Krui (Lampost.co) — Siang itu di suasana hari yang tidak panas dan mendung menggelayuti awan, Jumat, 16 Juni 2023, tiga ibu-ibu berbaju warna kuning menyisir setiap bagian dari lokasi penyelenggaraan WSL Krui Pro QS5000 di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.
Mereka membawa sapu dan pengki, membersihkan setiap sampah dedaunan, bungkus makanan dan minuman, kemudian memasukkan ke bak tempat sampah yang tersedia di tempat itu.
Mereka seakan tidak menghiraukan keriuhan hiruk pikuk suara dari mikrofon besar yang dipasang panitia kegiatan itu yang terus melaporkan dan menyiarkan jalannya kejuaraan tersebut. Suasana lokasi dengan banyak orang, WNA dan WNI yang berbaur baik peserta dan krunya, panitia, dan masyarakat yang menyaksikan turnamen itu juga tidak membuat tiga ibu-ibu itu hilang konsentrasi. Mereka tak lupa akan tugas yang mereka emban sebagai petugas kebersihan.
Yuhanis, satu dari tiga perempuan tenaga kebersihan tersebut mengatakan mereka mulai dipekerjakan di tempat itu sejak Jumat, 9 Juni 2023. “Kami mulai bekerja sejak Jumat lalu sampai hari Minggu, 18 Juni 2023. Setiap hari dibayar Rp100 ribu,” kata dia.
Ia bersyukur bisa menjadi tenaga kebersihan di tempat itu. Uang yang Ia dapat bisa membantu ekonomi keluarga. Yuhanis dan rekan-rekannya merupakan warga setempat yang diberdayakan oleh pemerintah untuk mensukseskan kejuaraan internasional itu.
Ricky Marly