• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 31/10/2025 15:43
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Feature

Ketika Petualang dan Penari Itu Tak Kembali dari Rinjani

Perjalanan Terakhir Juliana Marins, pendaki asal Brasil

Sri AgustinabySri Agustina
28/06/25 - 12:26
in Feature, Nasional, Peristiwa
A A
Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang harus menghentikan petualangannya di Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang harus menghentikan petualangannya di Gunung Rinjani, Lombok, NTB. (Foto:Dok.Grid.id)

Bandar Lampung (Lampost.co)—“Never try, never fly.” Itulah kalimat terakhir yang ditulis Juliana Marins dalam unggahan Instagram-nya. Sebuah kalimat sederhana yang mencerminkan semangat hidupnya: mencoba, terbang, menjelajah dunia. Tapi siapa sangka, itu menjadi pesan terakhirnya dari tanah Indonesia—tempat di mana mimpinya terhenti secara tragis di dasar jurang Gunung Rinjani.

Juliana bukan hanya seorang pendaki. Ia seorang penari pole dance, lulusan Universidade Federal do Rio de Janeiro jurusan periklanan, dan seorang publisis muda yang penuh semangat.

Sejak Februari 2025, perempuan 27 tahun ini telah melintasi Asia Tenggara—menginjakkan kaki di Filipina, Vietnam, Thailand, lalu Indonesia. Setiap langkahnya diabadikan melalui media sosial: pantai-pantai eksotis, senyuman lepas, dan gerakan tarian yang mengalir di ruang terbuka.

Lombok Jadi Petualangan Duka

Sebelum mendaki Rinjani, Juliana sempat menikmati keindahan Bali. Dalam unggahan terakhirnya, ia tampak berdiri di antara hijaunya lembah dan kabut pegunungan, mengenakan jaket tebal dan tatapan tajam ke arah puncak. Tak ada yang tahu bahwa itu adalah detik-detik menjelang tragedi.

Juliana memulai pendakian dari jalur Sembalun bersama lima wisatawan lain dan seorang pemandu. Saat tiba di Cemara Tunggal, ia merasa lelah dan diminta beristirahat. Namun ketika pemandu kembali, ia sudah tidak ada di tempat. Dugaannya ia terpeleset dan jatuh ke jurang pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025. Ia tertemukan dalam kondisi tidak bernyawa empat hari kemudian, Selasa, 24 Juni 2025 di kedalaman 600 meter.

Baca Juga: Jenazah Juliana Marins Tiba di Denpasar, Segera Proses Autopsi 

Yang memilukan, drone yang dikerahkan menunjukkan Juliana masih hidup sehari sebelum ditemukan. Rekaman itu menampilkan sosoknya terluka tapi sadar, menunggu pertolongan yang tak kunjung datang. Video ini menyebar luas di Brasil dan dunia, menyulut kemarahan serta rasa duka mendalam.

Bagi keluarganya di Niterói, Brasil, Juliana bukan hanya statistik korban jiwa. Ia adalah anak perempuan, sahabat, dan simbol keberanian. Ia mengejar hidup yang tidak biasa, menari di tiang dengan kebanggaan, menantang gunung-gunung dengan keyakinan, dan mencintai dunia dengan tulus.

Dukungan muncul dari banyak pihak, termasuk mantan bintang sepak bola Alexandre Pato, yang dengan sukarela menawarkan membiayai pemulangan jenazah Juliana ke tanah kelahirannya.

Namun lebih dari sekadar bantuan, kepergian Juliana mengajarkan banyak hal tentang pentingnya sistem penyelamatan yang tanggap. Tentang perlunya jaminan keselamatan wisatawan, dan tentang menghormati setiap nyawa yang datang berkunjung sebagai tamu.

Kenangan yang Abadi

Kini, akun Instagram Juliana penuhi ribuan komentar. Bukan hanya dari teman dan keluarga, tapi juga dari orang-orang yang tak mengenalnya—yang merasa tersentuh oleh kisahnya.

Ia memang telah pergi. Tapi langkah-langkahnya, keberaniannya, dan senyumnya akan tetap hidup di antara baris kenangan yang ia tinggalkan. Di kaki Rinjani yang megah, di langit Indonesia yang ia kagumi, nama Juliana Marins akan selalu terpatri sebagai jiwa petualang yang tak pernah takut untuk terbang.

 

Tags: Gunung RinjaniJuliana MarinsNTB LombokPendaki gunungPendaki gunung asal Brasil
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Rotasi Pimpinan AKD Wujudkan Kesetaraan Gender

Rotasi Pimpinan AKD Wujudkan Kesetaraan Gender

byMuharram Candra Lugina
30/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Mahkamah Konstitusi (MK) mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerapkan kebijakan rotasi dan penataan ulang komposisi alat kelengkapan...

Kuota 30 Persen Perempuan di DPR Jadi Fondasi Demokrasi Setara dan Adil

Kuota 30 Persen Perempuan di DPR Jadi Fondasi Demokrasi Setara dan Adil

byMuharram Candra Lugina
30/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Aktivis perempuan sekaligus Direktur Sarinah Institute, Eva Kusuma Sundari, menegaskan pentingnya mengembalikan dan memperkuat norma hukum keterwakilan...

Keterwakilan Perempuan 30 Persen di Seluruh AKD DPR Wujudkan Kesetaraan Politik

Keterwakilan Perempuan 30 Persen di Seluruh AKD DPR Wujudkan Kesetaraan Politik

byMuharram Candra Lugina
30/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan DPR wajib memenuhi keterwakilan perempuan minimal 30 persen di jajaran pimpinan alat kelengkapan...

Berita Terbaru

Messi Merasa Kehilangan Ditinggal Sergio Busquets dan Jordi Alba
Bola

Messi Merasa Kehilangan Ditinggal Sergio Busquets dan Jordi Alba

byRicky Marlyand1 others
31/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Megabintang Lionel Messi merespons penuh emosional terkait keputusan pensiun dua sahabatnya, Sergio Busquets dan Jordi Alba.  ...

Read moreDetails
Luciano Spalletti Resmi Menjadi Pelatih Baru Juventus

Luciano Spalletti Resmi Menjadi Pelatih Baru Juventus

31/10/2025
Sassuolo Kalahkan Cagliari 2-1, Jay Idzes Tampil Penuh

Sassuolo Kalahkan Cagliari 2-1, Jay Idzes Tampil Penuh

31/10/2025
Cuaca cerah menyinari Masjid Raya Lampung Al Bakri di Enggal, Bandar Lampung. (Foto: Lampost.co / Triyadi Isworo)

Jumat, 31 Oktober 2025, Lampung Cerah Berawan

31/10/2025
Rotasi Pimpinan AKD Wujudkan Kesetaraan Gender

Rotasi Pimpinan AKD Wujudkan Kesetaraan Gender

30/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.