Mempelajari Cuaca Perairan di BMKG Maritim

HALO, Sahabat Reporter Cilik Lampung Post ! Apa kabar? Kita berjumpa lagi dengan kami di akhir pekan ini. Eh, kalian tahu tidak mengapa akhir-akhir ini suhu udara terasa lebih dingin? Ya, karena telah sama-sama kita ketahui bahwa sekarang kita memasuki musim hujan. Hujan lebat sering terjadi di Lampung. Karena derasnya, tidak jarang air hujan itu menyebabkan banjir. Nah, agar tidak menimbulkan banjir, kalian jangan buang sampah sembarangan, ya! Berbicara soal cuaca, ada lho sebuah badan yang fokus memprediksi cuaca untuk diinformasikan kepada masyarakat. Nama instansi itu adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Nah, pada edisi kali ini, kami bertiga, yaitu Areta Akira Azaria dan Ifat Aulia Zahra (SDN 1 Palapa Bandar Lampung) serta Agrifina Sheza Azzahra Fahmie (SDN 2 Perumnas Way Halim), berkesempatan memwawancarai Kepala BMKG Maritim Bapak Andi Cahyadi , yang didampingi dua prakirawan, Ibu Neneng Kusrini dan Bapak Oka Rizki Cahyadi , di kantor mereka, di Jalan Yos Sudarso, Panjang, Bandar Lampung, Rabu (8/1/2020). Dari tempat ini, kami berhasil menggali hal-hal edukatif seputar cuaca, termasuk bagaimana cara meramal cuaca. Sahabat mau tahu lebih dalam, yuk saksikan liputan kami! * * * BMKG Meteorologi Maritim ini lembaga apa ya, Pak? Apakah sama dengan BMKG di Bandara Raden Intan itu? BMKG di Lampung ini kantornya ada empat. Namanya Unit Pelaksana Teknis. Kantor pusatnya ada di Jakarta. BMKG Maritim dan BMKG di Radin Inten pada prinsipnya sama. Namun, masing-masing ada bedanya, khususnya terkait fokus pelayanan. Di BMKG Radin Inten khusus melayani penerbangan, makanya kantornya ada di bandara. Di sini namanya BMKG Maritim yang melayani informasi cuaca yang ada di wilayah laut. Lalu, ada di Pesawaran namanya BMKG yang fokusnya dalam bidang pertanian. Ada lagi di Kotabumi, yang melayani info gempa dan tsunami. Apa saja tugas dan fungsi BMKG Maritim ini, Pak? Tugas kami ini lebih fokus melayani informasi cuaca di wilayah perairan atau laut. Melakukan pengamatan cuaca di wilayah laut, setelah diamti lalu diolah, kemudian jadilah informasi prakiraan cuaca wilayah laut untuk disebarkan ke masyarakat. Siapa saja orang ‐ orang yang membutuhkan informasi dari BMKG Maritim? Semua masyarakat pada umumnya perlu membaca informasi soal cuaca. Termasuk jika BMKG Maritim itu yang membutuhkan nelayan, nakhoda kapal, petani rumput laut, petani tambak udang, dan semua yang beraktivitas di laut. Selain itu, kami juga menginformasikan cuaca secara umum. Peralatan yang dipakai BMKG Maritim ini seperti apa, Pak? Apakah sudah canggih teknologinya? Oh, canggih. Dulu kami memakai peralatan sederhana. Tapi, karena sekarang kebutuhan informasi masyarakat itu menuntut cepat, tepat, dan akurat, tentu kami harus didukung oleh peralatan yang canggih. Kami punya yang namanya Automatic Weather Station yang berisi sensor pengamatan data cuaca yang otomatis. Kami juga punya citra satelit untuk memonitoring di mana terbentuknya awan. Kami juga punya alat untuk memprediksi arus dan gelombang. Ada juga alat untuk pergerakan tanah kami juga punya. Jadi, kombinasi peralatan sederhana dan peralatan canggih kami gunakan. Oh iya, apakah di sini ada alat pendeteksi tsunami, Pak? Kalau ada, apakah berfungsi dengan baik? Kalau pendeteksi tsunami, kami tidak punya. Tapi, kami memiliki sensor untuk mendeteksi gempa. Karena gempa tidak bisa diprediksi. Pada akhirnya, nanti hasilnya berupa info peringatan dini untuk tsunami. Kami juga punya alat pantau untuk mengukur ketinggian muka air laut. Sebenarnya bagaimana penyebab terjadinya fenomena gelombang tinggi di lautan, Pak? Hal utama penyebab perubahan gelombang adalah faktor angin. Karena angin banyak berhembus di laut, yang paling utama menyebabkan perubahan ketinggian air laut adalah angin. Ketika angin kencang akan memicu kenaikan gelombang air laut. Ketika angin tenang, gelombang juga tenang. Lalu, karena adanya bulan purnama. Saat terjadi purnama, gelombang pasang. Air akan naik karena adanya gaya gravitasi bulan. Sekarang sudah musim hujan, apa yang harus kita waspadai saat musim hujan, Pak? Bulan Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. Tentunya, potensi hujan lebat dan angin kencang bakal sering terjadi. Kita harus waspada karena akan menimbulkan genangan, banjir, longsor, dan punting beliung. Makanya, kita harus sering-sering melihat informasi cuaca. Oh iya, Pak, apa tantangan bekerja sebagai seorang prakirawan? Bagaimana caranya bila kami ingin menjadi prakirawan seperti Bapak? Keselamatan masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh tugas kami. Tantangannya adalah tertekan ketika salah membuat prakiraan. Kita berupaya perkiraan dengan akurat. Kami juga memiliki beban moral karena dituntut membuat perkiraan supaya tepat, cepat, dan akurat. Kami kerja 24 jam makanya kami harus bergantian. Untuk menjadi prakirawan, kita punya sekolahnya. Adik-adik bisa mendaftar dan ini dibiayai negara. Ketika lulus, langsung menjadi pegawai negeri. Tapi, ada tesnya. Harus pintar matematika, fisika, bahasa Inggris. Kesehatan mata juga harus dijaga. Apa pesan Bapak untuk kami dan para sahabat pembaca rubrik Reporter Cilik Lampung Post? Harus rajin membaca karena dengan membaca akan menambah pengetahuan. Rajin ke perpustakaan. Lalu, wajib menulis. Kurangi main game karena tidak baik untuk kesehatan. Tambah terus pengetahuan kita. Bapak bangga sama kalian. Teruskan hal positif ini. Semoga adik-adik menjadi reporter andal seperti Mbak Najwa Shihab. Amin... (CHAIRIL ANWAR/R5)

Mempelajari Cuaca Perairan di BMKG Maritim

Kembali ke Laut

Mari Pangestu Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia

Chairil Anwar

Mari Pangestu Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia

KKP Bersama TNI dan Bakamla Perketat Pengawalan di Perairan Natuna

Pengelolaan Dana BOS Sebaiknya Dilakukan Satuan Pelaksana

Perempuan Indonesia Bukan untuk Jadi Konco Wingkih

Direksi BUMN Bikin Laporan Keuangan Ngawur Diancam Dicopot

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi