SEJAK pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, banyak anjuran untuk sering berjemur di bawah sinar matahari pada jam tertentu. Berjemur dipercaya dapat mengurangi risiko infeksi virus corona, meski hal ini masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Namun, yang pasti bahwa sinar matahari, terutama pada pagi hari, memberikan kecukupan vitamin D bagi tubuh kita. Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya. Terlebih, kandungan vitamin D ternyata cukup terbatas hanya dari jenis-jenis makanan tertentu saja. Solusi mudah dan praktis di dalam mencukupi asupan vitamin D adalah dengan memanfaatkan sinar matahari pada pagi hari.
Bahkan, para ibu yang memiliki bayi pun disarankan untuk menjemur bayinya di bawah sinar matahari pada pagi hari selama beberapa menit, 10—15 menit.
Putri, ibu dua anak warga Sukarame, Bandar Lampung, yang memiliki bayi berusia tiga bulan, mengaku kerap menjemur bayinya di bawah sinar matahari.
“Selama pandemi ini, dokter menyarankan agar sering menjemur bayi saya ini buat menambah kekebalan tubuh. Saya memilih berjemur di halaman rumah ketimbang di taman atau lapangan agar tak banyak bertemu orang berlalu lalang. Maklum, harus jaga jarak, apalagi anak saya masih bayi,” kata Putri kepada Lampung Post, Rabu (21/10).
Kecukupan asupan vitamin D bagi tubuh dapat menghindarkan tubuh dari penyakit rheumatoid arthritis, tuberkulosis, multiple sclerosis, diabetes tipe 1, dan osteomalacia. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat mengakibatkan penyakit rakitis.
Selain itu, sinar matahari berperan penting di dalam menjaga dan merawat kesehatan kulit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan paparan sinar matahari dapat mengatasi sejumlah kondisi kulit. Sejumlah dokter pun merekomendasikan radiasi sinar UV untuk menangani kulit berjerawat, eksem, sakit kuning, dan psoriasis.
Meski demikian, sebaiknya hindari berjemur pada kisaran pukul 10.00—16.00 karena dapat mengakibatkan kerusakan kulit dan meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit. Sebagai perlindungan, gunakan topi, pakaian lengan panjang, celana panjang, dan kacamata anti-UV yang meminimalkan terpaparnya kulit terhadap sinar matahari. Disarankan juga untuk menggunakan payung atau berlindung di bawah atap ketika matahari sedang terik-teriknya. (SAG/P1)