Serunya Belajar Gamolan

HALO sahabat reporter cilik Lampung Post , senang sekali bisa menyapa kalian dan berbagi pengetahuan baru di akhir pekan ini. Pada edisi kali ini, ada tiga reporter cilik baru nih. Mereka adalah Fairysha Agatha Richelle asal SD Darma Bangsa Bandar Lampung serta Aurellia Calista Puteri Setiawan dan Falisha Mahdiya Layla dari SD Kartika II-5 Bandar Lampung. Mereka bertiga bakal mengajak kalian mengenal alat musik tradisional Lampung gamolan . Apakah kalian sudah pernah memainkan gamolan ? Nah, pada kesempatan ini, selain mencari tahu bagaimana sejarah alat musik gamolan , para repcil juga akan mengajak belajar memainkannya. Seru bukan? Untuk mengetahui seputar alat musik gamolan , para reporter cilik berkesempatan mewawancarai Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik FKIP Universitas Lampung Bapak Hasyimkan yang juga pakar gamolan Lampung. Pak Hasyimkan sangat jago memainkan alat musik dari bambu itu sahabat. Saat menemuinya di kampus Unila di Jalan Panglima Polim, Bandar Lampung, beliau mengajari kami memainkan nada-nada dasar gamolan . Untuk lebih lengkapnya, simak hasil wawancara kami berikut ya. Selamat pagi , Pak, perkenalkan kami reporter cilik Lampung Post . Bagaimana sejarah alat musik tradisional Lampung gamolan ini? Selamat pagi adik-adik yang ceria. Senang sekali bisa kedatangan kalian. Sejarah gamolan sebetulnya alat musik ini dahulunya adalah alat tabuh dari bambu yang digunakan untuk memanggil orang untuk berkumpul atau dalam bahasa Lampung begamol . Sebelum menjadi alat musik seperti sekarang, sebelumnya hanya kentongan sederhana. Setelah itu diperkirakan pada abad ke-4 Masehi, baru tangga nada dikembangkan, dengan membuat beberapa lempengan bambu yang disatukan sehingga menghasilkan nada yang bagus. Nak ni nak ni nak ning kung , begitu suaranya. Setelah nadanya banyak, gamolan menjadi alat hiburan untuk bermain sendiri, mengiringi tari, dan upacara. Apa yang menjadi keunikan dari alat musik gamolan ini? Keunikan gamolan ada pada suaranya yang lembut dan cenderung membawa ketenangan. Sebab, dahulu tidak banyak hiburan seperti sekarang, jadi dahulu hiburannya mereka bermain dengan gamolan ini. Biasanya gamolan digunakan untuk acara apa saja? Awalnya untuk hiburan pribadi, dengan cara bermain sendiri. Kemudian berkembang untuk upacara adat, seperti saat acara naik takhta, untuk mengiringi penari, hingga menyambut tamu. Jenis tabuhannya juga beragam, ada tabuh sambai agung, tabuh sekelik , dan lainnya. Gamolan akhirnya digunakan untuk silaturahmi antarpenduduk Lampung dan suatu bangsa. Sebagai generasi muda, apa yang perlu dilakukan untuk melestarikan alat musik tradisional gamolan ? Generasi muda seperti kalian harus senang belajar gamolan . Sebab, kalian sedang mempelajari kebudayaan kalian sendiri. Target kami satu siswa di Lampung mempunyai satu gamolan , jadi kalian para reporter cilik juga perlu memiliki satu gamolan , dan terampil memainkannya ya. Sebetulnya sulit tidak sih memainkan gamolan itu dan apa yang perlu diperhatikan? Main gamolan itu tidak sulit apalagi ini alat musik pukul, jadi semua anak bisa memainkannya. Tinggal diarahkan memukulnya menyesuaikan dengan nada, ada do, re, mi, sol, la, si, do. Kenapa fa tidak ada, karena memang ini menjadi bagian keunikan gamolan , meski saat ini juga dibuat gamolan dengan nada lengkap. Jadi dari TK, SD, sampai dewasa juga bisa bermain ya. Sebagai seorang dosen di Prodi Seni, apakah bapak juga mengajarkan gamolan kepada para mahasiswa? Pasti adik-adik bahkan dari semester satu sudah dikenalkan. Sebab, ini musik tradisional kita, jadi harus bangga. Selain itu, ada calon guru SD, guru PAUD yang juga kami latih. Ada sekitar 400 orang belajar gamolan setiap tahun di sini. Bagaimana cara agar gamolan bisa makin dikenal luas , Pak? Selain bermain dan mengajarkan, saat ini kita perlu mengikuti perkembangan industri 4.0 dengan membagikan cara bermain gamolan lewat media sosial sehingga alat musik gamolan makin dikenal luas adik-adik. Oh ya , Pak, apa ya bedanya gamolan dengan gamelan Jawa Itu, kenapa namanya mirip? Istilah gamolan dan gamelan itu sebetulnya sama karena masih satu keluarga. Alat musik gamolan dan gamelan bedanya dari bahan, kalau gamolan dari bambu, sedangkan gamelan dari perunggu. Kalau gamolan itu hanya satu alat, sedangkan gamelan Jawa itu banyak alat-alatnya. Meski sejarahnya sama-sama digunakan untuk memanggil orang untuk berkumpul. Itulah tandanya masyarakat Sumatera dan Jawa memang bersaudara. Apa pesan Bapak untuk para sahabat reporter cilik Lampung Post ? Melalui kalian, orang akan makin mengenal gamolan . Jadi peran kalian sudah saya nantikan. Saat ini kalian datang, alhamdulillah kita bisa lebih mengenalkan gamolan kepada masyarakat luas adik-adik. Semangat! Penulis : Rudiyansyah Fotografer : Sukisno

Serunya Belajar Gamolan

Keunikan gamolan ada pada suaranya yang lembut dan cenderung membawa ketenangan.

Kampanye Edukatif via Buku

Yasalam Ungkapan Syukur dalam Tarian

Rudiyansyah

Yasalam Ungkapan Syukur dalam Tarian

Menghindari Pemicu Hernia

Kenyamanan Kafe Berkonsep Tropis Industrial

Tetap Trendi meski Tampil Syari

Kapitalisasi dan Keterpasungan Pemimpin

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi