Bandar Lampung (Lampost.co)— Baru- baru ini media sosial ramai memperbincangkan jika perempuan di Indonesia disarankan agar melahirkan satu anak perempuan. Lantas, apakah bayi tabung dapat menjadi solusi?
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menjelaskan tentang maksud wanita melahirkan satu anak perempuan, imbas penurunan demografi di Indonesia.
“Sebetulnya rata-rata perempuan punya dua anak itu penting, tetapi rata-rata (idealnya) satu anak perempuan, bukan mewajibkan,” katanya.
Hati-Hati, Ini Bahaya Pemberian Gula Berlebih pada Bayi
Namun, apakah sebenarnya pasangan bisa benar-benar mendorong untuk melahirkan anak perempuan? Menurut dr. Upik Anggraheni Priyambodo, Sp. O. G, Subsp. F. E. R. selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan salah satu caranya dapat melakukan dengan bayi tabung.
In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan salah satu cara untuk memperoleh anak dari pasangan yang memiliki infertilitas (gangguan kesuburan). Menurutnya cara ini bisa kita lakukan untuk menyeleksi gender.
“Kalau kita tanya ini bisa menjadi cara, jawabannya ya bisa, bisa banget malah. Apakah 100 persen sesuai, 99 persen berhasil karena saya tidak berani menjudge 100 persen karena ada kasus di Surabaya hasilnya tidak sesuai dengan pemeriksaan,” kata dr. Upik.
Pemilihan Jenis Kelamin
Proses untuk melakukan pemilihan jenis kelamin terhadap anak yang akan orang tua lahirkan adalah dengan melakukan inseminasi.
Yakni dengan melakukan cuci sperma untuk memilih mana sperma dengan kromosom X dan Y.
“Hanya dengan bayi tabung dapat melakukan seleksi gender. Untuk inseminasi pun bisa mengusahakan dengan cara mencuci sperma. Yaitu dengan metode gradien dan kita akan memilih mana sperma yang X dan mana yang Y,” jelas dr. Upik.
Bayi tabung menjadi solusi yang bisa pasangan lakukan jika ingin memilih gender sesuai keinginan. Pemeriksaan kromosom ini memiliki tingkat akurasi tinggi hingga 99 persen.
“Salah satu cara untuk pemilihan gender (anak) adalah dengan bayi tabung. Tapi sekali lagi, untuk pemilihan gender dalam bayi tabung, kita memerlukan biaya tambahan,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa, jika biaya untuk menyeleksi jenis kelamin ini memiliki selisih biaya yang cukup besar. Perbedaan untuk menyeleksi jenis kelamin dan tidak, memiliki selisih sekitar Rp50 juta rupiah.
Proses Bayi Tabung
Bayi tabung, atau fertilisasi in vitro (FIV), adalah salah satu metode reproduksi berbantu yang membantu pasangan yang mengalami kesulitan hamil secara alami.
Proses ini melibatkan pengambilan sel telur dari wanita dan sperma dari pria, kemudian menggabungkannya di laboratorium untuk menciptakan embrio.
Embrio kemudian menanamkannya di rahim wanita, di mana ia akan berkembang menjadi bayi.
Proses bayi tabung secara garis besar dapat terbagi menjadi beberapa tahap:
1. Stimulasi ovarium
Wanita akan mendapatkan obat-obatan untuk merangsang ovariumnya menghasilkan banyak sel telur. Sel telur ini kemudian akan di pantau perkembangannya melalui USG dan tes darah.
2. Pengambilan sel telur
Ketika sel telur matang, mereka akan mengambil dari tubuh wanita melalui prosedur yang di sebut pengambilan sel telur. Prosedur ini melalakukannya dengan menggunakan jarum tipis yang dipandu USG untuk mengambil sel telur dari folikel di ovarium.
3. Pengambilan sperma
Pada saat yang sama, sampel sperma akan mengambilnya dari pria. Sampel sperma dapat diperoleh melalui masturbasi atau prosedur pembedahan.
4. Pembuahan
Di laboratorium, sel telur dan sperma akan mencampurkan ke dalam sebuah tabung. Sel telur dan sperma dapat di buahi dengan dua cara:
- FIV konvensional: Sperma di tambahkan ke dalam tabung yang berisi sel telur dan membiarkannya membuahi secara alami.
- Injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI): Satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur.
5. Kultur embrio
Jika pembuahan berhasil, embrio akan terbentuk. Embrio kemudian akan dibiarkan berkembang di laboratorium selama beberapa hari.
6. Transfer embrio
Embrio yang sehat akan ditransfer ke rahim wanita melalui prosedur yang kita sebut transfer embrio. Prosedur ini dengan memasukkan embrio ke dalam rahim melalui tabung tipis yang dimasukkan ke dalam vagina.
7. Kehamilan
Setelah transfer embrio, wanita akan menjalani tes kehamilan untuk melihat apakah dia hamil. Jika dia hamil, kehamilannya akan terpantau seperti kehamilan normal lainnya.
Tingkat keberhasilan bayi tabung
Tingkat keberhasilan bayi tabung bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti usia wanita, kualitas sel telur dan sperma, dan penyebab infertilitas. Secara umum, tingkat keberhasilan bayi tabung sekitar 30-40%.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lembaga ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dengan mengklik di website pafimanggaraikab.org