari dinas ke kabupaten/ kota untuk kewaspadaan terhadap penyakit flu burung," jelas Anwar Bahri, Selasa (28/2). Menurutnya flu burung merupakan penyakit lama, oleh karena itu dinas masih punya petugas yang paham tata laksana pengendalian penyakit flu burung, seingga di lapangan juga sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan petugas. "Ini penyakit virus dengan tingkat kematian pada unggas cukup tinggi, maka ketika melakukan proses beternak harus melakukan bio security yang baik, dan ketika ada unggas yang mati harus cepat melaporkan ke petugas, agar dilakukan pengujian," katanya. Untuk pengujian dapat dilakukan secara langsung melalui deteksi gejala klinis maupun dengan mengambil sampel untuk diteliti di balai veteriner. "Jadi peternak juga ketika ada unggas yang mati, kami mengimbau untuk tidak kontak secara langsung. Paling tidak ada alat pelindung diri (APD) minimal menggunakan masker karena ini penularan utamanya melalui pernafasan," kata dia.(E2)

Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Flu Burung

Flu burung merupakan penyakit lama, sehingga dinas masih memiliki petugas yang paham tata laksana pengendalian penyakit flu burung.

Aplikasi PeduliLindungi Resmi Ganti Nama

Maksimalkan Serap Gabah Petani

Nur Jannah

Maksimalkan Serap Gabah Petani

Masyarakat Diimbau Bijak Gunakan Internet

1,2 Juta Siswa Daftar SPAN PTKIN

Brigif 4 Marinir/BS Ajak Insan Pers di Lampung Tingkatkan Sinergi

Gerindra Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 11 Desember 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi